Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Harus Putuskan Tangan untuk Bisa Pakai e-KTP Orang Lain

Written By Unknown on Senin, 30 September 2013 | 12.47

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Pemanfaatan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), memerlukan alat pembaca data.

Fungsi utamanya adalah membaca data di e-KTP, dan mencocokkannya dengan si pemegang e-KTP. Sebagai gambaran cara kerjanya, menurut Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Restuardy Daud, letakkan e-KTP di sebuah bidang alat pemindai, dan tempelkan salah satu jari si pemegang e- KTP di bidang lain.

Bila cocok, maka data pemegang e-KTP akan muncul di monitor. Jika sidik jari si pemegang tidak sama dengan data di chip e-KTP, maka alat pemindai tak akan menampilkan data.

Dengan demikian, kata Restuardy Daud yang akrab disapa Ardy, pemanfaatan KTP bukan oleh pemiliknya, bisa ditangkal. Sehingga, tak akan ada lagi orang bisa sembarangan menggunakan KTP yang bukan miliknya.

"Kalau ada yang nekat menggunakan e-KTP milik orang lain, harus putusin tangan orang pemilik e-KTP dulu, baru bisa," kata Ardy, pekan lalu.

Nantinya, alat pembaca data itu dijual bebas, sehingga setiap instansi bisa memilikinya.

Untuk memercepat perekaman data penduduk, petugas di kelurahan-kelurahan didorong melakukan jemput bola, melakukan perekaman data di sekolah-sekolah, maupun tempat-tempat umum.

Para remaja usia 16 tahun atau berusia 17 tahun di 2014, saat ini sudah boleh merekam data e-KTP. Dengan catatan, e-KTP-nya baru akan dicetak dan diberikan ketika si anak sudah berusia 17 tahun.

"Jadi, saat ini hanya perekaman data," ucapnya.

Menurut Ardy, rencananya mulai 1 Januari 2014, KTP lama tidak berlalu. Jadi, sejak tanggal itu, seluruh urusan yang terkait administrasi pemerintahan tak bisa diproses tanpa e-KTP. Di antaranya adalah pendaftaran pernikahan dan urusan akta tanah.

Tapi, keputusan itu masih mungkin berubah, mengingat kacau balaunya pelaksanaan e-KTP.

"Kami mau usahakan e-KTP selesai tahun ini. Desember mudah-mudahan rampung," kata Ardy. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

BKD Pekanbaru Buka Layanan Pengaduan CPNS

Laporan Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Untuk meminimalisir aksi calo yang tak bertanggung jawab pada penerimaan CPNS tahun 2013 ini, banyak kalangan mengharapkan instansi terkait melakukan pengawasan secara ketat.

Bahkan kalau perlu, BKD Pekanbaru membuka layanan pengaduan publik. Layanan ini dibuka di beberapa titik, termasuk lewat layanan SMS. "Itu perlu dilakukan, karena dipastikan calo akan berkeliaran," saran anggota Komisi I DPRD Pekanbaru, T Azwendy Fajri, Senin (30/9).

Layanan pengaduan ini diperlukan, karena berkaca dari pengalaman sebelumnya pada pembukaan CPNS. Tidak hanya calo dari luar, tapi oknum PNS juga bermain. "Makanya dari sekarang perlu dibuka," harapnya. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Kemendagri: e-KTP Proyek Jangka Panjang

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Restuardy Daud mengatakan, Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) merupakan proyek jangka panjang.

Artinya, tidak bisa dalam waktu setahun atau dua tahun, seluruh masyarakat Indonesia masuk database e-KTP.

"Jerman saja butuh waktu bertahun-tahun untuk KTP elektronik," ucap Ardy, panggilan Restuardy Daud, kepada Warta Kota, Kamis (26/9/2013) lalu.

Saat ini, kata dia, Kemendagri menargetkan dalam tiga tahun, 170 juta warga Indonesia sudah memiliki e-KTP.

Menurut Ardy, e-KTP akan dijadikan dasar mengurus berbagai keperluan, termasuk urusan perbankan, kepolisian, maupun imigrasi.

"Sudah ada 11 instansi yang siap memakai e-KTP sebagai basic data," ujar Ardy.

Pengaktifan e-KTP bisa memerkecil peluang pemanfaatan kartu identitas diri untuk melakukan kejahatan.

Selama ini, ada beberapa kasus penipuan bermodus transfer ke bank. Ketika dilacak, pembukaan rekening di bank tersebut menggunakan KTP yang dibuat oleh seseorang, yang memalsukan identitas maupun alamatnya.

Menurut Ardy, nantinya, setiap penduduk hanya memiliki satu KTP. Lebih indah lagi bila semua instansi juga memakai data e-KTP. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Rapat Kasus Perumahan Pesona Asri Batal

Laporan Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Pertemuan warga perumahan Pesona Asri Jalan Suka Karya RT 08/RW 03 Panam, dengan DPRD Pekanbaru dan pihak terkait, Senin (30/9) di ruang paripurna DPRD Pekanbaru, batal. Batalnya rapat ini karena tidak hadirnya pimpinan PT Jaya Anugrah Pratama, developer Perumahan Pesona Asri, Sarli.

Pihak DPRD terpaksa menundanya, dan akan mencari waktu lain. Seperti diketahui, warga perumahan Pesona Asri Jalan Suka Karya RT 08/RW 03 Panam, menuntut PT Jaya anugrah Pratama untuk membangun Fasum dan Fasos di perumahan mereka.

Meski sudah dibangun, namun masyarakat mengaku tidak sesuai standar. "Kita agendakan lagi, karena pernyataan pimpinan perumahan sangat kita perlukan. Kita akan cari titik permasalahannya," tutur Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru, Firdaus Basir kepada Tribun. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Jose Mourinho Terlempar ke Tim Chelsea U-21

TRIBUNPEKANBARU.COM, LONDON - Gelandang muda asal Belgia, Kevin De Bruyne harus mengalami nasib nahas. Dia didepak dari tim utama Chelsea oleh Manajer Jose Mourinho.

Mourinho tak menyertakan De Bruyne ke dalam skuad yang akan bertandang ke Rumania guna menghadapi Steaua Bucuresti pada matchday 2 Liga Champions.

De Bruyne pun sudah tak masuk ke dalam skuad Chelsea pada laga Sabtu, (28/9) melawan Tottenham Horspur. Dia pun diberitahu akan segera dikirim berlatih bersama skuad U-21 Chelsea selama tiga hari mendatang.

Seperti dilansir Sportsmail, Mourinho tak terkesan dengan penampilan De Bruyne kala menghadapi Swindon di Capital One Cup pada pekan lalu. Padahal, pemain yang musim lalu dipinjamkan ke Werder Bremen itu sempat tampil apik pada laga pertama melawan Hull City.

Kabar ini kian menguatkan spekulasi De Bruyne akan kembali dilepas Chelsea dengan status pinjaman pada musim dingin mendatang. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Pelatih Maroko Kaget Ketemu Indonesia di Final ISG Malam Ini

Written By Unknown on Minggu, 29 September 2013 | 12.47

TRIBUNPEKANBARU.COM, PALEMBANG - Ibaratnya sudah terlanjur basah lolos ke partai final, pelatih Timnas Indonesia Rahmad Darmawan berjanji tidak akan melakukan rotasi seektrim pada laga-laga sebelumnya. Kemungkinan besar dia akan tetap mengandalkan pemain-pemain yang pertama kali diturunkan saat melawan Maroko pada 19 September lalu. Tinggal lagi melakukan pergantian pemain, yang memang dirasa perlu dilakukan guna menyeimbangkan tim.

"Pemain-pemain yang kita turunkan lawan Maroko kemarin, memiliki organisasi permainan yang baik tapi pertahanannya masih kurang. Makanya akan saya kombinasikan dengan tim yang kita turunkan saat lawan Palestina kemarin," terangnya.

Pelatih Maroko, Benabich Hassan menegaskan keberhasilannya lolos ke partai final dan kembali bertemu Indonesia, bisa dibilang hasil mengejutkan. Menelan kekalahan (0-1) dari Indonesia pada pertemuan pertama lalu, jelas menjadi pelajaran berharga bagi timnya. Kurangnya jedah istirahat setibanya dari Maroko menuju ke Indonesia, jelas menjadi kendalaa tersendiri bagi anak-anak asuhnya waktu itu.

"Kami memulai pertandingan dengan kekalahan lawan Indonesia. Namun di laga berikutnya, kondisi pemain kita sudah stabil, dan hasilnya kita menang (3-1) lawan Palestina. Sekarang bertemu lagi dengan Indonesia, jelas ini sebuah kejutan," katanya.

Pasalnya, kedua tim dipastikan sudah mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing. Terlebih pihaknya juga akan menyangsikan kalau suporter Indonesia akan kembali sepi dalam partai final nanti. Artinya selain mewaspadai motivasi para pemain Indonesia, dukungan dari ribuan suporter tuan rumah juga pastinya akan menggetarkan mental anak-anak asuhnya.

"Kita hanya memiliki waktu untuk berbenah dan saya harap pemain siap menghadapi itu," terangnya. (Sriwijaya Post)


12.47 | 0 komentar | Read More

Anggota Mapala Unand Kenal Rute Batu Busuak dengan Baik

TRIBUNPEKANBARU.COM, PADANG - Sebanyak 8 mahasiswa anggota Mapala Universitas Andalas (Unand) Padang hanyut di sungai Batang Kuranji. Mereka belum melakukan kegiatan utama seperti arung jeram, tapi baru survei lokasi. Berikut penjelasan rektor mengenai kegiatan tersebut.

"Ini kegiatan rutin Mapala Unand sejak tahun 1989, selalu mengambil rute dari Belimbing hingga Patamuan, Batu Busuak, Padang," kata Rektor Unand Dr Werry Darta Taifur dalam rilisnya, Minggu (29/9/2013).

Setiap anggota Mapala dipastikan mengenal rute tersebut dengan baik. Saat kejadian, mahasiswa menyeberang Sungai Padang Janiah untuk kembali ke kampus. Namun nahas, baru bergerak 1 meter, air bah datang. Sejumlah mahasiswa terseret arus.

Sejatinya, pendidikan dasar Mapala yang ke-24 dilaksanakan September, tapi pengurus dan panitia mengundur jadwal menjadi November dengan alasan cuaca. Sabtu (28/9) kemarin, panitia mencari rute alternatif.

"Mereka survei dan sore harinya kegiatan tersebut berakhir. Namun musibah air bah datang, 6 orang terbawa arus, dua orang ditemukan meninggal, 4 orang masih dicari dan dua orang lagi selamat," kata Werry.

Versi BPBD Sumatera Barat, korban berjumlah 8 orang. Hingga Minggu (29/9) dini hari, empat orang ditemukan, 2 selamat dan 2 meninggal.

Werry menyebut kegiatan Mapala terjadwal dan sudah diizinkan pihak kampus. "Ada izin dari orangtua (mahasiswa) juga. Yang ikut dalam kegiatan Sabtu kemarin adalah anggota yang telah mempunyai ketrampilan tentang kegiatan di alam bebas. Namun Tuhan berkehendak lain, mereka menjadi korban keganasan air bah di sungai Padang Janiah," tutupnya. (detik.com)


12.47 | 0 komentar | Read More

Rahmad Darmawan Minta Dukungan Masyarakat Sumsel

TRIBUNPEKANBARU.COM, PALEMBANG - Pelatih Timnas Indonesia, Rahmad Darmawan menghimbau agar penonton dan masyarakat Sumsel membuat stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring menjadi merah putih, demi memberikan suntikan semangat kepada anak asuhnya yang akanmenghadapi final sepakbola ISG, Minggu (29/9/2013) pukul 19.30 WIB live RCTI.

"Ini pertandingan penting, selain anak-anak menjadi kunci untuk meraih hasil maksimal, dukungan dari penonton dan suporter juga dibutuhkan. Kami berharap masyarakat Sumsel bisa membuat Stadion menjadi merah putih," jelas Rahmad.

Meski di pertandingan pertama, Indonesia menang dengan skor tipis dari gol Fandy Eko Utomo, namun bukan berarti Maroko akan bisa dengan mudah dikalahkan, RD menilai Maroko ketika bertandingan di pertemuan pertama memang belum dalam performa terbaiknya.

"Ini yang harus diwaspadai, anak-anak saya minta untuk bekerja keras, karena ini pertandingan final dan sangat penting untuk memantapkan tim menghadapi SEA Games Myanmar nanti," jelas RD.

Menanggapi penonton yang sempat sepi ketika pertandingan Indonesia digelar dan terakhir lawan Turki yang dimenangkan Indonesia dengan adu penalti, RD tidak terlalu mengomentarinya. Namun dia berharap pada pertandingan final masyarakat Sumsel bisa memadati stadion."Karena penonton, pendukung dan suporter ibarat pemain ke-12 dan suplemen bagi pemain," urainya. (Sriwijaya Post) (Tribunnews.com)


12.47 | 0 komentar | Read More

Orangtua Rizki Sempat Berharap Anaknya Selamat

TRIBUNPEKANBARU.COM, PADANG - Orangtua Rizki Tega (23), anggota Mapala Universitas Andalas Padang yang hanyut di Sungai Padang Janiah Batu Busuak, hulu Batang Kuranji, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (28/9/2013), sempat berharap anaknya ditemukan selamat.

"Tapi Tuhan punya takdir lain," kata ibu Rizki, Nelly Wati, saat ditemui di RSUP M Djamil Padang, Minggu (29/9/2013).

Nelly tak menyangka anaknya ikut jadi korban. Sebelum berangkat, Rizki pamit. Karena itu kegiatan kampus, orangtua mengizinkan.

"Tidak ada firasat apa-apa," jelas Nelly.

Mendengar kabar mahasiswa hanyut, termasuk anaknya, Nelly berharap mukjizat. "Saya berharap anak saya masih selamat, tapi Tuhan punya takdir lain," imbuhnya.

Rizki Tega lahir 19 Mei 1990 dan tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi. Hanyutnya anggota Mapala Unand yang tengah survei lokasi pendidikan dasar ini terjadi pada Sabtu (28/9) sore. (detik.com)


12.47 | 0 komentar | Read More

BPBD Riau Kerahkan Helikopter Padamkan Kebakaran Lahan

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mengerahkan dua unit helikopter untuk memadamkan titik kebakaran lahan di Kabupaten Kampar dan Bengkalis.
          
"Helikopter ini melakukan pemadaman kebakaran dengan menerapkan bom air atau 'water bombing' dan bekerja sejak beberapa hati terakhir. Sampai hari ini juga terus bekerja," kata Kepala BPBD Riau Said Saqlul Amri di Pekanbaru, seperti dilansir Antarariau.com.
            
Upaya pemadaman kata dia, difokuskan di dua lokasi yakni di Kabupaten Kampar dan Bengkalis. Untuk di Kampar, kata dia, kebakaran lahan tepatnya berada di Kecamatan Siak Hulu dan sejak pagi tadi telah dilakukan upaya pemadaman lewat udara.
            
"Sementara di Bengkalis juga demikian. Selain ada juga tim dari darat yang melakukan upaya pemadaman dan pemantauan langsung," katanya.
           
BPBD Provinsi Riau menyatakan pada 2013 hingga pekan ketiga September, lebih dari 15.000 hektare lahan semak dan hutan terbakar di wilayah kerjanya. "Jumlahnya bisa terus bertambah karena kebakaran lahan atau hutan di Riau terus saja terjadi," kata Said Saqlul.
           
Ia menjelaskan, kebakaran lahan hebat terjadi pada awal 2013 dan berlanjut hingga Juli. Sebagian besar peristiwa itu, menurut dia, diduga merupakan kesengajaan dari pihak perusahaan kehutanan dan perkebunan kelapa sawit.
          
Namun untuk membuktikannya, demikian Said, membutuhkan data-data yang faktual atau tidak sembarangan. "Bahkan data Dinas Kehutanan Riau sebelumnya menyatakan bahwa kebakaran dominan terjadi di kawasan milik perusahaan perkebunan dan kehutanan," katanya.
          
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau Zulkufki Yusuf menyatakan luas area kebakaran mencapai belasan ribu hektare itu hanya pada Juni 2013. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Jatuh Dari Lantai Tiga, Kepala M Yani Pecah

Written By Unknown on Sabtu, 28 September 2013 | 12.47

Laporan: Riki Suardi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU  - Dua orang karyawan sebuah distributor TV kabel di Pekanbaru, terpaksa dilarikan ke rumah sakit, setelah tersengat arus listrik bertegangan tinggi saat memasang TV Kabel di rumah Yeni (36), warga Jalan Cemara Raya, RT01/RW13, Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Jumat (27/9) kemarin, sekitar pukul 12.00.

Saat ini, kedua warga Damai Langeng bernama M Yani (42) dan Adi (26) itu, masih kritis. Keduanya, dirawat intensif di dua rumah sakit swasta di Pekanbaru, yaitu RS Awal Bross dan RS Sansani Jalan Soekarno-Hatta.

Informasi yang dihimpun Tribun di Mapolsek Bukitraya, kedua korban tersengat arus listrik saat memasang TV Kabel di atap rumah milik Yeni berlantai tiga  Di atas atap Rumah Yeni, melintang kabel listrik bertegangan tinggi.

Tanpa disengaja, tiba-tiba M Yani menyentuh kabel listrik yang diduga terkelupas, sehingga dia langsung kesentrum listrik. Kemudian, rekannya Adi, langsung berusaha menolong korban. Tapi sayangnya, upaya Adi untuk menolong korban sia-sia. Sebab, listrik juga menyengat tubuh Adi.

Adi kemudian terhempas ke atap lantai tiga yang terbuat dari beton. Kaki dan tangannya, mengalami luka  bakar. Sedangkan M Yani, jatuh ke lantai satu, sehingga kepalanya langsung retak dan sebagian tubuhnya, juga mengalami luka bakar.

Melihat kejadian itu, pemilik rumah langsung memberitahukan kejadian itu kepada warga sekitar. Kemudian, kedua korban langsung dilarikan ke RS Sansani. Setiba di rumah sakit, korban atas nama M Yani, langsung dirujuk ke RS Awal Bros, karena kondisinya sangat kritis.

Kapolsek Bukitraya, Kompol M.Sembiring membenarkan kejadian itu. "Iya benar. Kedua korban laka kerja itu, saat ini masih dirawat di rumah sakit. Kedua korban tersengat oleh kabel listrik yang diduga terkelupas akibat dimakan tikus," tutur M Sembiring. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Masyararakat Duri Diresahkan Dengan Maraknya Anak-Anak Penghisap Lem

TRIBUNPEKANBARU.COM, DURI  - Beberapa hari belakangan, warga Mandau Kota Duri diresahkan dengan banyaknya anak-anak yang kedapatan tengah menghirup lem jenis tertentu. Menanggapi fenomena tersebut, Tokoh Masyarakat Mandau H. Buya Hamka Riau turut angkat bicara.

Menurut pimpinan Pondok Pesantren Hubbul Wathan tersebut, banyaknya kasus anak-anak yang kedapatan menghirup lem tersebut terjadi pada anak-anak usia sekolah. Ia menyebut, akibat dari aktifitas negatif tersebut, para orangtua menjadi kesulitan dalam mencari solusi untuk anak-anak mereka.

"Kasusnya sudah banyak terjadi. Banyak anak yang terlibat dengan kasus ini, namun ketika dilaporkan ke polisi juga sulit untuk diproses secara hukum mengenai tindakan tersebut," katanya kepada Tribun kemarin, Jumat (27/9).

Ia menambahkan, jika terus dibiarkan, maka aktifitas baru yang biasa dilakukan oleh para remaja tersebut akan sangat berbahaya. Baik bagi kesehatan si remaja itu sendiri ataupun bagi pergaulan sosial mereka di lingkungan masyarakat.

"Menghirup lem, tak hanya merusak para remaja secara fisik saja, tapi juga akan mengakibatkan ketidakstabilan mental bagi mereka dalam bergaul dan bertindak sehari-hari," terangnya lagi.

Menanggapi maraknya kejadian tersebut, Wakapolsek Mandau AKP Ali Ardi mengatakan, pihaknya berusaha untuk memberikan peringatan terhadapa anak-anak yang dilaporkan menghirup lem tersebut. "Kita sudah sempat mengambil tindakan dan memberikan hukuman dengan mengumpulkan mereka yang kedapatan menghirup lem. Beberapa memang memberikan efek jera dan mau berjanji untuk tidak mengulanginya lagi," jelas AKP Ali Ardi.

Baik H. Buya Hamka Riau dan AKP Ali Ardi sama-sama menyadari, untuk mengatasi persoalan pergaulan remaja tersebut juga dibutuhkan peran dari masing-masing orangtua dalam melakukan pengawasan. Dengan begitu, proses perlindungan dari pemerintah juga akan semakin tegas dan bisa dirasakan di masyarakat.

"Kami menghimbau kepada para pemilik toko dan warung yang menjual lem dengan jenis tertentu untuk bisa memberikan batasan dan ketegasan dalam melakukan transaksi jual beli hingga tak sampai disalahgunakan," tutup AKP Ali Ardi. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

SMKN 4 Pekanbaru Hasilkan Busana Dari Limbah

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU  - Busana umumnya terbuat dari kain. Namun bagi siswa jurusan Busana Butik SMKN 4 Pekanbaru, membuat busana tidak mutlak di berbahan kain. Sampah plastik yang sulit didaur ulang, bisa disulap menjadi baju, celana, rok, gaun hingga topi.
Sejumlah karya siswa bisa ditemui di workshop sekolah Jalan Purwodadi, Sidomulyo.

Menurut Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan Nerwati, tidak sulit membuat pakaian dari sampah tersebut. Plastik yang sudah tidak terpakai, dicuci bersih. Plastik yang memiliki pola sama, disatukan menggunakan mesin jahit biasa layaknya menyatukan kain. Ukuran penyatuan ini disesuaikan dengan kebutuhan bahan. Ketika dikembangkan, lembaran plastik memiliki bentuk layaknya helaian kain yang hendak digunting. Setelah bahan tersedia, siswa langsung mengunting sesuai pola yang diinginkan. Selanjutnya, setiap pola disatukan seperti menjahit bahan kain.

"Cara pembuatannya tidak berbeda dengan bahan kain. Cuma, karena plastik ini ukurannya kecil, kemudian disatukan sehingga ukurannya besar seukuran bahan kain," ujarnya pada Tribun, Jumat (27/9).

Membuat busana dari bahan daur ulang ini, lanjut Nerwati, sudah menjadi bagian dari mata pelajaran siswa. Disamping menggunakan kain sebagai pelajaran utama, siswa juga diajarkan menggunakan plastik untuk memunculkan kreativitas diantara siswa. Penilaian sudah dilakukan sejak persiapan bahan tersebut.

Setiap semester, tidak kurang dari 30 busana bisa dihasilkan siswa. Tidak saja memproduksi, karya siswa ini juga sering dipamerkan serta ikut fashion show.

Untuk mendapatkan bahan sesuai keinginan, awal semester siswa sudah diajak mengumpulkan sampah plastik. Setiap siswa memiliki tabungan sampah plastik sendiri.

Agar pakaian dari sampah ini nyaman dipakai, lanjut Ketua Jurusan Busana Butik Fatmayeni, sisi dalam dipasang puring. Puring menghindari kontak langsung plastik dengan kulit. Setiap siswa mampu membuat satu paket busana berupa baju, celana atau rok hingga topi dan tas.

Bahan yang digunakan untuk busana ini juga disesuikan kebutuhan. Bila membuat celana atau rok, digunakan sampah plastik cukup tebal. Sebaliknya bila pakaian dan gaun, gunakan yang tipis sehingga mudah mengembang.

Proses pembuatannya juga berlangsung selama jam sekolah. Mulai dari penguntingan pola hingga berwujud baju jadi, dilakukan di sekolah. Menjadi tantangan saat ini, lanjut Fatmayeni mengupayakan agar merek ataupun warna yang terdapat pada pemukaan sampah bisa diminimalisir. Dengan demikian, ketika dijual, merek sebuah produk tidak begitu kelihatan. Selain itu, pihaknya juga terus mengupayakan agar busana dari sampah plastik ini lebih nyaman digunakan. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Polsek Mandau Menggelar Razia Pekat di Jalindurdum

TRIBUNPEKANBARU.COM, DURI  - Pihak Kepolisian Mandau kembali melakukan penertiban di wilayah Mandau, Kota Duri pada Kamis (26/9) malam. Kali ini, polisi melakukan penertiban berupa razia Penyakit Masyarakat atau lebih dikenal dengan sebutan Pekat.

Dengan dipimpin oleh Kapolsek Mandau Kompol Jose DC Fernandes beserta Wakapolsek AKP Ali Ardi, dan sekitar 30 an anggota kepolisian lainnya, mereka menyisir beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat esek-esek di Mandau. Razia yang dimulai pada pukul 22.00 WIB malam itu langsung menuju jalan lintas Duri Dumai (Jalindurdum) km 11 Kulim, Mandau.

Lokasi pertama yang menjadi tujuan dari pihak Kepolisian Mandau untuk disinggahi adalah Duri Hotel. Disana, secara tak sengaja lokasi hotel nampak sepi dan tak ada temuan aktifitas maksiat seperti yang dicari oleh pihak kepolisian.

Setelah melakukan pengecekan identitas terhadap para pengunjung yang berada disana, pihak kepolisian kemudian berpindak ke Okup Gundaling Dua yang terletak tak jauh dari lokasi Duri Hotel. Sesampainya disana, usaha yang diduga memiliki izin panti pijat tersebut sedang ramai pengunjung.

Beberapa pasangan yang kedapatan tengah berada di dalam kamar-kamar di dalam kompleks Okup Gundaling Dua langsung ditarik keluar oleh pihak kepolisian yang turut melakukan razia Pekat disana. Kepada para pengunjung tersebut, polisi langsung melakukan pengecekan identitas dan mengambil gambar.

Kapolsek Mandau Kompol Jose DC Fernandes melalui Wakapolsek AKP Ali Ardi menyebutkan, bahwa kegiatan razia tersebut dilakukan setelah mendengar maraknya terjadi praktek esek-esek di wilayah tersebut dari masyarakat. " Malam ini, kita sengaja menggelar razia Pekat yang sudah menjadi rutinitas kita selama ini setelah mendengar banyaknya keluhan dari masyarakat yang curiga adanya praktek esek-esek yang dibalut dengan jasa pemijatan," tegas Wakapolsek AKP Ali Ardi.

Walaupun razia Pekat yang dilakukan tidak mengambil tindakan tegas terhadap tiap pasangan dan pemilik tempat yang bersangkutan. Wakapolsek Ali Ardi menyebut, peringatan awal tetap akan diberikan, namun pada razia selanjutnya akan segera diberi tindak lanjut yang jelas.

"Kali ini, kita akan berikan mereka peringatan untuk mengontrol tempatnya agar bekerja sebagaimana izin yang digunakan, namun selanjutnya tak akan ada lagi toleransi," tegasnya. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Novi Amalia Mengamuk Lagi

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - 'Penyakit' model majalah Novi Amelia kembali kambuh. Ia kembali berhalusinasi dan mengamuk di kosannya, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (27/9/2013) malam, hingga menggegerkan warga sekitar.

Karena tidak bisa ditenangkan, warga beramai-ramai membawa Novi ke kantor polisi setempat, Mapolsek Setiabudi.

"Iya semalam dibawa warga ke sini karena kambuh lagi, dia stres lagi," kata Kanit Reskrim Polsek Setiabudi, Kompol Riftazudin, Sabtu (28/9/2013).

Novi tak lama ditangani pihak Polsek Setiabudi, karena selanjutnya dia dibawa ke Mapolres Jakarta Selatan. "Karena di polsek enggak ada polwan, dia dibawa ke polres," jelasnya.

Kini, Novi Amelia telah mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur.

Dengan begitu, Novi telah tiga kali mendapatkan penanganan medis di RSKO Cibubur. Sebelumnya ia dibawa ke rumah sakit tersebut pada saat awal terlibat kecelakaan lalulintas di Tamansari dengan tujuh korban dan melakukan aksi buka pakaian di Mampang.(*)


12.47 | 0 komentar | Read More

500 Mahasiswa Riau Ikuti Olimpiade Super Mipa

Written By Unknown on Jumat, 27 September 2013 | 12.48

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU  - Sebanyak 500 mahasiswa baru akan mengikuti Olimpiade Super Mipa 2013, Minggu (29/9) di Fakultas MIPA UR. Ditaja oleh Himpunan Mahasiswa Fisika, peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi di Pekanbaru.

Menurut Ketua Himafi, Muhammad Asnawir, ratusan mahasiswa baru ini sduah dipastikan ikut. Mereka terdaftar disejumlah perguruan tinggi seperti UIN, UIR, PCR, Stikes, Stmik serta UR sendiri.

Dimulai pukul 08.00 WIB, mahasiswa secara serentak akan menjawab puluhan soal matematika, fisika, biologi dan kimia.
yang sudah disediakan panitia.

"Jadi sekitar pukul 08.00 WIB, peserta sudah masuk ruangan. Pembukaan direncanakan akan dibuka pembantu dekan," katanya.

Menyediakan hadiah berupa medali, ponsel dan uang pembinaan, pada hari yang sama jawaban peserta akan diseleksi dan diumumkan. Sebelum pengumuman, mahasiswa bisa mengikuti bedah buku yang dilaksanakan mulai pukul 13.30 WIB. Buku yang akan dikaji adalah Menagih Kiprah Pemuda, penulis Setiono, aktivis Riau.

"Pengumuman pemenang akan dilakukan setelah bedah buku," katanya.

Olimpiade Super Mipa 2013 yang digelar di Gedung Pekuliahan MIPA ini tidak saja diikuti oleh mahasiswa yang kuliah di Fakultas MIPA. Panitia menyelenggarakan lomba untuk setiap mahasiswa baru dari jurusan dan perguruan tinggi manapun. (*)


12.48 | 0 komentar | Read More

Pendaftaran CPNS Pekanbaru Belum juga Diumumkan

Laporan: Hendra Efivanias

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Hingga pukul 10.30 Wib, pengumuman seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemko Pekanbaru belum juga disampaikan ke pubik. Belasan calon pelamar terpaksa menunggu kepastian dari Pemko. Bahkan ada yang kecewa karena terbatasnya informasi terkait seleksi CPNS tersebut.

Seorang calon pelamar, Irma kepada Tribun, Jumat (27/9) mengaku sudah dari pukul 08.00 Wib menunggu. Sebelumnya, lulusan PGSD Universitas Riau ini berusaha mencari informasi di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau namun nihil. "Saya diarahkan datang ke Pemko. Tapi sudah sampai di Pemko ternyata pengumuman belum dikeluarkan," kata dia.

Menurutnya, keterbatasan informasi terkait penerimaan CPNS ini cukup mengganggu. Apalagi, informasi yang ada di masyarakat simpang siur. Irma juga mengaku belum tahu apa alamat website yang bisa dikunjungi untuk mendaftar CPNS secara daring (online). (*)


12.48 | 0 komentar | Read More

Opung Meraung dari Sawah hingga Kantor Lurah

Laporan: David Tobing

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Boru Siagiaan, yang biasa dipanggil Opung di Kelurahan Teluk Binjai, Dumai Timur tidak bisa terima tanaman padinya dibabat alat berat. Setelah sempat menghentikan alat berat yang sedang beroperasi di sawahnya bersama 26 petani lainnya, ia pun meraung-raung. Tangisnya tak henti hingga mendatangi kantor lurah yang tak jauh dari lokasi pesawahan.

Opung merupakan petani paling tua di antara 26 petani lainnya, yang di dominasi kaum perempuan. Tanpa alas kaki ia berjalan terbungkuk-bungkuk dengan bantuan tongkat untuk mengadu ke kantor lurah. Aksi Opung diikuti lima orang ibu-ibu yang berjuang menyelamatkan tanaman padinya dari proyek penggalian kanal Pemerintah Kota Dumai.

"Sampai setengah mati kami mengurus padi. Sudah tumbuh subur dan mulai berisi. Tapi ini tiba-tiba pemerintah membangun kanal di tengah hamparan padi kami," katanya kepada Tribun sambil menangis, Kamis (26/9).

Kepada Lurah Teluk Binjai, enam orang ibu-ibu ini meminta suaka supaya padinya yang mulai berisi tidak dibabat akibat pembangunan proyek. Bahkan, mereka menawarkan supaya pembangunan bisa diundur sampai masa panen, atau diberikan  ganti rugi yang setimpal. Pasalnya, kebanyakan masyarakat di Teluk Binjai menggantungkan hidup melalui tanaman padi. Setidak-tidaknya, empat bulan sekali masa panen, cukup menghidupkan keluarga petani di kelurahan itu.

En Pakpahan, salah satu petani memberikan keterangan kepada Lurah, bahwa satu hektar luas sawah bisa menghasilkan produksi padi sebanyak tiga ton. Hasil ini lebih kurang mencapai Rp30 juta.

"Selama ini, itulah kehidupan kami, kami harapkan bapak lurah minta tolong kepada pemerintah atau perusahaan apapun agar kerugian kami itu diganti. Dua bulan lagi kami panen, kalau bisa ditunggu kami lebih puas," katanya.

Saat En Pakpahan menyampaikan harapannya kepada lurah, tiba-tiba datang seorang laki-laki berbadan tambun. Dari pintu ruangan lurah, ia memanggil Opung untuk pulang.

"Kalau tak bisa mereka memperjuangkan, aku yang memperjuangkan Opung. Kita pulang lagi," pintanya.

Opungpun langsung keluar ruangan, hingga ia kembali meraung sambil bergolek-golek di lantai kantor lurah itu. Aksi Opung kembali mengundang perhatian, meski ia mencoba bangkit untuk meninggalkan kantor lurah.

"Tidak ada yang bisa membantu Opung nak, bantulah nak. Padi Opung itu mulai bunting, tak rela Opung digeledor. Kasihan Opung yang bersusah payah menanamnya," keluh Opung kepada Tribun.

Sementara itu, Lurah Teluk Binjai, Nasib S.Sos pun mengaku susah menyelesaikan persoalan itu. Satu sisi, proyek datang dari pemerintah Kota, dengan tujuan mengatasi bencana banjir yang kerap melanda Teluk Binjai. Sedangkan di sisi lain, masyarakatnya dirugikan karena belum memasuki masa panen.

"Saya tentu berdiri di tengah. Bagaiamana masyarakat senang sedangkan proyek berjalan dengan lancar. Itulah sekarang yang saya pikirkan," katanya.

Tidak bisa memutuskan sendiri, ia langsung menghubungi kontraktor pengerjaan proyek kanal itu. Percakapannya melalui sambungan seluler diperdengarkan langsung kepada petani yang mengadu kepadanya.

"Kami membantu sesanggup perusahaan, bukan sepenuhnya. Karena tidak ada perjanjian kepemilikan lahan dengan warga. Palingan kami hanya bisa membantu Rp1,5 juta per hektar," jawab kontraktor, Santo.

Mendengar jawaban itu, ibu-ibu petani itupun terlihat kecewa. Mereka langsung menunduk. Sementara Lurah tetap melakukan penawaran agar ada ganti rugi yang lebih tinggi.

"kami tidak mau ribut dengan masyarakat. Kalau anggaran Rp15 juta per hektar, kami jelas tak sanggup," kata Santo menjawab permintaan lurah.

Namun demikian, Lurah tetap akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait. Supaya, keluhan para petani yang terkena imbas pembangunan kanal dapat terakomodir dengan baik. Mendengar janji lurah itu, ibu-ibu yang sudah puas menyampaikan keluhannya pun kembali ke sawah, lokasi pembangunan kanal tersebut.

Kepada Tribun, Lurah mencoba menjelaskan bahwa masyarakatnya menggarap lahan milik PT. Pelindo. Dalam perjanjiannya, sewaktu-waktu Pelindo bisa memanfaatkan lahan itu tanpa ada istilah ganti rugi bagi masyarakat.

"Walaupun demikian, Pelindo tetap mengganti uang benih. Inilah ibu-ibu bertanya, berapa uang itu," katanya.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Teluk Binjai, Johan harahap, agar persoalan itu tidak merugikan petani dan pihak kontraktor. Ia tidak mau mengambil risiko jika sewaktu-waktu lahan milik Pelindo ditarik.

"Kami semua dipinjamkan lahan untuk bertani. Tentu kami harus hati-hati mengambil sikap. Namun, banyak pihak ketiga yang provokatif. Ini kadang-kadang membuat kami, kalangan petani terpecah belah," katanya. (*)


12.48 | 0 komentar | Read More

Pemko Siapkan Lapak Murah Bagi Pedagang

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pihak DPRD Pekanbaru sangat mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, dalam menertibkan pedagang kaki lima (PKL). Apalagi mereka yang menggunakan tempat berjualan di tempat-tempat yang sudah dilarang.

Dukungan ini diberikan sebagai wujud menciptakan Kota Pekanbaru bersih, indah dan tertata, sehingga tidak menghambat pengembangan kota. Hanya saja, langkah ini diharapkan bisa diiringi solusi nyata bagi masyarakat.

"Artinya, jangan hanya menggusur saja. Tapi berikan dan tempatkan mereka di tempat yang layak. Jika perlu siapkan lapak yang murah bagi mereka (PKL)," kata Ketua Banleg DPRD Kota Pekanbaru, Zaidir Albaiza SH, Kamis (26/9) menjawab Tribun.

Zaidir yang juga menjabat Ketua Pasar Kota Pekanbaru ini, sengaja memberikan masukan ini, karena nasib para pedagang tersebut juga merupakan tanggung jawab pemerintah. Pemko dalam hal ini diharapkan juga memikirkan mereka, terutama pedagang kalangan ekonomi ke bawah.

"Cari lahan untuk mereka. Tapi dengan syarat dikelola dengan baik. Jangan beratkan mereka yang memang berjualan mencari untuk makan, bukan cari kaya. Dalam hal ini kita minta kearifan Pemko lah," tambahnya.

Politisi PKB yang juga Ketua Pedagang Ikan Senapelan ini juga mengacungkan jempol, terkait agenda Pemko yang akan menertibkan semua PKL liar di kota Pekanbaru pekan depan. Namun dia mengharapkan, Pemko melalui Satpol PP, jangan hanya pandai menggusur saja.

"Itu tadi, tempat mereka seperti di Arifin Ahmad (Puja Sera). Tapi jangan minta sewa mahal," tegasnya. Kepada pedagang, kata Zaidir, dia menghimbau jangan pandai menuntut haknya sama.

Tapi juga harus ikut mendukung program pemerintah. "Mari sama-sama kita sukseskan program pemerintah ini," harapnya. (*)


12.48 | 0 komentar | Read More

Komisi IV DPR RI Bahas Masalah Perambahan TNTN

TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI- Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dijadwalkan melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Pelalawan pada Kamis (26/9) hingga Jumat (27/9). Kunker wakil rakyat di pusat itu, berkaitan dengan kondisi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang tengah ramai diberitakan.

Informasi diterima tribun, rombongan Komisi IV tiba di Pelalawan pada Kamis (26/9) sore dan langsung menuju Hotel Unigraha milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Kunker para penyambung lidah rakyat ini, ingin melihat areal TNTN yang nyaris gundul oleh aktivitas perambahan. Taman nasional yang terletak di kabupaten Pelalawan itu santer diberitakan media lokal maupun nasional belakangan ini.
Kondisi ini diduga dipicu kujungan actor Hollywood, Horison Ford yang berkunjung ke TNTN dalam rangka pembuatan film dan miris melihat keadaan di sekitar taman nasional yang semakin habis dirambah. Hingga berujung pada insiden di Kementrian Kehutanan, dimana Ford bersitegang dengan Menteri Zulkifli. (*)


12.48 | 0 komentar | Read More

Lukman Edy Tidak Laporkan Penggunaan Dana Kampanye

Written By Unknown on Kamis, 26 September 2013 | 12.47

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Calon Gubernur Riau Lukman Edy yang juga mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, tidak melaporkan penggunaan dana kampanye pada penyelenggaraan Pilkada Gubernur Riau 2013 kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau.
        
Berdasarkan data dana kampanye di KPU Riau, di Pekanbaru, Rabu, Lukman Edy yang berpasangan dengan calon wakil gubernur Suryadi Khusaini merupakan satu-satunya dari lima kandidat yang belum melaporkan penggunaan dana kampanye.
        
Data KPU Riau memaparkan pasangan Lukman Edy-Suryadi Khusaini hanya menyerahkan laporan penerimaan dana kampanye sebanyak Rp 1,97 miliar. Namun, hingga batas waktu penyerahan terakhir dana penggunaan kampanye, KPU Riau belum menerima laporan dari tim pasangan tersebut.
        
Edi Sably mengatakan, memang tidak ada aturan mengenai sanksi bagi pasangan cagub yang tidak melaporkan penggunaan dana kampanye.
        
"Hanya sanksi sosial, biar masyarakat yang menilai," kata Edi Sably kepada wartawan.
        
Berdasarkan data KPU Riau, sebagian besar dana kampanye pasangan tersebut berasal dari sumbangan perorangan. Lukman Edy sendiri tercatat sebagai penyumbang dana kampanye terbesar, yakni mencapai Rp300 juta. Sedangkan, sumbangan dari badan usaha tercatat ada empat perusahaan, totalnya mencapai Rp850 juta.
        
Ketika dikonfirmasi, Lukman Edy memilih tidak berkomentar perihal tidak adanya laporan penggunaan dana kampanye tersebut.
        
"Cek ke Abdul Wahid ya, ketua tim (koalisi)," kata Lukman Edy melalui pesan singkatnya.
        
Namun, Abdul Wahid juga belum memberikan pernyataan resmi terkait hal itu karena berulang kali dihubungi nomor teleponnya tidak aktif.
        
Pasangan Cagub Lukman Edy-Suryadi Khusaini maju dengan dukungan PKB dan PDIP. Pasangan tersebut mendapat nomor urut tiga, namun dinyatakan gagal untuk mengikuti pemungutan suara putaran kedua akibat kurang dalam perolehan suara. (antara)


12.47 | 0 komentar | Read More

Dinas Pendidikan Pekanbaru Kesulitan Larang Pelajar Berkendara

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, mengaku kesulitan untuk melarang para pelajar berkendara ke sekolah dengan berbagai alasan.

"Para pelajar lebih lihai dan cerdik menyisati bahwa ketika ke sekolah dengan sepeda motor kemudian dititipkan pada suatu tempat seolah mereka naik kendaraan umum," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Pekanbaru Zulfadil di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, padahal pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke masing-masing sekolah dengan melibatkan pimpinan dan para guru tapi tidak berhasil.

Demikian pula telah menjalin koordinasi dengan aparat Polresta Pekanbaru agar menindak pelajar tanpa SIM yang mengendarai sepeda motor atau mobil.

Meski ada desakan dari anggota DPRD setempat agar aparat Dinas Pendidikan lebih gencar melakukan sosialisasi kepada anak didik di sekolah.

Dia mengatakan pihaknya telah menyuruh agar anak didik bersepeda ke sekolah agar sehat dan dapat mengurangi polusi udara.

Bahkan tindakan bersepeda ke sekolah itu telah mendapatkan tanggapan positif dari Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT dan memberikan sebanyak 150 unit sepeda kepada pelajar yang orang tuanya tidak mampu.. (antara)


12.47 | 0 komentar | Read More

Alat Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian Di BKN Mati

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Alat sistem aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK) di kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) wilayah kerja Regional XII Pekanbaru tidak berfungsi alias mati total. Padahal pada alat sistem aplikasi ini sangat dibutuhkan para pegawai yang datang ke BKN.

Selain alat komputer SAPK yang tidak berfungsi, petugas pelayanan dan resepsionis di kantor yang megah itu juga kosong. Sehingga para tamu yang datang terpaksa menunggu diluar ruangan karena tidak ada petugas yang melayani.

"Saya dari pukul 8.00 wib tadi menunggu, petugas nggak ada yang melayani, di meja informasi saja tidak ada orang,"ujar seorang pegawai Kemenag asal Kabupaten Lima puluh Kota Sumatra Barat yang ingin mengurus pensiun.

Pantauan Tribun Kamis (26/9) juga terlihat sejumlah ruangan di kantor BKN ini sepi tak ada petugas yang bekerja. Padahal kantor BKN wilayah kerja Regional XII ini melayani Provinsi Riau, Sumbar, Jambi dan Kepulauan Riau.(*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Cagub HA Cari Dukungan Pilkada Putaran Dua

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Pasangan calon gubernur Herman Abdullah-Agus Widayat (HA) terus berusaha mendapatkan dukungan dari kandidat yang telah kalah, jelang putaran kedua pemungutan suara Pilkada Gubernur Riau pada 30 Oktober 2013.
        
Sekretaris Tim Koalisi HA, Muharnis, di Pekanbaru, Rabu, mengatakan pihaknya sudah secara intensif mendekati dua kandidat yang kalah, yakni pasangan Lukman Edy-Suryadi Khusaini dan Mambang Mit yang kini menjabat Wakil Gubernur Riau.
        
"LE (Lukman Edy) beberapa kali sudah bertemu terus, meski belum final karena ada sedikit perdebatan di tataran atas. Namun, secara akar rumput, nampak sudah akan beralih ke Pak Herman Abdullah," kata Muharnis
        
Sedangkan pendekatan dengan Mambang Mit, ia mengatakan kedua pihak sudah intensif melakukan pertemuan setelah pengumuman rapat pleno KPU Riau yang menyatakan Pilkada akan berlangsung dua putaran di Pekanbaru pada 15 Oktober lalu.
        
"Dengan Pak Mambang Mit sudah beberapa kali pertemuan," ujarnya.
        
Dukungan dari kandidat yang maju pada putaran dua dinilainya cukup penting untuk mendapatkan dukungan suara yang lebih banyak di 12 kabupaten/kota di Riau. Secara spesifik, Muharnis mengatakan target utama suara lebih banyak bisa didapatkan di daerah kandidat lain, seperti di Kabupaten Indragiri Hilir yang merupakan basis dari Lukman Edy dan Kabupaten Rokan Hulu.
        
Mambang Mit sebelumnya maju di Pilkada Gubernur Riau sebagai calon wakil gubernur dari Jon Erizal. Pasangan Jon Erizal-Mambang Mit (JEMM) diusung oleh PAN dan PKS.
        
Meski begitu, Juru Bicara tim koalisi JEMM Fendri Jaswir menyatakan pihaknya belum memutuskan arah dukungan pada putara dua Pilgubri. Menanggapi informasi tentang dukungan Mambang Mit ke Cagub HA, ia mengatakan hal itu hanya manuver dari pribadi tertentu namun bukan keputusan tim koalisi.
        
"Itu manuver sejumlah ketua DPD partai," ujarnya.

         Pilkada Riau 2013 sebelumnya diikuti oleh lima kandidat pasangan cagub. Cagub HA pada pemungutan suara pertama mendapat 546.714 suara atau 23,00 persen. (antara)


12.47 | 0 komentar | Read More

Pulau Baru Muncul Tiba-tiba Pasca Gempa di Pakistan

TRIBUNPEKANBARU.COM – Sebuah daratan secara mengejutkan muncul di laut arab pascagempa besar yang mengguncang Pakistan. Daratan yang juga disebut-sebut mirip pulau ini memiliki ukuran seluas lapangan bola. Sebagaimana dilansir AFP, pulau baru ini berada di lepas pantai Gwadar, sebuah kota pelabuhan yang berada di barat daya pantai Pakistan.

Menurut otoritas setempat, Tufail Baluch, daratan berbatu itu tiba-tiba muncul dari dalam laut arab. Memiliki lebar seluas lapangan bola dan panjang hampir 100 meter. Ia menambahkan, daratan baru ini muncul tak lama setelah gempa dahsyat mengguncang Provinsi Baluchistan, Pakistan yang berbatasan dengan Iran.

Berdasarkan keterangan sementara, pulau ini terdiri atas material berupa lumpur dan pasir. Daratan terangkat ke permukaan lantaran adanya tekanan besar akibat pergeseran lempeng bumi. Menurut seismolog John Armbruster, peristiwa ini hanya bisa terjadi jika dipicu oleh gempa berkekuatan antara 7 hingga 8 SR.

"Pulau baru ini muncul akibat adanya tekanan dahsyat di lapisan bumi," jelas Zahid Rafi, Kepala Survey Geologis Pakistan.

Adapun kejadian ini mengundang rasa penasaran warga. Mereka ramai-ramai menuju pulau tersebut untuk menyaksikan fenomena langka tersebut dari dekat. Warga tetap nekat mendekati pulau tersebut meskipun ada larangan untuk mendekatinya. Terutama karena lapisan yang labil dan dilaporkan adanya semburan gas dari dalam laut.

"Ada air yang bergejolak di tepi pulau itu, tampaknya karena adanya semburan gas dari dalam laut. Di sekitar pulau juga terlihat adanya ikan-ikan yang mati," jelas Wakil Komisaris Distrik Gwadar, Tufail Baloch.

Ini sebenarnya bukan peristiwa kali pertama. 60 tahun silam, sebuah daratan juga tiba-tiba muncul di laut arab, tak lama setelah sebuah gempa besar mengguncang wilayah Karachi. Namun daratan baru itu, tidak bertahan lama lantaran kemudian perlahan-lahan menghilang lagi.

Korban tewas akibat gempa 7,7 SR di Provinsi Baluchistan, Pakistan, dilaporkan mencapai 271 orang dan 246 orang lainnya mengalami luka-luka. Hal itu dinyatakan oleh Kepala Manajemen Kebencanaan Palestina, Mayor Jenderal MUhammad Saeed Aleem. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Penjual di Pasar Hewan Arifin Achmad Raih Omset Hingga 10 Juta

Written By Unknown on Selasa, 24 September 2013 | 12.48

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU  - Sebagian orang menyukai hewan, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Terutama untuk peliharaan di rumah. Hewan peliharaan ini di berbagai jenis, mulai dari kucing hingga ular. Warga Pekanbaru yang penyuka binatang saat ini tidak akan sulit untuk mendapatkan berbagai jenis binatang peliharaan tersebut.

Kini sudah hadir banyak pasar hewan peliharaan. Satu di antaranya di Jalan Arifin Achmad. Pasar Hewan Arifin Achmad milik Desi ini menyediakan berbagai hewan peliharaan dan berbagai jenis. Ada kucing, hamster, kelinci, burung, ayam kate atau ayam hutan, monyet, tikus putih, landak mini, ular dan beo serta lainnya.

Untuk kandang dan makanan juga tidak perlu khawatir, di Pasar Hewan Arifin Achmad ini juga tersedia kandang berbagai jenis hewan peliharaan tersebut. Makanannya juga tersedia untuk semua jenis hewan peliharaan yang dijual di sini.
 
Pemilik Pasar Hewan Arifin Achmad, Desi kepada Tribun menyebutkan, dari semua jenis hewan peliharaan yang di jual di tempatnya, yang banyak diminati adalah kelinci dan hamster. Hewan ini diminati karena rupanya yang lucu dan manis, serta kulitnya lembut.

"Kelinci dan hamster ini peminatnya pada umumnya anak-anak. Kelinci ini dijual per ekornya dari Rp 50 ribu sampai Rp 150 ribu per ekor. Sedangkan hamster bervariasi dan harganya tidak tetap," ungkap Desi.

Untuk jenis kelinci yang ia jual, menurut Desi, ada Kelinci Anggora dan ini yang terlaria, ada juga Kelinci Karpet, Kelinci Leon, dan Kelinci Australia.

"Sedangkan untuk hamster, ada Hamster Anggora dan Hamter Camble. Hamster dan kelinci ini dalam seminggu terjual daro 50 ekor sampai 100 ekor per minggu. Kondisi ini sudah menurun dari saat musimnya beberapa waktu lalu," jelas Desi.

Sedangkan untuk kucing, kata Desi, ada jenis Anggora dan Persia. Namun, jarang yang membeli, dalam sebulan hanya terjual satu atau dua ekor.

"Jarangnya orang membeli mungkin karena mereka sudah punya kucing, dan bisa juga karena harga kucing yang mahal dari hewan lainnya. Kucing jenis Anggora, yang masih anaknya Rp 2 juta lebih, dan untuk induknya di bawah Rp 2 juta. Sedangkan harga kucing jenis Persia hampir sama dan saat ini kedua jenis kucing itu tersedia anak dan induknya," terang Desi.

Sementara hewan peliharaan lainnya, lanjut Desi, baik itu burung, ayam kate atau ayam hutan, monyet, tikus putih, landak mini, ular dan beo jarang yang datang membeli.

"Kondisi ini memang memperlihatkan bahwa peminatnya kurang. Hal ini disebabkan belum familiarnya mereka dengan hewan tersebut. Namun, ada sebagian orang yang memang sengaja mencari jenis hewan tersebut. Misalnya ular, ayam kate, monyet, landak mini, dan beo, hanya ornag tertentu yang menyukai hewan ini, sehingga mereka datang dalam waktu tertentu pula," papar Desi.

Pembeli hewan peliharaan ini, tambah Desi, tidak saja dari Pekanbaru, namun juga banyak dari luar kota. Mereka inilah yang sengaja datang untuk membeli hewan yang mereka sukai. Mereka dari luar kota ini banyak juga yang membeli kelinci dan hamster, namun juga ada yang membeli beo, landak, ayam hutan dan monyet.

"Untuk memberikan kenyamanan kepada pembeli, maka kami melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang kami jual, sehingga hewan tidak terinfeksi penyakit yang memudahkan hewan mati. Kematian hewan ini juga dipengaruhi oleh makanannya, untuk itu kami juga memberikan saran kepada pembeli tentang makanan yang dibolehkan dan tidak dibolehkan, serta cara dan waktu memberi makannya," tutur Desi.

Untuk penjualan semua jenis hewan peliharaan ini, disampaikan Desi, ia bisa mengantongi uang setiap bulannya dari Rp 4 juta sampai Rp 10 juta.

"Kalau lagi sepi, dalam sebulan hanya Rp 5 juta, dan jika lagi ramai dalam sebulan bisa mencapai Rp 10 juta. Itu termasuk juga penjualan kandang dan makanannya. Untuk harga kandang ini bervariasi, tergantung besar dan hewan apa yang akan dimasukan ke kandang. Begitu juga aksesoris lainnya berupa tempat mandi, minum, makan dan tempat bermainnya. Sedangkan harga makanannya berbeda setiap jenis hewannya," sampai Desi. (*)


12.48 | 0 komentar | Read More

Jamkesda Pekanbaru Baru Terserap Rp 972 Juta

Laporan: Hendra Efivanias

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Rini Hermiyati mengaku bahwa serap dana Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) tahun ini baru Rp 972 juta dari. Rp 4,3 miliar yang disediakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013. Namun, Dinas Kesehatan Pekanbaru menegaskan bahwa anggaran ini tidak musti terpakai sepenuhnya.

Menurut Rini kepada wartawan, penyerapan terbilang minim karena penggunaannya disesuaikan dengan klaim warga miskin pemegang kartu Jamkesda. Menurut dia, pihaknya berharap tidak ada warga yang sakit. Karena itu, anggaran Jamkesda tidak musti terealisasi 100 persen. Sementara kelebihannya akan dikembalikan ke kas daerah untuk Jamkesda tahun berikutnya.

Sebenarnya, ada dua asumsi yang bisa dikaitkan dengan rendahnya daya serap anggaran Jamkesda itu. Asumsi pertama, karena kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan sudah cukup tinggi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah mewujudkan kehidupan masyarakat yang bersih dan sehat.

Asumsi lainnya, bisa juga karena adanya pembatasan penerima Jamkesda. Misalnya hanya bagi warga miskin yang memiliki KTP Kota Pekanbaru. Hal ini menurutnya sejalan dengan upaya pemerintah mengingatkan masyarakat agar tertib administrasi kependudukan yang berlaku. (*)


12.48 | 0 komentar | Read More

Warga Baganbatu Resah Dengan Maraknya Aksi Rampok

TRIBUNPEKANBARU.COM, BAGANBATU- Warga Kota Baganbatu, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau merasa resah dengan maraknya aksi perampokan bersenjata api (senpi) di wilayah mereka dan berharap aparat kepolisian bisa menangkap pelaku.
         
"Setiap hari tidak peduli siang apalagi malam, kami khawatir bila perampok datang menyantroni rumah. Tolong pak polisi berikanlah ketenangan kepada warga," kata Fitria (43) ibu rumah tangga Kepenghuluan Bagan Manunggal, Kecamatan Bagan Sinembah, Senin.
         
Pernyataan Fitria itu terkait dengan perampokan atas tetangganya Badri (39) warga Jalan Musi Kepenghuluan Bagan Manunggal, Kecamatan Bagan Sinembah. Badri dirampok  di Jalan Sudirman persis di depan cafe Tiara Komplek Sawit Mas, Baganbatu, Senin pagi.
         
Kapolres Rokan Hilir, AKBP Ronny Hermawan menyatakan akan bekerja keras dan mengerahkan berbagai upaya agar pelaku perampok bisa diringkus, namun ia juga minta peran serta masyarakat dengan memberikan informasi serta meminta bantuan polisi bila membawa uang dalam jumlah besar.
         
Informasi yang diperoleh, sebelum kejadian Badri baru keluar dari Bank Mandiri Baganbatu setelah mengambil uang tunai senilai Rp350 juta. "Katanya uang itu untuk pembayaran sawit milik toke tempatnya bekerja," kata saksi, Parmin.
         
Sekitar pukul 09.00 WIB saat itu korban baru tiba di lokasi kejadian dengan mengendarai sepeda motor jenis Yamaha RX King nopol BM 5166 PN sambil membawa tas yang berisikan uang tunai.
         
Tiba-tiba datang dari arah belakang satu unit sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam tanpa nopol yang dikendarai oleh dua orang yang mengenakan jaket langsung memepet sepeda motor korban.
         
Salah seorang pelaku langsung menodongkan senjata api laras pendek ke arah Badri. Merasa ketakutan, korban pun pasrah saat tas yang berisikan uang tunai dirampas dari tangannya. Usai merampas tas berisi uang dan langsung kabur ke arah Jalan Ring Road Jalan Lancang Kuning, Baganbatu. (antara)


12.48 | 0 komentar | Read More

12 Proyek Bermasalah Versi Nazaruddin

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA--Selain proyek e-KTP, Nazaruddin berjanji akan membongkar  kejanggalan dalam 30 proyek pemerintah. Nazaruddin mengaku memiliki bukti-bukti yang akan diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. 30 proyek ini menyangkut oknum anggota DPR RI, pemerintah, dan pengusaha.Namun hingga kemarin, baru 12 proyek yang sudah dibongkar Nazaruddin.

Berikut daftar 12 proyek:
Berikut daftar 12 proyek yang disebut Nazaruddin:

1. Proyek e-KTP senilai Rp 5,9 triliun. Nazaruddin menuding Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto, mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum, dan mantan anggota Komisi II DPR RI terlibat di dalamnya.

2. Proyek fiktif pengadaan pesawat Merpati jenis MA 60 yang nilainya mencapai 200 juta dollar AS. Dana proyek ini, kata Nazaruddin, mengalir pada 2010 ke sejumlah anggota DPR. Nazaruddin menyebut Bendahara Umum Partai Golkar yang juga Ketua Fraksi Golkar DPR RI, Setya Novanto, dan Bendahara Umum PDI-P yang juga pimpinan Badan Anggaran DPR RI (Banggar), Olly Dondokambey.

3. Proyek gedung pajak senilai Rp 2,7 triliun. Proyek ini disebut rekayasa Banggar dan Dirjen Pajak periode 2007-2009. Proyek dimenangkan oleh PT Adhi Karya. Pada proyek ini, Nazaruddin kembali menuding pimpinan Banggar, Olly Dondokambey, terlibat.

4. Proyek PLTU Kalimantan Timur senilai Rp 2,3 triliun pada 2010-2011. Proyek juga dimenangkan oleh PT Adhi Karya.

5. Proyek PLTU Riau senilai Rp 1,3 triliun.

6. Proyek Diklat Mahkamah Konstitusi senilai Rp 200 miliar.

7. Proyek pembangunan gedung MK senilai Rp 300 miliar. Pemenang proyek ini, menurut Nazaruddin, melalui penunjukan langsung, yaitu PT PP. Dugaan korupsi berupa adanya uang mengalir sebanyak 7 persen ke beberapa anggota Komisi III DPR RI.

8. Proyek kilang unit RU 4 Cilacap senilai 930 juta dollar AS.

9. Proyek simulator SIM. Dalam kasus ini, suami Neneng Sri Wahyuni itu menyebut lima nama anggota DPR terlibat. Kelimanya adalah Trimedya Panjaitan (anggota DPR Fraksi PDI-P), Bambang Soesatyo (anggota Komisi III DPR), Aziz Syamsuddin (anggota Komisi III DPR), Benny K Harman (Wakil Ketua Komisi VI DPR), dan Herman Heri (anggota Fraksi PDI-P di DPR).

10. Proyek Hambalang terkait wisma atlet. Disebutnya, ada pengadaan alat olahraga senilai Rp 9 miliar. Padahal, gedung Hambalang belum selesai dibangun.

 11. Proyek di Kementerian Pendidikan Nasional (Diknas).

12. Proyek pengadaan dan distribusi baju hansip di Kementerian Dalam Negeri. Pada kasus ini, Nazaruddin kembali menuding Setya Novanto terlibat. Nazaruddin rencananya akan sering menjalani pemeriksaan di KPK terkait sejumlah proyek yang dilaporkannya. (*)


12.48 | 0 komentar | Read More

PD Pekanbaru Pembangunan Bakal Jadi PT

Laporan Syafruddin Mirohi


TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- PD Pembangunan Pekanbaru bakal jadi Perseroan Terbatas (PT). Saat ini agenda perubahan masih dibahas di DPRD Pekanbaru. pembahasan mengenai hal itu kembali dibahas, Selasa (24/9) kemarin di DPRD Pekanbaru.

Hadir dalam pertemuan tersebut
Asisten II Setdako, Kabag Hukum, Kabag Ekonomi dan jajaran PD Pembangunan, serta beberapa anggota Pansus DPRD Pekanbaru. Pertemuan ini lebih membahas dan memastikan pasal-pasal yang sudah ada.

"(Rapat) ini tindak lanjut saja. Kapan direalisasikan, tergantung dewan. Tapi kita menginginkan tahun ini bisa terlaksana (berubah jadi PT," harap Dirut PD Pembangunan Heri Susanto kepada Tribun, usai pertemuan. (*)


12.48 | 0 komentar | Read More

Warga Komplek RAPP Konsisten Donor Darah

Written By Unknown on Senin, 23 September 2013 | 12.47

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Sebanyak 283 kantong darah atau setara dengan 99.050 cc darah berhasil terkumpul dalam kegiatan Donor Darah Massal Ke-36 yang dilaksanakan di Hotel Unigraha Komplek PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) Pangkalan Kerinci, Sabtu (21/9). Kegiatan tersebut ditaja oleh Keluarga Donor Darah (KDD) Riau Komplek.

Dalam kegiatan yang digelar tiga bulan sekali itu, turut hadir Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekanbaru, Yuzamri Yakub, Direktur Unit Donor Darah PMI (UDD-PMI) Pekanbaru, Dr Bebe Gani, Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pelalawan, Tengku Nisban Ilza, beserta jajaran Manajemen RAPP. Yuzamri dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada KDD Riau Komplek, yang telah mengadakan kegiatan donor darah rutin serta membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan darah
Ia menuturkan bahwa kegiatan yang tersebut sangat membantu mencukupi stok darah di UDD Pekanbaru dan juga Kabupaten Pelalawan.

"RAPP salah satu perusahaan yang sangat konsisten mengadakan donor darah dan salah satu penyumbang darah terbesar di Riau," katanya.

"Tahniah kepada RAPP yang telah mengadakan kegiatan ini. Terima kasih dan mudah-mudahan dapat kita tingkatkan lagi kerjasama ini," tambahnya.

Direktur RAPP, Mulia Nauli, menyebutkan bahwa manajemen sangat mendukung kegiatan kemanusiaan tersebut dan amat senang atas antusiasme warga Komplek RAPP dalam mendonorkan darah.

"Kami sangat konsisten dalam mengadakan kegiatan ini, dan mudah-mudahan dapat terus terlaksana karena tujuan kegiatan ini adalah untuk kemanusiaan. Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak terutama para pendonor yang sukarela mendonorkan darah pada kesempatan ini," tuturnya.

Total 283 kantong darah yang terkumpul selanjutnya diberikan kepada PMI Pekanbaru sebanyak 221 kantong dan PMI Pelalawan sebanyak 62 kantong. Sejak tahun 2000-sekarang kegiatan donor darah yang ditaja oleh KDD Riau Komplek berhasil mengumpulkan sebanyak 4342 kantong darah setara dengan 1.335.400 cc darah.

Dalam kesempatan tersebut, KDD Riau Komplek turut menyerahkan piagam penghargaan kepada Wahyudin dan Kamaluddin yang masing-masing telah mendonorkan darahnya sebanyak sepuluh kali. (Rilis)


12.47 | 0 komentar | Read More

Ratusan Warga Lubuk Kembang Bunga Unjuk Rasa di Pintu Masuk TNTN

Laporan : Johanes Tanjung

TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI- Ratusan warga Desa Lubuk Kembang Bunga kecamatan Ukui melakukan aksi unjuk rasa di jalan poros tepat di pintu masuk Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Senin (23/9). Para pengunjuk rasa meminta balai TNTN memenuhi tuntutan mereka.

Informasi yang diperoleh tribun, warga menuntut agar lahan overlap milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) diserahkan kepada masyarakat tempatan. Padahal lahan yang luasnya ratusan hektar itu sudah masuk dalam areal taman nasional. Namun warga sudah terlanjut mengolah lahan tersebut untuk dijadikan kebun sawit.

"Unjuk rasa dimulai dari pagi tadi pukul 09.30 Wib, sampai sekarang massa semakin bertambah. Mereka memasang spanduk berisi tuntutan tepat dipintu masuk TNTN," ujar humas Polres Pelalawan, Iptu Lumbangaol.

Dijelaskannya, selain berunjuk rasa didepan balai TNTN, para pendemo juga melakukan aksi teatrikal penebangan kayu. Beberapa pendemo menebang kayu akasia yang ada di areal sengketa sebagi bentuk permintaan pengelolaan lahan tersebut. Hingga sekarang, massa masih berkumpul dilokasi unjuk rasa. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Traffick Light Simpang Garuda Jarang Hidup

Laporan Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Lampu pengatur kepadatan lalu lintas atau Traffick Light yang berada di simpang empat garuda sakti-Soebrantas jarang hidup. Akibatnya kondisi lalu lintas diperempatan ini tidak teratur akhirnya menyebabkan kemacetan.

Menurut Rizal (25) pedagang yang berjualan tidak jauh dari perempatan tersebut, sejak dibuatnya traffick ligh itu jarang difungsikan. Dirinya melihat hampir setiap hari mati terus."Jarang hidup tu lampu merahnya (Traffick Light), akibatnya ya macet kayak gini,"ujar Rizal sambil menunjul kenderaan yang macet dipersimpangan tersebut.

Kemacetan terjadi karena masing-masing kenderaan tidak ada yang mau mengalah. Ditambah lagi tak seorangpun petugas dari Dinas Perhubungan atau Satlantas yang mengatur kenderaan di persimpangan padat tersebut.

Selvi warga Simpang Garuda Sakti lainnya, kepada Tribun menjelaskan, selama ini fungsi dari lampu Traffick Light diperempatan itu tidak pernah difungsikan dengan baik.

"Dulu pernah hidup nggak lama, tapi sama saja. Orang bawa kenderaan main tabrak lampu merah saja. Makanya hidup nggak hidup sama saja tetap macet. Memang sudah dasar yang bawa kenderaannya yang tidak mau patuh lalulintas,"ujar Selvi.
(*)


12.47 | 0 komentar | Read More

KPU Perpanjang Masa Tugas KPU Provinsi Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA- Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) telah memperpanjang masa tugas KPU di sejumlah daerah seperti Provinsi Riau, Lampung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

Perpanjangan masa tugas itu dilakukan karena KPU di daerah tersebut sedang melaksanakan Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur. Selain itu ada juga KPU yang masa tugasnya diperpanjang karena sedang mengambil alih tugas dan tanggung jawab KPU Kabupaten/Kota yang sedang menjalankan Pemilukada.

"Perpanjangan masa tugas KPU Provinsi di sejumlah daerah itu sudah sesuai undang-undang. Ada yang masa tugasnya diperpanjang karena daerahnya sedang melaksanakan pemilukada. Adapula yang masa tugasnya diperpanjang karena mengambil alih tugas KPU Kabupaten/Kota yang sedang pemilukada," terang Komisioner KPU RI Sigit Pamungkas, Senin (23/9).

Pernyataan ini disampaikan Sigit Pamungkas untuk menjawab pertanyaan publik terkait dasar hukum perpanjangan masa tugas KPU di sejumlah provinsi di Indonesia.

Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu, pasal 130 ayat 2 menyebutkan bahwa dalam hal keanggotaan KPU Provinsi berdasarkan Undang Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu berakhir masa tugasnya pada saat berlangsungnya tahapan penyelenggaraan pemilihan gubernur, masa keanggotaannya diperpanjang sampai dengan pelantikan gubernur terpilih dan pembentukan tim seleksinya dilaksanakan paling lambat 2 bulan setelah pelantikan gubernur.

Sigit meminta dukungan penuh dari pemerintah daerah di sejumlah daerah yang akan menyelenggarakan Pemilukada, terutama dalam hal dukungan anggaran. Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah jo Undang Undang Nomor 12 tahun 2008 dengan tegas menyatakan bahwa pembiayaan pemilukada menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Pasal 112 UU Nomor 32 Tahun 2004 menyebutkan bahwa biaya kegiatan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). "Sehingga daerah memiliki kewajiban penuh untuk mengalokasikan anggaran penyelenggaraan Pemilukada sesuai kebutuhan," ujar Sigit.

Pemerintah daerah kata Sigit sesuai dengan pasal 117 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 dapat membentuk dana cadangan guna membiayai kebutuhan tertentu yang dananya tidak dapat disediakan dalam satu tahun anggaran.

"Begitu juga pembiayaan pemilukada. Kalau terasa berat dianggarkan dalam satu tahun anggaran, daerah kan dapat membentuk dana cadangan. Sehingga tidak ada alasan rasional yang dapat diterima bagi daerah yang belum mengalokasikan anggaran. Semuanya tergantung kreatifitas dan komitmen dari masing-masing daerah," ujarnya.

Penganggaran yang dilakukan pemerintah kata Sigit juga harus sesuai kebutuhan berdasarkan usulan dari KPU setempat. KPU bersama pemerintah daerah dapat melakukan survei ke lapangan untuk memastikan indek setiap item pembiayaan sehingga ada kesamaan persepsi. "Jadi tugas pemerintah daerah itu tidak sekadar menganggarkan tetapi anggaran yang disediakan harus sesuai kebutuhan," tegasnya.

KPU Provinsi kata Sigit harus mampu menghitung kebutuhan riil penyelenggaraan Pemilukada. Sehingga pelaksanaan Pemilukada dapat diselenggarakan dengan prinsip hemat anggaran atau efesien. "Indek penyelenggara, indek pemilih dan indek peserta harus dihitung secara cermat dan akurat untuk menyakinkan pemerintah daerah akan kebutuhan anggaran untuk Pemilukada tersebut," ujarnya. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Harsono Tewas Seusai Dikeroki

TRIBUNPEKANBARU.COM,JAKARTA--Seorang tukang bangunan bernama Harsono (38) ditemukan tewas usai dikerok teman sekerjanya, Sabtu (21/9/2013) malam lalu.

Kejadian berawal saat Harsono yang merasa tidak enak badan minta dikerok temannya yang bernama Ace. Usai dikerok, Harsono kemudian meminta izin untuk tidak bekerja dan langsung pulang ke tempat ia menumpang tinggal di Jalan Kemang Selatan IV RT 11/02, Bangka, Mampang Prapatan.

Sekitar pukul 19.00, seorang pekerja dirumah tersebut pulang dan mendapati Harsono sudang dalam keadaan meninggal dunia.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Mampang AKP Sujarwo, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Harsono, diduga yang bersangkutan meninggal karena sakit. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Ketua Parpol di Inhu Ditipu Oknum Mengaku Kajari

Written By Unknown on Minggu, 22 September 2013 | 12.47

TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT- Oknum yang mengaku sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, berusaha menipu beberapa orang ketua partai politik di daerah itu dengan meminta sejumlah uang untuk pengobatan istri dan alasan lainnya.
        
"Saya di SMS dan diminta menelpon ulang. Setelah berbasa basi sejenak, diakhir percakapan oknum mengaku Kejari meminta sejumlah uang," kata Ketua DPC Partai PPP Inhu Suharto di Rengat, Sabtu.
        
Kejadian yang menimpa diri Suharto, diawali dari seseorang yang mengaku staf Kajari Rengat bernama Marwan melalui HP dengan nomor 082319736235 mengirim SMS yang berisi, Ass siang Pak Suharto maaf mengganggu waktunya. dari Marwan staf kejari Rengat. Harap telpon kembali. Tks.
        
Menurut Suharto, waktu dihubungi nomor HP 081218403492 yang diberikan Marwan itu yang katanya Kajari Rengat menyapa dan mengajak mengobrol. Namun diujung pembicaraan Kajari ini lalu meminjam uang untuk perobatan istrinya sebesar Rp5 juta yang minta ditransfer kerekening istrinya yang bernama Sri Rahayu dengan nomor rekening 9000.01.3259.982 Bank Mandiri.
        
Selain itu Ketua DPC PBB Inhu Tomimi Komara, ketua DPC PDIP Inhu Juanda dan ketua DPC Demokrat Inhu Arwan Citra Jaya juga mengalami hal serupa, dimana semuanya menggunakan modus yang sama serta nomor HP yang juga sama namun dengan dalih berbeda.
        
"Orang yang mengaku Kajari ini dalam pembicaraan di telpon seluler mengaku sedang rapat di Kajati Riau dan saat ini sedang mengalami kesulitan, untuk itu meminjam uang sebanyak Rp15 juta," sebut Tomimi.
        
Hal senada juga disampaikan Juanda, dimana Kajari gadungan ini meminjam uang untuk operasional kantor. "Karena saya gak kenal sama Kajari ini, ya nggak saya layani permintaanya," ujar Juanda.
        
Kajari Rengat Alexander Roilan dengan tegas mengatakan bahwa itu merupakan tindak pidana penipuan yang mencatut namanya.
        
"Ini jelas penipuan, karena saya tidak pernah meminta uang kepada siapapun apalagi kepada ketua Parpol," ujarnya.(antara)


12.47 | 0 komentar | Read More

Belasan Kendaraan Umum Pekanbaru Terjaing Operasi Penerbitan

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Belasan kendaraan umum di Kota Pekanbaru, Riau, terjaring operasi penertiban oleh aparat Dinas Perhubungan setempat karena tidak memiliki kelengkapan surat kendaraan.

"Para sopir yang terjaring operasi dikenai tilang dan mereka harus menjalani sidang di Pengadilan Negeri," kata Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Aripin di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut dia, kendaraan umum terjaring di Pekanbaru karena tidak melengkapi surat dan ada juga yang telah habis masa berlaku.

Dia menambahkan di antara kendaraan yang terjaring operasi tersebut diketahui bahwa surat kir mobil sudah kedaluwarsa.

Dalam operasi penertiban itu, petugas Dishub setempat juga melibatkan aparat Polresta Pekanbaru sebagai antisipasi pengamanan.

Untuk melaksanakan operasi tersebut tentunya ada landasan hukum yakni sesuai Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sedangkan kendaraan umum yang ditilang itu saat ini diamankan di halaman kantor Dishub Pekanbaru jalan Sutomo Pekanbaru.

Namun para sopir harus menjalani sidang terlebih dulu, setelah itu kendaraan diserahkan dengan menunjukan bukti kepemilikan. (antara)


12.47 | 0 komentar | Read More

Pemerintah Jangan Dahulukan Mobil Murah DIbandingkan Sembako Murah

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Pemerintah Pusat diharapkan tidak menghambat laju perekonomian yang tengah meningkat dengan memasarkan mobil di Indonesia. Khususnya tingkat perekonomian pada masyarakat pedesaan. Hadirnya kebijakan mobil murah ini, dikhawatirkan hanya akan membuat masyarakat menjadi konsumtif di tingkatan perekonomian regional.

"Saya mencoba menjaring aspirasi. Yang dibutuhkan itu desa-desa diberikan infrastruktur yang untuk meningkatkan perekonomian, seperti jalan. Kebutuhan itu real dilapangan dan sangat dibutuhkan. Hadirnya mobil murah menjadikan masyarakat konsumtif," kata Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan, Minggu (22/9/2013).

Menurut Taufik, pada masyarakat pedesaan pengadaan jalan raya lebih dibutuhkan ketimbang dengan mobil murah. Selain itu, ujarnya, pemerintah seharusnya memprioritaskan terlebih dahulu ketahanan dan harga pangan untuk mudah dijangkau oleh masyarakat ketimbang memberikan masyarkat mobil murah yang sebenarnya tidak memiliki urgensi yang mendesak.

"Saya melihat pemerintah jangan dulu memprioritaskan soal mobil murah, tapi sembako murah dan utamanya untuk memperlancar laju ekonomi. Tapi ini kan memberikan persepsi peningkatan kebutuhan konsumtif saja. Perbaikan jalan lebih penting, sembako lebih penting," jelasnya.

Taufik mengatakan, dalam aspek peningkatan ekonomi, kebijakan mobil murah jangan sampai tumpang tindih dengan kebijakan lain lintas sektoral seperti pengentasan kemacetan dan kepadatan lalu lintas juga dalam rangka peningkatan perekonomian.

"Lihat saja bagaimana sekarang ruwetnya kendaraan broda dua, 200 ribu saja sudah bisa bawa motor kerumah, tingkat disiplin masih rendah dan banyak terjadi kecelakaan. Yang pasti ini akan memperpadat frekuensi kendaraan bermotor. Kebijakan dalam kaidah peningkatan sektor jangan ditimpa oleh sifat konsumtif yang dipupuk bangsa sendiri," tegasnya. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Misteri Wanita Seksi Penolong Korban Kecelakaan

TRIBUNPEKANBARU.COM MAKASSAR  - Kecelakaan lalulintas yang terjadi di Sudiang, Makassar, Minggu (22/09/2013) dini hari tadi membuat semua orang yang menyaksikannya bergidik. Mereka menyaksikan detik-detik ketika dua kendaraan beradu di tengah jalan dan menyebabkan penumpangnya terkapar di tanah. Dua tewas di tempat, dan satu lagi kritis di rumah sakit.

Namun, yang membuat sebagian orang takjub adalah, seorang wanita berpakaian minim yang tiba-tiba datang dan membawa korban yang kritis ke rumah sakit.

Wanita cantik yang belum diketahui identitasnya tersebut nekad menggotong korban tersebut naik ke kendaraan. Sebagian pakaianya berlumuran darah dari korban.

Sementara sebagian warga lain, nyaris semuanya laki-laki, hanya menyaksikan adegan heroik tersebut dari dekat. Bahkan ada sebagian warga yang mengabadikannya dengan kamera ponsel.(*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Gunung Sinabung Meletus Aktivitas Wisata di Brastagi Menurun

TRIBUNPEKANBARU.COM KABANJAHE  - Aktivitas wisata di Kota Brastagi dan Kabanjahe mulai menyusut pascareaksi yang dikeluarkan Gunung Sinabung dalam sepekan terakhir. Pantauan Tribun, Sabtu (21/9/2013) tak banyak lagi kunjungan wisata khususnya di sentra-sentra daerah yang biasa dikunjungi warga, seperti Bukit Gundaling, Bukit Kubu hingga hotel-hotel yang biasanya penuh sesak dipenuhi warga yang ingin berlibur. Di beberapa hotel kelas bintang pun tak lagi ditemui banyak mobil tamu yang parkir di halamannya.

"Inilah kalau dampak pengungsi terlalu banyak. Sehingga warga luar pun jadi khawatir dan takut datang kemari. Lihat itu hotel-hotel banyak yang kosong," kata Mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono kepada Tribun.

Selain sepinya tempat wisata, tidak banyak juga kendaraan roda dua dan empat yang melintas di kawasan puncak, Brastagi dan Kabanjahe. Padahal biasanya di akhir pekan lalu lintas kendaraan di kedua daerah ini cukup padat.

"Warga mungkin takut dengan aktivitas Sinabung saat ini. Jangan berharap warga Medan berlibur kemari, justru warga sini yang sekarang banyak lari ke Medan," kata Budiman, pengelola hotel di Kawasan Gundaling.

Selain wisata, aktivitas ekonomi kawasan Brastagi dan Kabanjahe, juga dikhawatirkan akan ikut lumpuh jika jumlah warga pengungsi terus membludak dari hari ke hari. Surono memastikan kondisi ini akan terjadi jika warga "menelantarkan" ladang dan ternaknya lalu memilih ikut di pengungsian karena  panik. Lumpuhnya aktivitas pertanian ini juga akan merembet ke daerah-daerah lain yang masih tergantung terhadap hasil pertanian Karo.

"Itu (Karo) bisa lumpuh tak lama lagi. Kalau desanya aman, jangan ikut ngungsi dong. Urusin aja ladang dan ternaknya. Jangan sampai perekonomian warga dan Kabupaten Karo jadi lumpuh," keluh laki-laki yang akrab dipanggil Mbah Rono ini.

Seharusnya, katanya, warga di luar radius tiga kilometer dari puncak tetap beraktivitas seperti biasa. Sebab tidak ada yang perlu dikhawatirkan akan asap dan hujan debu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Sinabung saat ini. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

FITRA: Pemborosan Iklan Kementerian Perdagangan

Written By Unknown on Sabtu, 21 September 2013 | 12.47

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - FITRA menilai anggaran untuk kebutuhan iklan di Kementerian Perdagangan merupakan pemborosan. Pada 2012, kementerian perdagangan lelang mempublikasi iklan dan segala macam bentuk publikasi lainnya sebesar Rp 83.610.152.000.

Publikasi iklan tersebut antara lain:
1). Penyebaran informasi harga komoditi melalui media TV swasta nasional sebesar Rp 921.580.000
2). Pembuatan dan penayangan TVC sosialisasi 100 persen Cinta Indonesia melalui media TV dan Radio sebesar Rp 47.800.000.000
3). Sosialisasi 100 persen cinta Indonesia melalui media Luar Ruang (Roadshow, LED, Billboard dan media cetak) sebesar Rp 33.694.500.000.

Kemudian, pada 2013, kementerian perdagangan juga akan menayangkan  Iklan sebesar Rp 56.658.850.000, antara lain:
1). Pembuatan dan penayangan Iklan layanan masyarakat (ILM) perubahaan pola konsumsi melalui media elektronik sebesar Rp 55.458.850.000
2). Pekerjaan penayangan informasi harga komoditi melalui media TV dan dalam rangka penyebarluasan informasi harga komoditi melalui TV swasta Nasional sebesar Rp 1.200.000.000.

"Dari gambaran diatas, anggaran untuk kebutuhan iklan ini sangat pemborosan, dan sangat ironi. Karena, publik disuruh cinta produk Indonesia, tetapi, pemerintah tidak melindungi produk dalam negeri, dan produksi dalam negeri sudah mati duluan dibunuh produk luar negeri lantaran indonesia adalah pasar bebas," ujar Uchok Sky Khadafi, Direktur Investigasi dan Advokasi FITRA dalam keterangan persnya, Sabtu (21/9/2013).

Ia mengatakan disaat pemerintah membuka  produk import  selebar-lebarnya, tidak ada protektif dari pemerintah terhadap produk dalam negeri. Jadi, menurutnya iklan mengajak masyarakat untuk cinta kepada produk dalam negeri tidak relevan, dan berbau kampanye jelang 2014.

"Untuk itu, kami dari seknas Fitra demi untuk hemat negara,  Meminta kepada semua lembaga negara atau kementerian, kalau pasang iklan baik itu media cetak atau TV, dan tempat yang lain-lain, jangan pakai tokoh utama dari pejabat negara baik yang sudah mencalonkan legislatif, atau calon presiden. cukup pakai logo kementerian atau lembaga negara tersebut, publik sudah paham," ujarnya. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Irina Dikabarkan Hamil, Ronaldo Tersenyum

TRIBUNPEKANBARU.COM - Selebrasi Cristiano Ronaldo ketika mencetak gol pada kemenangan besar Real Madrid 6-1 atas Galatasaray mengundang tanda tanya.

Ronaldo mencetak tiga gol alias hatrik pada laga di ajang Liga Champions itu. Dalam setiap gol yang dicetaknya di Turk Telekom Arena, pemain bergaji paling tinggi di jagat sepak bola itu melakukan selebrasi yang berbeda.

Pada salah satu golnya, ia melakukan selebrasi dengan memasukkan bola ke dalam kaus perutnya. Selebrasi untuk gol yang lainnya, Ronaldo memasukkan jempol ke dalam mulutnya.

Selebrasi Ronaldo itu memunculkan dugaan bahwa kapten timnas Portugal itu kini sedang menanti seorang bayi dari pacarnya, Irina Shayk. Kabar pun beredar, model cantik asal Rusia itu kini sedang berbadan dua.

Tapi kabar itu dibantah Ronaldo. Ketika mengomentari dengan rumor yang sudah terlanjur beredar itu, ia hanya tersenyum.

"Banyak orang yang menanyakan pada saya, mengapa saya melakukan selebrasi itu," ucap Ronaldo.

"Saudara laki-laki saya memiliki seorang bayi hari ini dan saya mendedikasikannya untuk dia," lanjut Ronaldo.

Sebelumnya juga sempat santer dikabarkan bahwa Cristiano Ronaldo segera meresmikan hubungannya dengan Irina dalam sebuah pernikahan.

Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball, Sabtu (21/9/2013). (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

JK Dukung Kebijakan Mobil Murah

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Mantan Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla, yang juga Ketua Umum PMI pusat, mendukung kebijakan mobil murah di Indonesia. Menurut Kalla, tidak adil jika ada pihak yang melarang dan tidak setuju dengan kebijakan tersebut. Hal itu menghilangkan hak rakyat berkemampuan pas-pasan yang ingin memiliki mobil.

"Tujuannya untuk melarang atau tidak setuju dengan adanya mobil murah karena dinilai bisa menimbulkan kemacetan, itu boleh-boleh saja, tetapi tidak tepat. Kalau rakyat kecil tak boleh membeli mobil murah, mengapa orang kaya boleh membeli mobil. Bukankah itu juga membuat menambah kemacetan?" tanya Kalla seusai mengikuti Singapore Summit di Singapura, Jumat (20/9/2013) tengah malam.  

Sebelumnya, saat pembukaan pameran mobil di Jakarta baru-baru ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengisyaratkan keberatannya dengan adanya program mobil murah. Alasannya, tak sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI yang tengah berjuang mengatasi kemacetan.

Menurut Kalla, sebenarnya program mobil murah cukup baik. Alasannya, pemerintah tidak diskriminatif terhadap rakyatnya. "Sebab, rakyat yang uangnya tak banyak bisa punya kesempatan beli murah dengan harga minimal Rp 70 juta. Jangan hanya orang kaya yang bisa beli mobil," katanya.

Kalla menyatakan, dari sisi keuntungan, para pemasok kendaraan, termasuk dirinya, juga tidak bisa mengambil keuntungan besar jika menjual mobil murah. "Coba hitung kalau keuntungan 5 persen x Rp 70 juta, berapa? Bandingkan dengan mobil mahal yang harganya di atas Rp 200 juta. Tentu, kalau jual mobil mahal, keuntungannya juga jauh sangat besar," ungkapnya.

Dari sisi ukuran, tambah Kalla, mobil murah lebih pendek dan kecil sehingga tidak memakan banyak tempat atau ruas jalan. "Kalaupun dia punya mobil murah dan mahal, kan, tidak semua mobil dipakai jalan semuanya. Yang satu pasti ditinggal di rumah," ujarnya.

Menurut Kalla, agar program mobil murah bisa efektif dan mengurangi kemacetan, pemerintah bisa mengenakan pajak tinggi secara progresif, pengaturan lalu lintas yang baik, dan kenakan biaya parkir yang mahal kalau mobil itu parkir di mal-mal atau tempat umum. "Jadi, tidak usah dilarang karena bisa diskriminatif," tandasnya. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Belum Maksimal Penelusuran Jejak Pelaku Penembakan Bripka Sukardi

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Kasus penembakan Bripka Sukardi (sekarang Aipda Anumerta Sukardi) hingga saat ini masih belum diketahui siapa pelakunya.

Kepolisian belum sampai pada bukti kuat siapa pelaku penembakan biadab di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Cara pelaku menghabisi Bripka Sukardi memang berbeda dengan kasus penembakan yang menimpa Aipda Fatah Saktiyono, Aiptu Dwiyatno, dan Aiptu Kushendratna.

"Jejaknya kurang, masih belum maksimal, perlu dicari jejak lainnya untuk menggiring dan memastikan siapa pelakunya berdasar keterangan saksi," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie saat ditemui wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2013) malam.

Dikatakan jenderal polisi bintang dua ini berbagai kemungkinan motif penembakan bisa saja terjadi mulai dari persaingan bisnis pengawalan bahkan teror sekali pun.

"Untuk itu kita pun melakukan pemeriksaan terhadap pemilik barangnya," kata Ronny.

Mengenai selongsong dan peluru yang ditemukan di lokasi kejadian, pihaknya tidak mau menyimpulkan terlalu cepat dari jenis senjata api apakah anak peluru terasebut dimuntahkan.

Pasalnya ukuran peluru belum bisa memastikan jenis atau merk senjata api apa. Ia tidak mau bila ukuran peluru tersebut menjadi opini dimasyarakat yang pada akhirnya menjadi sebuah fitnah terhadap lembaga tertentu.

"Nah, senjata apa, itu pun bisa karena hilang, dirampas, berasal dari daerah konflik, seperti dari Filipina yang dikirim ke Sumatera Selatan, ternyata bukan senjata api aparat. Bila disebutkan itu bisa menja tudingan terhadap salah satu institusi, sehingga paling bagus kita bicara fakta, perkirakan senjata apa kita harus cari dulu senjatanya," kata Ronny.

Dua orang DPO pelaku penembakan polisi di Pondok Aren dan Ciputan yang kini sudah disebar ke masyarakat dikatakan Ronny itu pun berdasarkan hasil penelusuran barang bukti pelaku yaitu sepeda motor yang tertinggal, bukan dari selongsong atau peluru yang ditemukan petugas.

"Tiga kasus penembakan sebelumnya kita menemukan bukti sepeda motor, kalau proyektil itu kan ujungnya asumsi," katanya.(*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Nomor Urut Putaran Kedua Pilgubri Tidak Berubah

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-  Ketua Komisi Pemilihan Umum Riau Edy Sabli menyatakan nomor urut pasangan calon tidak akan berubah pada Pilkada putaran kedua pada 30 Oktober 2013.

"Nomor pasangan calon tetap mengacu pada nomor urut di putaran pertama. Jadi tidak ada lagi penentuan nomor urut pasangan calon," kata Edy Sabli di Pekanbaru, Sabtu.

Seperti yang telah ditetapkan di pleno dan rekapitulasi suara pada 15 September, KPU Riau telah menetapkan pasangan nomor 2 Annas Maamum-Arsyadjuliandi Rachman sebagai pemenang Pilkada Gubernur Riau dengan persentase mencapai 28,83 persen dengan jumlah suara 685.291.

Sedangkan posisi kedua diraih oleh pasangan nomor urut 1 Herman Abdullah-Agus Hidayat sebesar 23,00 persen dengan jumlah suara 546.714.

Sesuai dengan aturan KPU, jika tidak ada pasangan calon yang meraih suara diatas 31 persen maka gubernur akan dipilih lagi pada putaran kedua.

Kebetulan, katanya, kedua pemenang Pilkada putaran pertama memiliki nomor urut 1 dan 2 sehingga tidak kelihatan aneh.

"Kalaupun yang menang misalnya nomor 1 dan nomor 5, nomor urut yang dipakai juga tetap 1 dan 5," tambah Edy Sabli. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Kader PDS Unjukrasa di Kantor DPRD Pekanbaru

Written By Unknown on Jumat, 20 September 2013 | 12.47

Laporan Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Beberapa kader dan simpatisan Partai Damai Sejahtera (PDS) Kota Pekanbaru kembali menggelar unjuk rasa ke Kantor DPRD Pekanbaru, Jumat (20/9). Hanya saja, massa tak berhasil menemui anggota dewan, karena hingga pukul 10.35 WIB, tidak satu pun anggota dewan yang masuk kantor.

"Kami akan tunggu mereka," papar salah satu pendemo, Rinto. Aksi demonstrasi ini berkaitan dengan penolakan tiga dari empat anggota DPRD Pekanbaru dari fraksi PDS, diminta mundur dari anggota dewan.

Sebab mereka sudah meninggalkan PDS dan pindah ke partai lainnya. Tiga anggota dewan tersebut masing-masing Kudus Kurniawan, Ferry Pardede dan Donna Hutauruk. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

318 PNS Pemprov Pensiun Tahun Ini

Laporan Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Seketaris Daerah Provinsi Riau menjelaskan, ditahun 2013 ini jumlah pegawai negeri sipil yang memasuki masa pensiun mencapai 318 orang. Dari jumlah angka tersebut merupakan seluruh PNS yang bertugas dilingkungan Pemprov Riau.

"Tahun ini jumlah pegawai yang memasuki masa pensiun mencapai 318 orang,"ujar Sekda Provinsi Riau Zaini Ismail kepada Tribun.

Menurutnya, meskipun angka pensiun mencapai 300-an orang namun jumlah pegawai dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau sejauh ini tidak mengalami kekurangan, alias belum butuh penambahan penerimaan pegawai negeri yang baru.

"Kalau saat ini masih dianggap cukup belum ada kekurangan pegawai. Makanya kita tidak lakukan penerimaan CPNS di Pemprov,"ujar Zaini Ismail.(*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Pemprov Riau Gelar Rapat Evaluasi Realisasi APBD

Laporan Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Pemerintah Provinsi Riau gelar rapat kordinasi evaluasi realisasi APBD tahun 2013 bersama seluruh satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov. Rapat evaluasi ini sendiri dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Riau Mambang Mit yang didampingi Sekda Provinsi Riau Zaini Ismail.

Selain evaluasi realisasi pisik, dalam rapat ini juga dilakukan evaluasi terhadap penyerapan anggaran yang sudah dipergunakan oleh SKPD.

Rapat tertutup ini sendiri sudah berlangsung sejak pukul 10.00 wib hingga berita ini diturunkan masih berlangsung.(*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Dishub Dumai Tuding Oknum Polisi Lindungi Sopir Truk

Laporan: Mayonal Putra

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Sebuah tronton box pengangkut sembako dari Medan tertahan di Dinas Perhubungan Dumai sejak Senin lalu. Penahan tronton dengan BK 8049 BL ini tidak hanya diparkir di halaman kantor Dishub, namun semua roda dirantai secara paralel. Di depan dan belakang dihalangi bus milik Dishub supaya aman sampai bos atau pemilik tronton itu datang menemui Kadishub ke Dumai. Sedangkan sopir tronton box itu Adi hanya bisa pasrah menunggu keputusan Dishub.

Dikatakan Adi, ia ditangkap karena masuk kota. Tepatnya di jalan Budi Kemulian, saat membongkar beras.
Surat2 lengkap, sim, sntnk, buku uji ulang mobil lengkap. Tapi tidak diterima dishub. Keinginan dishub ingin bertemu yang punya mobil atau yang bos beras. Sedangkan perjalanan menuju dalam kota juga dikawal polantas Pollres Dumai.

"Enggak tahu, usai bongkar beras datang mobil patroli Dishub. Dia langsung menggiring kami ke sini. Kemudian menahan mobil kami. Padahal surat-suratnya lengkap semua. Tapi Dishub tak mau terima surat-surat," ujar Adi saat berbincang dengan Tribun, Kamis(19/9) kemarin.

Diceritakannya, dia dengan kerneknya itu sudah empat hari hanya tidur dalam mobil yang dirantai Dishub itu. Sedangkan gaji trip mengantarkan beras dari Medan ke Dumai sudah dikirim pulang.

"Kami susah makan, uang sudah tak ada. Tapi Dishub tak mau melepaskan kami. Katanya, Dishub ingin bertemu dengan bos kami," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pengendalian dan Operasi Dishub Dumai, Reinhard Ronald mengatakan penahanan terhadap tronton 10 roda itu berdasarkan perda 24 tahun 2011 tentang penyelenggara terminal dan retribusi terminal. Dalam Perda itu, sudah diatur jenis dan komoditas kendaraan yang boleh masuk ke dalam kota.

"Secara komoditas mobil itu sah masuk kota, karena hanya membawa sembako. Dari segi kendaraan tidak memenuhi kriteria," kata Reinhard.

Diterangkannya, berdasarkan perda tersebut, seharusnya tronton box itu melansir bawaan di terminal barang. Kemudian, baru dilansir dengan mobil kecil masuk ke dalam kota.

"Artinya, ia melanggar rambu," tegasnya.

Diceritakannya, mula mobil itu ditangkap berdasarkan laporan masyarakat. Petugas langsung meluncur ke TKP. Petugas patroli Dishub mendapati tronton itu dikawal oknum lantas, sedangkan surat-suratnya dipegang oknum tersebut.

"Tujuannya, supaya kita tak bisa berbuat apa-apa. Kita gak mau begitu. Langsung kita giring kendaraan itu ke kantor," katanya.

Melihat oknum polisi yang membacking kendaraan itu, ia mengaku sudah melapor ke Kasat Lantas Polres Dumai. Ia mengaku tidak terpengaruh meskipun ada pelindung sopir dari pihak kepolisian, yang kemudian disebut oknum.

"Bagaimana tindaklanjutnya, itu urusan polisi lah. Yang penting tugas kita jelas, sesuai tatanan perundang-undangan," katanya.

Menurutnya, kendaraan itu dirantai hanya untuk menunda keberangkatan ke Medan. Sebab, ia harus ketemu pemilik atau orang yang diberikan mandat yang bisa dipertanggungjawabkan, dari pemilik untuk mendatangi kantor Dishub Dumai.

"Kita tak mau berurusan dengan pihak lain. Selama ini kita hanya berurusan dengan sopir, tetapi ini gak efektif. Lagi pula, surat-surat mobil itu masih dipegang polisi. Maka, seblum bosnya datang, kita masih tahan kendaraannya," katanya.
Kebijakan itupun berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang LLAJ. Dalam ketentuan itu, dikatakan bahwa jaringan atau pemilik kendaraan yang melanggar rambu bisa dipidanakan.

Terpisah, Kasat Lantas Polres Dumai AKP Jaka Wahyudi mengatakan belum ada Dishub melaporkan kejadian itu kepadanya. Namun, ia akan mengecek kebenarannya lebih lanjut.

Dikatakannya, selama belum ada laporan tertulis, pihaknya tidak bisa menindaklanjuti kasus tersebut.

"Tidak ada pelimpahan BB. Belum ada surat dari Dishub tentang masalah itu," ujarnya. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Pelajar Pekanbaru Ditangkap Keluar Malam

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pihak Satpol PP Pekanbaru sudah mengagendakan menggelar razia khusus para pelajar. Razia tersebut akan dimulai, Kamis (19/9) kemarin, mulai pukul 22.00 WIB. Lokasi razia sudah ditetapkan di beberapa titik, di antaranya  di jalanan, persimpangan jalan dan warnet.

Para pelajar yang terbukti keluar malam, akan ditangkap, dan selanjutnya mereka didata dengan memanggil orangtua masing-masing. Setelah itu data tersebut, diserahkan ke Dinas Pendidikan (Disdik).

Sekretaris Komisi III DPRD Pekanbaru, Ade Hartati, memberikan apresiasi luar biasa ke Pemko Pekanbaru, khususnya Satpol PP. Sebab, program ini berkenaan dengan keselamatan generasi pelajar, terutama pengaruh dunia malam.

Mulai dari jalanan, persimpangan dan warnet, dan lainnya. Namun dewan meminta razia ini dilakukan secara kontineu. Tidak hanya di jalanan, persimpangan jalan dan warnet, tapi harus di semua tempat.

Seperti diskotik, tempat karoeke, rumah biliar dan tempat-tempat yang bisa merusak. "Jangan hanya satu atau dua bulan. Tapi terus menerus. Sebab, operasi seperti ini harus setiap saat dan ada efek jeranya," papar Ade Hartati kepada Tribun.

Namun yang harus menjadi prioritas dan fokus kata politisi PAN ini, pengawasan di lingkungan. Karena perilaku pelajar yang tercermin, dimulai dari lingkungan.

"Kalau lingkungannya baik, maka dipastikan out put-nya juga baik. Tapi kalau di lingkungannya banyak pengaruh negatif, seperti pergaulan bebas, narkoba dan lainnya. Apalagi di dalam keluarga, itu menjadi pelajaran penting bagi anak," terang Ade Hartati.

Sekadar gambaran, Satpol PP bakal menggelar razia di atas pukul 22.00 WIB, jika tertangkap berkeliaran. Untuk mensukseskan program ini, Satpol PP meminta tugas ini bukan pemerintah saja, tapi orangtua, guru dan semua kalangan bisa mensukseskannya. Terutama mengawasi dan mengingatkan anak-anak mereka. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Alasan Dul Meliburkan Sang Sopir di Malam Terjadinya Tabrakan

Written By Unknown on Rabu, 18 September 2013 | 12.47

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Ahmad Abdul Qodir Jaelani alias Dul terungkap dirinya memerintahkan Kirman, sopir pribadinya untuk libur. Ayahandanya, musisi Ahmad Dhani kemudian menyampaikan alasan Dul meliburkan sopir pribadinya.

"Sopir itu diliburkan oleh Dul. Dul rencananya Minggu pagi mau ke Bandung, sehingga sopirnya tidak diperkenankan oleh Dul lembur," ucap Dhani, saat ditemui di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Jakarta Selatan.

Bos Republik Cinta Management (RCM) itu, kemudian menjelaskan Dul memerintahkan begitu supaya pada Minggu pagi, sopir pribadinya tidak mengantuk saat mengendarai mobil. Apalagi, perjalanan dari Jakarta ke Bandung lumayan jauh ditempuh.

"Kalau sampai malam pasti lembur kan. Mungkin Dul takut sopirnya besok mengantuk, akhirnya Dul suruh libur," ucapnya.

Diketahui, Dul mengalami kecelakaan di Tol Jagorawi pada 8 September 2013. Bocah 13 tahun itu mengendarai sendiri mobil sedan merek Mitsubishi Lancer yang pada akhirnya menabrak dua mobil di tol tersebut. Padahal, Dul biasanya diantar jemput sopirnya. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Dewan Tuntut Bank Riau Segera Gunakan Gedung Baru

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Komisi B DPRD Riau menuntut direksi Bank Riau Kepri untuk segera menggunakan gedung yang telah selesai enam bulan lalu.
        
"Kami meminta agar gedung baru itu digunakan saja karena kalau tidak digunakan akan ada lagi biaya rehabilitasi yang lebih besar lagi nantinya. Masyarakat sudah banyak menanyakan, gedung sudah setinggi langit tapi tak dipakai," kata ketua komisi B Rusli Ahmad dalam hearing dengan BUMD se-Riau di Pekanbaru, Selasa sore hingga malam.
        
Menurut salah satu direksi Bank Riau Kepri Wan Marwan, saat ini tengah terjadi permasalahan dengan pihak kontraktor Wijaya Karya. Pihak Wijaya karya meminta tambahan biaya senilai Rp 8 Miliar dari biaya awal yang berjumlah Rp 214 Miliar. Jadi secara total Bank Riau Kepri harus membayar Rp 222 Miliar. Bank Riau Kepri bersikukuh hanya akan membayar dengan biaya awal.
        
"Saat ini terjadi perselisihan administratif dengan Wijaya Karya. Ada selisih dari perhitungan awal dengan Wijaya Karya. Ada tambahan Rp 8 Miliar dari Wijaya Karya," kata Marwan.
        
Dari pantauan Komisi B, saat ini banyak fasilitas yang telah tidak layak karena tak kunjung digunakan. Apabila tidak juga digunakan tentunya akan ada biaya tambahan perawatan lagi ketika gedung itu akan digunakan.
        
Komisi B menghimbau paling tidak ada beberapa bagian tertentu dihuni oleh Bank Riau Kepri. Namun pihak Bank Riau Kepri menjawab bahwa ada beberapa fasilitas yang tidak memenuhi syarat, selain permasalahan dengan pihak kontraktor.
        
"AC dan Genset tidak sesuai dengan keinginan kami, sehingga tak mungkin beroperasi disana," kata Marwan.
        
Saat ini pihak Bank Riau Kepri dan Waskita masih belum juga menemukan titik temu menyelesaikan masalah ini. Bank Riau Kepri meminta BPKK melakukan audit. Kemudian pihak Waskita dan Bank Riau Kepri diminta untuk menyetuji hal ini. Namun kapan audit ini akan selesai belum bisa dipastikan.
        
Salah satu anggota komisi B Ir. Mansyur memperkirakan gedung baru akan bisa dipergunakan enam bulan lagi mengingat masalah administrasi yang masih berjalan.(Antara)


12.47 | 0 komentar | Read More

Vanny Tahu Jaringan Narkoba Freddy

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA- Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Henry Yosodiningrat, memberikan apresiasi kepada polisi atas penangkapan Vanny Rosyane, mantan kekasih Freddy Budiman, di Hotel Mercure, Jakarta Pusat, karena terkait kasus narkoba jenis sabu.

Menurut Henry, dari Vanny, polisi bisa menelusuri lebih jauh, para bandar atau kaki tangan  Freddy Budiman yang saat ini masih berkeliaran.

Sejak Vanny mengaku ia menggunakan sabu di dalam LP bersama Freddy, Henry mengaku sudah mendesak BNN untuk segera menangkap Vanny.

"Sebab dia pasti menjadi pecandu dan dari dia bisa dibongkar beberapa jaringan Freddy," kata Henry kepada Warta Kota, Selasa (17/9/2013) malam.

Henry menjelaskan pengakuan Vanny bahwa ia dijebak oleh polisi sangat lucu. Sebab artian dijebak seperti apa yang dia maksud sangat tidak jelas.

"Jika arti penjebakan, polisi melakukan undercover buy atau penyamaran sebagai pembeli narkoba dan Vanny menunjukkan tempatnya saya kira apa yang dilakukan polisi sangat tepat.

Jika dijebak dalam artian dia tidak pakai narkoba lalu ditangkap, itu tidak mungkin," papar Henry.
Sebab, tambah Freddy, Vanny memang mengakui ia sering menggunakan narkoba bersama Freddy di dalam Lapas.

"Artinya, saya duga dia sudah addict dan kecanduan narkoba atau sabu.

Karenanya, penangkapan terhadap Vanny sangat tepat," ujarnya.

Walaupun bukan kunci dari peredaran narkoba besar di Indonesia, menurut Henry, Vanny sedikit banyak tahu sepak terjang kaki tangan jaringan narkoba Freddy Budiman.

"Dan dengan ditangkapnya Vanny, saya kira, kaki tangan Freddy saat ini tiarap," katanya.

Mengenai apakah Vanny merupakan korban Freddy hingga menjadi pecandu narkoba, Henry menilai itu tidak tepat. "Sebab Vanny memang menyukai dirinya sebagai pengguna narkoba bahkan sangat menikmatinya. Bukan itu saja, ia menikmati uang penjualan sabu yang dikendalikan Freddy. Jadi saya memberikan apresiasi pada polisi atas ditangkapnya Vanny," kata Henry.(*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Besok Pemprov Umumkan Penerima Bantuan Pendidikan Mahasiswa

Laporan Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Kamis (19/8) besok, Pemerintah Provinsi Riau akan mengumumkan nama-nama penerima bantuan pendidikan untuk mahasiswa, S1, S2, dan S3, pengumuman ini diumumkan di kantor Kesra dan gedung Dharma Wanita Jalan Diponegoro.

"Besok secara resmi diumumkan, bagi mahasiswa yang memasukkan proposal bantuan beasiswa, silahkan untuk melihat pengumumannya,"ujar Kabiro Administrasi Kesra, Syahrial Abdi kepada wartawan Rabu pagi.

Tahun ini jumlah total penerima beasiswa meningkat dari tahun sebelumnya dari 3118 menjadi 3974 orang. Bertambah 856 orang dari sebelumnya.

"Bagi pencairan dibawah 5 juta bisa dicairkan di gedung wanita sedangkan diatas 5 juta akan ditransfer ke rekening masing-masing,"ujar Syahrial Abdi.(*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Dahlan Iskan Pangkas Satu Jabatan di Kementerian BUMN

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dipastikan mengurangi satu jabatan yang dianggap tidak diperlukan. Hal itu dilakukan untuk reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian BUMN.

"Kami tidak ingin ada penggelembungan pegawai yang tidak efektif dalam Kementerian BUMN," ujar Dahlan Iskan, Menteri BUMN, Rabu (18/9/2013).

Dengan mengurangi satu jabatan deputi, saat ini Kementerian BUMN telah memangkas 20 persen pegawai Kementerian BUMN. "Kami memangkas jumlah pejabat 20 persen karena satu deputi dikurangi," ungkap Dahlan.

Dahlan menegaskan, Kementerian BUMN memang tidak membuka lowongan pekerjaan, tapi justru perusahaan berstatus BUMN membuka kesempatan bagi para pencari pekerjaan.

"Jadi semangat kita malah mengurangi, yang merekrut di perusahaan BUMN bukan di Kementerian BUMN," papar Dahlan.

Seperti diketahui, Dahlan Iskan berencana memangkas 40 jabatan, mulai dari pejabat eselon I hingga eselon di bawahnya.(*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Pik Pang Tertipu Setelah Mendapatkan Telpon Anaknya Sakit

Written By Unknown on Selasa, 17 September 2013 | 12.47

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Aksi penipuan dengan modus menelepon orangtua korban dan menyampaikan anak korban kemalangan harus dikirimi uang kembali marak terjadi di wilayah hukum Polresta Pekanbaru. Kali ini, Senin (16/9) sekitar pukul 08.13 menimpa Pik Pang (48) warga Jalan Sidomulyo, Padang Bulan, Senapelan. Akibatnya korban mengalami kerugian Rp 18,9 juta.

Menurut penuturan korban dalam laporan tertulisnya dari jajaran Polresta Pekanbaru yang masuk ke Polda Riau, Senin pagi itu ia mendapat telepon dari seseorang (pelaku) yang mengaku sebagai guru tempat anak korban sekolah SMP Santa Maria, dan menyampaikan anak korban bernama Uren Silsilia jatuh dari tangga dan sudah dibawa ke rumah sakit Awal Bros untuk dirawat.

Selanjutnya pelaku minta agar dikirimkan uang sebesar Rp 19,8 juta untuk membeli alat detak jantung anak korban yang sedang kritis. Merasa sangat khawatir dan panik, tanpa pikir panjang korban mentransfer uang tersebut ke nomor rekening yang diberikan pelaku.

Setelah uang ditransfer korban bergegas ke sekolah, sesampainya disekolah ternyata kejadian itu tidak ada dan anaknya masih belajar dilokal. Merasa tertipu pelaku melaporkan kejadian itu ke kantor polisi dengan harapan semoga pelakunya segera ditangkap.

Kabid Humas Polda Riau AKBP Hermansyah SIK saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (17/9) membenarkan ada laporan penipuan tersebut masuk ke Polda Riau. "Laporannya masih dalam penyelidikan pihak reskrim jajaran Polresta Pekanbaru. Saat ini penyidik sudah meminta keterangan dari korban," ujar Hermansyah.

Atas peristiwa itu mantan Kapolres Indragiri Hulu tersebut menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan selalu waspada. "Jadi bila ada mendapat telepon dari seseorang dan menyampaikan anak korban kecelakaan dan sudah dibawa kerumah sakit serta yang lainnya, lalu minta ditransfer uang jangan cepat percaya. Cek terlebih dahulu kebenarannya," ungkap Hermansyah. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Dirut RSUD Dumai Dikecam

Laporan: Mayonal Putra

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Dumai mengecam Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Dumai, setelah menyeruaknya kasus dugaan malpraktek yang dilakukan dokter bedah di RSUD tersebut. Aktivis mahasiswa ini juga mengancam akan melakukan aksi besar-besaran jika human error yang terjadi di RSUD kebanggaan masyarakat Dumai itu tidak ditindak secara hukum.

Hal itu diutarakan oleh sekelompok pengurus HMI, kemarin. Sekretaris umum (Sekum) HMI Cabang Dumai, Rian Arief, mengatakan diagnosa dokter atas pasien yang bernama Donal merupakan human error seorang dokter. Ia menuntut, dugaan malpraktek itu di usut tuntas supaya tidak terjadi dimasa yang akan datang.

"Tentu saja masyarakat dirugikan atas kasus ini. Kami dukung pihak keluarga menempuh jalur hukum," katanya.

Tidak hanya itu, jika tidak ada publikasi atas penyelesaian kasus itu, kelompok mahasiswa yang tergabung di HMI ini akan melakukan aksi besar-besaran. Bahkan, ia menuntut agar Dirut RSUD Dumai segera mundur dari jabatannya. Apalagi, di RSUD Kota Dumai itu kekurangan tenaga dokter, sementara pasien menjadikan RSUD itu sebagai rujukan utama untuk berobat.

"Kalaupun dokter kurang, tidak selayaknya ada dokter yang melakukan malpraktek," ucapnya.

Sementara itu, Dirut RSUD Kota Dumai, dr. Syaiful yang dijumpai Tribun kemarin, mengatakan pihaknya akan menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan. Oleh karena itu, ia enggan memberikan keterangan medik terkait kasus tersebut. Pasalnya, kalau ia mengatakan apa yang dilakukan dokter terhadap pasien sudah sesuai ketentuan, takut dituding membela diri. Begitupun sebaliknya, tidak akan mungkin pihaknya memberikan keterangan kalau dokter telah salah mendiagnosa penyakit pasien.

"Kita selesaiakan dulu dengan duduk bersama. Berikanlah kami kesempatan untuk duduk bersama terlebih dahulu. Kami sudah menghubungi keluarga pasien untuk itu. Setelah ada penyelesaian secara kekeluargaan, kami akan berikan keterangan seluas-luasnya," ujar pria asal Bukittinggi itu.

Bahkan, ia mengaku tidak mau dianggap perang di media massa, bila komentar dibalas komentar. Untuk itu, ia berharap agar semua pihak bisa memaklumi proses penyelesaian dugaan malpraktek yang dilakukan dokter terhadap seorang pasien.

Sebelumnya, Ismanora, keluarga pasien mengatakan, pihaknya akan menuntut kasus tersebut secara hukum. Apalagi setelah merujuk adiknya Donal ke RS Eka Horpital di Pekanbaru. Sebab, hasil diagnosa kedua RS sangat berbeda.

"Jika di RSUD Dumai mengatakan harus dioperasi, dan itupun langsung ia kerjakan. Sedangkan menurut pihak RS di Eka Hospital, penyakit yang diidap adiknya tidak selayaknya di operasi," katanya. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger