Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Sigit Menilai Anggaran Banjir tak Perlu Masuk Multiyears

Written By Unknown on Jumat, 28 Februari 2014 | 12.47

Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com: Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Beberapa anggota dewan dan masyarakat Pekanbaru dihebohkan mengenai tidak masuknya anggaran penanganan banjir di program multiyears 2014, tidak halnya bagi anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono ST.

Menurut politisi Demokrat ini, anggaran untuk penanganan banjir tersebut sudah ada di Satker (Dinas PU). Dan anggaran ini akan sharring budget dengan Dinas PU Provinsi Riau.

"Tidak perlu double. Yang jelas di Satker sudah ada. Ditambah lagi dengan provinsi. Kita rasa sudah bisa terlaksana. Yang jelas penanganan ini harus konsisten setiap tahunnya. Masuk multiyears memang bagus, tapi kalau tidak pun, tidak menghilang anggarannya di Satker," tegasnya, Jumat (28/2). (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Bagi-bagi Masker, Cemooh, Proyek atau Peduli

Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com: Nolpitos Hendri

TRIBUNPEKANBARU.COM PEKANBARU - Sejarah mencatat, sejak tahun 1997 kabut asap Riau sudah menarik perhatian dunia. Pada saat itu, perekonomian Eropa diguncang oleh krisis moneter, berimbas kepada perekonomian hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

Pada tahun itu pula, kemarau melanda pulau Sumatera hampir satu tahun lamanya. Kemarau ini membuat kabut asap tidak saja menimpa seluruh daerah di Riau, namun juga berimbas ke seluruh daerah di Sumatera, bahkan sampai ke negara tetangga.

Masih teringat jelas saat itu, umat Islam di mana-mana melakukan sholat Istisqo (sholat minta hujan). Hukumnya sunnah dilakukan, karena saat itu sedang tidak pernah hujan. Sholat ini tidak saja melibatkan masyarakat umum, namun juga pelajar dan pegawai.

Bencana saat itu tidak saja kabut asap, namun juga kekeringan yang terjadi di mana-mana. Penyebab kabut asap pada saat itu jelas kebakaran hutan, hampir di seluruh daerah di Sumatera, tentunya penyumbang asap termasuk Riau.

Pemerintah saat itu, selain sibuk mengurusi perekonomian yang tidak menentu, juga mengurus pemadaman api. Khusus di Riau, terjadi kebakaran hutan yang dasyat, dan saat ini hutan yang terbakar itu sudah berubah menjadi lahan sawit yang jumlahnya jutaan hektar.

Sejak tahun 1997 itu, kebakaran hutan di Riau terus terjadi setiap tahun, dan setiap tahun pula masyarakat Riau dilanda kabut asap, serta setiap tahun pula berbagai elemen masyarakat dan pemerintah bagi-bagi masker.

Lantas, entah siapa yang tidak pintar, siapa yang tidak peduli, siapa yang enggan, siapa yang tidak berfikir, siapa yang mementingkan diri sendiri dan kelompok, siapa yang hanya memikirkan keuntungan, dan siapa yang bertanggungjawab serta siapa yang harus disalahkan?

Bukan menggurui, tapi pemerintah sudah seharusnya belajar dari pengalaman. Keledai saja tidak mau jatuh pada lubang yang sama. Lantas, pemerintah di Riau apakah mau jatuh pada lubang yang sama? Jawabannya jelas "mau", karena memang sudah bertahun-tahun pemerintah Riau sudah jatuh pada lubang yang sama yakni bencana kabut asap. Harusnya, pemerintah harus bisa mencarikan solusinya.

Pemerintah di sini, tidak saja pemerintah di tataran birokrasi sebagai pengambil kebijakan, namun juga penegak hukum. Kemana penegak hukum sebagai algojo pemerintah dalam menegakkan hukum dan undang-undang yang telah disahkan wakil rakyat? "Tidur"? Atau ditidurkan segudang kepentingan? "Entalah".

Kini, kabut asap kembali terjadi. Berbagai elemen masyarakat turun ke jalan bagi-bagi masker, bahkan ada calon legislatif yang mengambil kesempatan untuk sosialisasi. Apakah ini benar-benar bentuk kepedulian kepada masyarakat? Jawabannya "entalah". Pastinya, masyarakat Riau yang kaya, masih mampu untuk membeli satu bahkan sekodi masker untuk keluarga mereka.

Apakah ini dimanfaatkan supaya ada proyek pembelian masker? Jawabannya "entalah". Pastinya, pemerintah melalui Dinas Kesehatan setiap tahun selalu menganggarkan dana dalam APBD untuk kejadian tidak terduga, dan dana tidak terduga itu dibelanjakan untuk membeli masker. Memang masker dibagikan kepada masyarakat, namun apakah pembelian masker itu kejadian tidak terduga? Jawabannya "entalah".

Padahal, kabut asap sudah terjadi setiap tahun, tentunya sudah kuat dugaan kabut asap akan terjadi tahun ini, karena pemerintah yang lalu tidak mencarikan solusi untuk mengatasi kabut asap. Kiranya, sebagian besar masyarakat Riau sudah terbiasa dengan kabut asap, walau mereka mengalami flu dan batuk mereka tetap beraktifitas tanpa menggunakan masker atau penutup mulut dan hidung lainnya.

Apakah ini cemooh? Jawabannya "entalah". Pastinya, kalau pemerintah sensitif, jelas ini adalah cemooh kepada pemerintah yang tidak mampu mengatasi kabut asap yang terjadi setiap tahun sejak belasan tahun yang lalu.

Terkini, Riau sudah memiliki pemimpin baru. Apakah pemimpin yang terpilih setelah melalui dua tahap pemilihan ini akan bisa mengatasi kabut asap? Jawabannya "entalah". Pastinya, kalau pemimpin saat ini benar-benar mencari solusi, tentunya kabut asap ini tidak akan terjadi lagi di tahun yang akan datang. Solusinya, bisa saja dengan menegakkan hukum seadil-adilnya, menata kawasan perkebunan, dan menentukan izin perkebunan rakyat, dan sebagainya.

Kiranya, seluruh masyarakat yang merasa memiliki Riau dan tidak mementingkan diri sendiri, tidak akan melakukan pembakaran dalam membuka lahan perkebunan, karena pembakaran hanya satu cara dalam membuka lahan perkebunan, ada cara yang lebih santun dan natural yakni penumpukan. Pohon yang telah ditebang, dipotong sedemikian rupa, ditumpuk secara teratur memanjang, buat seperti ruang dan garis pada buku tulis. Pada ruang yang kosong, bisa ditanami apa saja. Baik sawit, karet, ataupun tanaman kebun lainnya. Kayu yang berasal dari tanah, dalam waktu tertentu akan lapuk dan membusuk, sekaligus akan menjadi pupuk bagi tanaman yang ada ditanam.

Tentunya, solusi yang penulis sampaikan ini tidak memaksa masyarakat Riau, namun hanya bicara dari hati nurani kepada hati anda. Bagi umat Islam, Allah SWT akan melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, dan akan memberikan peringatan kepada mereka yang berbuat zalim dan kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman bahwa sebesar zarah pun kebaikan yang kamu perbuat, Allah akan membalasnya, dan sebesar zarah pun kesalahan yang kami perbuat, Allah akan membalasnya. Terima kasih, semoga bermanfaat. Amiiin!!! (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Korban Tewas Kebakaran di Soekarno-Hatta Jadi Tujuh Oang

Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com: Rino Syahril

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kebakaran hebat kembali terjadi di Pekanbaru. Kali, Jumat (28/2) tidak saja menghanguskan 9 buah bangunan, tapi juga menewaskan 7 orang korban yang hangus terbakar di simpang Jalan Durian Kelurahan Labuh Baru, Kecamatan Payung Sekaki.

Menurut seorang saksi mata bernama Heri (49), subuh itu ia melihat api sudah membesar di bengkel TV dan ia berusaha membangungkan pemilik toko atau kedai. "Saat saya melintas, saya lihat ada kobaran api, lalu saya teriak-teriak ke arah dalam rumah, dan warga juga berhamburan datang,"ujar Heri.

Warga yang berdatangan ke lokasi berusaha memadamkan api dengan alat seadanya dan menghubungi Polsek Payung Sekaki serta Dinas Pemadam Kebakaran. Mendapat laporan dari warga Dinas Pemadam langsung menurunkan lima unit mobil pemadam dan anggota Polresta juga turun ke lokasi untuk mengamankan lokasi serta mengatur lalu lintas.

Informasi dilapangan, sebanyak 9 rumah dan warung terbakar. 5 warung diantaranya pemiliknya bernama Isratmi (46)  selaku istri ketua RT 05/10 Kelurahan Labuh Baru Timur, Payung Sekaki. Sedangkan 4 warung lagi pemiliknya bernama Dasril (39).

Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Arief Fajar Satria saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, dalam kejadian tersebut polisi menemukan 7 korban jiwa yang tewas dan diketahui identitasnya"ujar Arief.

Adapun ketuhuh korban yang tewas terpanggang tersebut antara lain. Adi sumadi manalu, (20) berasal dari sidikalang kota dairi medan,Makmur Munthe, (23), Roni, (40), Nengsih (25), Naila (anak dari Roni dan Nengsih), Rahmat, (16) dan Pet (16).

Untuk korban atas nama Makmur Munthe dan Adi Sumadi kata Arief, ditemukan di toko kue arah jalan durian, sedangkan korban atas nama Roni, Nengsih, Naila, Rahmat dan Pet ditemukan di toko Roni Jok, arah jalan soekarno Hatta.

"Api dapat dipadamkan oleh pihak Pemadam kebakaran (Damkar) dengan 5 unit mobil Damkar Sekitar  pukul 07.00 wib. Korban sudah diidentifikasi oleh tim ident Polresta Pekanbaru,"pungkas Arief. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Komisi A Gelar Rapat Dengan Bawaslu Riau

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Ilham Yafiz

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Komisi A DPRD Provinsi Riau menggelar rapat dengan Bawaslu Riau, Jumat (28/2/2014) pagi. Rapat digelar guna mengetahui perkembangan persiapan dan laporan kinerja Bawaslu terkait proses sosialisasi dan masa kampanye Calon Anggota Legislatif (Caleg).

Rapat dipimpin oleh sekretaris Komisi A, Ramli Sanur, dan diikuti oleh anggota, Gumpita, Toni Hidayat, Eddy Marioza, sementara Bawaslu diwakilkan oleh dua orang Komisioner, Rusidi Rusdan, dan Fitri Herianti. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Tantang PSPS, PSMS Medan Bawa 26 Pemain

Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com: Palti Siahaan

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Menantang PSPS Pekanbaru dalam laga ujicoba, Minggu (2/3/2014), PSMS Medan serius menatap laga ini. Ini terlihat dari jumlah pemain yang dibawa ke Pekanbaru.

Pelatih PSMS Medan, Edi Syahputra mengatakan sebanyak 26 pemain dibawa ke Pekanbaru. Jumlah itu termasuk seluruh skuad PSMS Medan musim ini.

"Kita bawa full tim sebanyak 26 pemain. Kita akan berangkat Sabtu," kata Edi Syahputra pada Tribun, Jumat (28/2/2014). (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Cinta Ditolak, Darius Gantung Diri di Kamar Mandi

Written By Unknown on Kamis, 27 Februari 2014 | 12.47

Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com: Riki Suardi

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Diduga cintanya di tolak sang pujaan hati, seorang lelaki berusia 32 tahun bernama Darmadi alias Darius, warga Jalan Jenderal No01, Kecamatan Payung Sekaki, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar mandi yang ada di kompleks Gereja Villa Delvia, Jalan Kereta Api Ujung, Tangkerang Tengah, Marpoyan Damai, Kamis (27/2/2014) pagi.

Informasi yang dihimpun Tribun, kejadian tersebut diketahui pertama kali oleh Joshua. Saat itu, Joshua baru bangun dari tempat tidurnya sekitar pukul 06.20 Wib. Kemudian, ia melihat bantal guling diselimuti kain. Awalnya, ia mengira bantal guling itu korban, karena semalam korban sempat tidur di sampingnya.

Begitu kain selimut dibuka, ternyata bukan korban yang tidur disampingnya, tetapi bantal guling yang diselimuti panjang. Kemudian, Joshua langsung mencari korban hingga ke sudut-sudut gereja. Tapi sayang, Joshua tidak berhasil menemukan korban.

Sekitar 10 menit kemudian, Joshua langsung ke kamar mandi. Saat pintu kamar mandi dibuka, Joshua langsung kaget melihat korban sudah tergantung tak bernyawa di dalam kamar mandi.

Kemudian, Joshua langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada rekannya, Tomi, (20) dan Pendeta Sitorus (64). Seterusnya, kejadian tersebut langsung di laporkan ke Polsek Bukitraya.

Petugas Polsek Bukitraya bersama petugas tim hidentifikasi Polresta Pekanbaru setelah menerima laporan tersebut, langsung mendatangi lokasi kejadian untk melakukan olah tempat kejadian.

Kanit Reskrim Polsek Bukitraya Iptu Arry Prasetyo kepada Tribunpekanbaru.com mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian dan visum, tidak ada ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Korban murni bunuh diri. Dugaan sementara, korban nekat gantung diri karena cintanya di tolak. Namun siapa perempuan yang membuat korban nekat mengakhiri hidupnya, hingga kini belum kita ketahui," ujarnya. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Sat Lantas Polresta Pekanbaru Himbau Kendaraan Nyalakan Lampu

Laporan wartawan tribupekanbaru.com: Riki Suardi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Terganggunya jarak pandang akibat kabut asat dari kebakaran hutan dan lahan di Riau, ternyata juga berpengaruh terhadap arus lalu lintas di Pekanbaru. Untuk itu, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol M.Mustofa melalui Kasubnit Dikyasa Ipda Akira Ceria Sik, menghimbau agar setiap kendaraan menyalakan lampu kendaraannya.

"Tidak hanya sepeda motor saja yang wajib nyalakan lampu di siang hari. Kendaraan roda empat juga kita himbau untuk menyalakan lampu senja atau lampu kota. Ini kita lakukan agar pengendara bisa melihat dengan jelas kendaraan di depannya, atau kendaraan di belakangnya melalui kaca spion," kata Ipda Akira Ceria kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (27/2/2014).

Ia mengatakan, selain menghidupkan lampu kendaraan, pengendara, khususnya sepeda motor, diharapkan untuk memakai masker, sehingga terhindar dari ancaman penyakit pernapasan akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan. "Jadi selain menghimbau pengendara menghidupkan lampu kendaraannya, kita juga himbau pengendara untuk memakai masker," tambah Ipda Akira. (Cr2)


12.47 | 0 komentar | Read More

Ada Air di Atmosfir Planet Asing Ini

Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com: Ariestia

TRIBUNPEKANBARU.COM- Keberadaan uap air terdeteksi di atmosfir planet asing pertama yang diidentifikasikan oleh astonom. Teknik maju telah digunakan untuk menelaah atmosfir "Jupiter panas" dan dapat membantu ilmuwan menentukan berapa banyak planet di galaksi Bima Sakti mempunyai air seperti di bumi.

Exoplanet atau planet di luar tata surya kita itu diberi nama Tau Boötis b. Ditemukan pada 1996 ketika pencarian terhadap dunia di luar tata surya kita mulai digencarkan. Tau Boötis b berjarak 51 tahun cahaya dan merupakan exoplanet terdekat dengan bumi.

Planet luar itu dijuluki "Jupiter Panas" karena merupakan gas raksasa yang mengorbit dekat ke bintang induk. Untuk menganalisa Tau Boötis b, ilmuwan melihat cahayanya yang lemah. Berbagai tipe molekul memancarkan panjang gelombang cahaya, dan menghasilkan tanda yang diketahui sebagai spectra, yang mengungkapkan identitas kimia mereka.

"Informasi yang kita dapat dari spectograph seperti mendengarkan pertunjukan orkestra. Anda mendengar semua musik secara bersamaan, tapi bila mendengarkan secara seksama,  Anda akan bisa memilah bunyi terompet, violing, atau cello. Dan anda tahu instrumen itu ada," kata peneliti Alexandra Lockwood, mahasiswa pascasarjana di Caltech dalam sebuah pernyataan.

"Dengan teleskop, anda melihat semua cahaya bersamaan, tapi spectrograph membuat anda memilah bagian-bagian berbeda. Seperti panjang jarak atau gelombang cahaya berarti ada sodium, atau lainnya berarti air," tambah Lockwood seperti dilansir News Discovery Rabu (26/2).

Para ilmuwan pernah menggunakan analisis spectrographic untuk menemukan tanda air pada exoplanet lainnya sebelum ini. Tapi hanya yang bergerak di depan bintang-bintang induk. Sedangkan Tau Boötis b tidak mengorbit di depan planet induknya, jika di lihat dari bumi. Lockwood dan rekan bisa menganalisa cahaya lemah dari planet itu menggunakan Near Infrared Echelle Spectograph (NIRSPEC) pada Observatorium Keck di Hawaii.

Teknik spectographic digunakan terbatas untuk planet-planet besar yang mengorbit dekat bintang yang sinarnya cerah seperti Jupiter panas. Tapi ini juga bisa digunakan untuk mempelajari super-earth atau planet yang ukurannya lebih besar dari bumi, serta dunia dalam "zona bisa dihuni" disekitar bintang-bingtang induk, dimana air dan mungkin kehidupan dapat ada. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Meet Up Komunitas GBG Ajari Membuat Website Blogspot Sendiri

Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com: Sesri Engla S

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU  - Komunitas Google Business Group (GBG) Pekanbaru kembali menggelar meet up Rabu (26/2). Bertempat di aula Telkom, pertemuan yang dihadiri 30 peserta ini mengangkat tema Membuat Website Blogspot sendiri.

Blogspot merupakan salah satu fitur  gratis yang dimiliki Google. Meet up ini digelar dalam dua sesi dengan pembicara Li Wi Jian dan Robby Cahyadi. Li Wi Jian salah satu pembicara dalam meet up tersebut membahas langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat sebuah website di Blogspot. Bagaimana memposting dan mengatur blog yang sudah dibuat.

"Sangat bermanfaat buat yang tidak paham teknologi bisa mengerti. Langsung praktik disini. Buat yang senang berbagi memang harusnya punya blog. Pengennya nanti apa yang dipunya dibagi disosial media. Baik itu blog, Twitter dan facebook,"ujar Vivi, salah satu peserta meet up.

Google Business Group (GBG) sendiri  merupakan komunitas bisnis yang berdiri sendiri, independen dari Google. Meski begitu, Google mendukung penuh komunitas ini untuk mendiskusikan teknologi dan fitur-fitur dari Google.(*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Komisi III Sorot Masalah Lahan Sekolah

 Laporan wartawan tribunpekanbaru.com: Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Rencana Pemko Pekanbaru melalui Disdik untuk membangun dua sekolah (SMK Teknologi dan SMP Madani) tahun 2014 ini, mendapat sorotan dari DPRD Pekanbaru. Komisi III DPRD meminta keterangan yang jelas mengenai pembangunan sekolah tersebut dari Disdik Pekanbaru.

Terutama masalah lahannya, yang tak diinginkan menjadi persoalan di kemudian hari. Terutama lahan untuk pembangunan SMK Teknologi di Kecamatan Payung Sekaki. "Yang kita tanyakan banyak. Termasuk masalah honorer K2 juga. Tapi kita fokuskan mengenai lahan," tegas Sekretaris Komisi III DPRD Ade Hartati, Kamis (27/2). Pemanggilan untuk hearing sudah dilakukan Rabu (26/2) petang kemarin. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Jamkesda Minim Sosialisasi

Written By Unknown on Rabu, 26 Februari 2014 | 12.47

Laporan wartawan tribunpekanbaru.com: Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- DPRD Pekanbaru sudah merekomendasikan anggaran untuk Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), bagi masyarakat miskin. Namun program ini dianggap miskin (minim) sosialisasi, sehingga masyarakat banyak yang tak tahu.

"Anggarannya kan miliaran rupiah. Tahun (2013) lalu, gara-gara minim sosialisasi, terjadi Silpa di program Jamkesda ini. Makanya untuk tahun ini, kita minta Diskes lakukan sosialisasi sejak sekarang," papar anggota DPRD Pekanbaru Ade Hartati, Rabu (26/2). Sosialisasi yang diharapkan, harus melibatkan RT/RW. (*)

Penulis: Syafruddin Mirohi

Editor: zid


12.47 | 0 komentar | Read More

abloid Cerdas 2013 Baru Didistribusikan ke Sekolah

abloid Cerdas 2013 Baru Didistribusikan ke Sekolah

Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra

staf Disdik Kota Dumai membagikan tabloid cerdas kepada masing-masing sekolah, Rabu (26/2/14). 

Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com: Mayonal Putra

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Tabloid Cerdas milik Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Dumai, tahun 2013 baru didistribusikan, Rabu (26/2/14). Tabloid bulanan lima edisi yang dicetak di tahun anggaran 2013 itu dibagikan untuk semua sekolah negeri, mulai dari SD/MI, SMP/MTsN dan SMA/MAN/SMK.

"Masing-masing sekolah menjemput ke sini, kami hanya membagikan," ujar staf yang membagikan tabloid tersebut.

Satu edisi didistribusikan untuk satu sekolah. Berarti masing-masing sekolah negeri mendapatkan lima edisi. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Eksekutif Minta DPRD Belajar Tata Negara

Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com: Mayonal Putra

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Hingga saat ini pengesahaan APBD 2014 Kota Dumai masih menuai polemik. Pihak eksekutif menilai hal itu sebagai kesimpangsiuran pemahaman tentang acara Pengesahan APBD 2014, yang didalamnya terdapat polemik paraf dan tandatangan.

Dari rilis yang diterima Tribun, Selasa (25/2/14), Humas dan Infokom Setdako Dumai menjelaskan bahwa Walikota dengan kesadaran penuh membubuhkan paraf atau bukan tandatangan pada dokumen acara pengesahan APBD 2014 saat paripurna laporan kerja Banggar DPRD Dumai, dua pekan lalu.

Adapun yang menjadi pertimbangan Walikota Khairul Anwar, karena undangan yang dikirimkan oleh DPRD Kota Dumai, nomor:005/DPRD/2014/56 pada hari Selasa tanggal 11 Februari 2014 merupakan undangan untuk menghadiri acara Penyampaian Hasil Kerja Badan Anggaran DPRD pada Pembahasan RAPBD Kota Dumai Tahun 2014.

"Undangan tersebut juga tidak menegaskan pengesahan APBD, hanya sekedar Penyampaian Hasil Kerja yang belum tentu final," ujar Kabag Humas dan Infokom M.Wazir melalui rilis yang dikirim kepada Tribun.

Kemudian, setelah didapati bahwa Tim TAPD Kota Dumai juga belum membubuhkan tandatangan pada dokumen yang dimaksud. Sehingga Khairul Anwar memutuskan hanya membubuhkan paraf saja karena dengan menandatangani dokumen yang belum final justru akan menimbulkan permasalahan di kemudian hari.

"Jadi wajar saja pada saat itu Walikota Dumai menyampaikan pidato tanpa teks karena tidak disiapkan oleh Bagian Humas dan Infokom maupun TAPD," ulasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, walikota berpidato hanya menurut alur berpikir sendiri. Bahkan Walikota masih sempat berterima kasih kepada Dewan dan TAPD yang telah bertungkus lumus, dan berharap jika ada perbedaan pemahaman bisa kita tanyakan kepada ahlinya.

"Undangan Ketua DPRD dan rekaman Paripurna masih tersimpan hingga sekarang," tambahnya.

Menurutnya, hal itu terjadi untuk kali pertama dalam paripurna. Apalagi walikota berpidato tanpa teks. Hal itu dinilai tidak lazim akibat jadwal paripurna yang disampaikan Dewan pada paripurna tanggal 12 Februari 2014 adalah penyampai hasil kerja Banggar.

"Mestinya ada tahapan berikutnya, berupa tanggapan Pemerintah atas kerja Banggar setelah ada kesepakatan barulah jadwal paripurna pengesahan APBD," katanya.

Saat rapat Banggar dan TAPD sebelum digelarnya Paripurna, didapat kesepakatan bahwa usulan pembangunan mesjid terapung dan DPAL ditunda pembahasannya. Atau belum final dan belum ada kesepakatan.

Namun pada tanggal 12 Februari 2014 DPRD mengirim surat bernomor 170/DPRD/2014/58, perihal kesimpulan rapat Banggar bersama TAPD dalam penetapan RAPBD sebanyak tiga item.

Ketiga item terkait dengan usulan Pemko terhadap pelaksanaan DPAL dan Usulan Pemko terhadap rencana pembangunan mesjid terapung. Sehubungan hal tersebut di atas, eksekutif diminta segera menyampaikan perubahan struktur APBD setelah tidak mencantumkam DPAL dan perencanaan mesjid terapung.

"Pada tiga item tersebut jelas-jelas DPRD tidak setuju atas pembangunan mesjid terapung dan DPAL pembangunan drainase yang jelas nyata-nyata untuk kemaslahatan umat. Anehnya, bagaimana mungkin surat yang kami terima tanggal 12 Februari 2014 kami jawab pada hari itu.  Mereka telah melaksanakan paripurna pengesahan, tentu besoknya baru bisa di balas," katanya.

Menurutnya, mestinya tunggu dulu balasan pemerintah, kenapa pada tanggal 12 Februari 2014 DPRD menggiring Walikota untuk mengesahkan RAPBD yang belum ada kesepakatan.

Proses itu dianggap telah melanggar dan mengangkangi Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, paragraf kedua tugas dan wewenang serta kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah, pasal 25 huruf b mengajukan rancangan Perda. Hurif c menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD. Hurif  d menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama.

Kemudian mengangkangi Peraturan Menteri dalam negeri nomor  16 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 6 yang berbunyi,  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

"sekiranya DPRD berasumsi sudah ada kesepakatan, mana bukti kesepakatan tersebut dalam rapat,kapan dan mana notulen rapatnya," tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, beberapa waktu belakangan, DPRD menuding Walikota Dumai telah melecehkan Dewan dengan memasukkan perencanaan mesjid terapung dan DPAL di tengah jalan.

"Padahal, mereka yang salah mengartikan surat nomor 910/Keu/165 tersebut. Yang benar adalah kita mengirim RAPBD untuk di Verifikasi Gubernur sekalian dengan penelaahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," terangnya.

Pada tanggal 24 Februari 2014 Gubernur telah mengembalikan dokumen Ranperda APBD Kota Dumai tahun 2014 supaya dapat disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD karena belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sehubungan dengan keinginan DPRD Kota Dumai untuk menggunakan hak angket, hak interpelasi dan hak menyampaikan pendapat, pemerintah menghormati Dewan dengan hak-hak yang melekat pada dewan.

"Namun, alangkah baiknya dewan belajar lagi Tata Negara, kapan hak itu digunakan, klausal apa yang telah dilanggar Walikota, apakah telah memenuhi ketentuan yang berlaku, apa yang telah dilanggar oleh Walikota? Apakah Walikota telah melakukan korupsi,telah melakukan perbuatan tercela,atau telah melanggar Undang-undang dan sumpah jabatan sebagai Walikota," katanya.

Masih menurut M.Wazir, negara Indonesia ini menganut sistem presidensil bukan Parlementer. Semuanya sudah diatur oleh ketentuan perundang-undangan. Untuk lebih jelasnya UU nomor 32 Tahun 2004 pasal 29 huruf 1,2,3 dan 4.

"apakah unsur tersebut telah terpenuhi,jangan salah penggunaan hak angket, interpelasi dan menyampaikan pendapat bermuara kepada Inpreacmen/pemakzulan jadi pernyataan salah seorang anggota dewan tersebut terlalu berlebihan dan tendensius," lanjutnya.

Ia mengusulkan, setelah pengembalian dokumen Ranperda APBD Kota Dumai TA 2014 diterima, karena belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebaiknya TAPD dan DPRD duduk bersama sebagai mitra sejajar dengan mengenyampingkan ego sektoral masing-masing. Kemudian,  menyadari sepenuhnya kedua belah pihak bekerja untuk kepentingan masyarakat dan untuk kemaslahatan umat.

"Duduk bersama guna mencapai mufakat dan mencari solusi sehingga tercapai persetujuan bersama sesuai dengan amanat Undang-undang," katanya.(cr1/rls)


12.47 | 0 komentar | Read More

Operet Anak Tengkulup Paya akan Tampil Selama 3 Hari

Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com: Sesri Engla S

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sanggar Keletah Budak Asuhan Teater Selembayung Maret mendatang akan mementaskan  Operet Anak Tengkulup Paya. Pementasan ini nantinya akan digelar pada 7, 8, dan 9 Maret 2014.

" Jadi Tengkulup Paya akan dipentaskan selama tiga hari. Pertunjukan setiap harinya dimulai Pukul 16.00 WIB."ungkap Rina NE, sutradara sekaligus pengasuh Sanggar Keletah Budak.

Tengkulup Paya ini adalah karya yang mengisahkan tentang anak durhaka cerita rakyat dari Kuansing. Persiapan untuk pementasan ini sudah dilakukan sejak empat bulan yang lalu. Melibatkan 22 orang pemain.

Untuk tiket sudah bisa didapatkan sekarang di Dewan Kesenian Riau atau menghubungi Pebgo 0852 7839 5126 dan Pate 0852 6571 4336. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Desain Meja Kantor ini Unik Sekali

Laporan wartawan tribunpekanbaru.com: Ariestia


TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Meja kerja terpanjang dipasang dalam ruangan sebuah perusahaan marketing di New York. Meja senilai 300.000 dolar Amerika Serikat (USD) (Rp 3,4 miliar) sebenarnya lebih pada instalasi yang didesain secara arsitektural, dibandingkan meja biasa. Panjangnya 1.100 kaki, yang seolah-olah tidak mempunyai ujung.

Dilapisi dengan triplek lengkung dan memiliki tempat penyimpanan, permukaan putih mengkilat dilapisi minyak damar. Di tempat itu, 17 orang dapat duduk dan bekerja, baik itu untuk perorangan, maupun sekelompok orang.

Seperti yang dilansir dari Dailymail, meja itu didesain oleh arsitek Clive Wilkinson (59) bulan lalu untuk perusahaan marketing The Barbarian Group yang berbasis di New York. Dinamakan "Superdesk," menurut Wilkinson desain itu menonjolkan struktur kerja terbuka, menciptakan bidang-bidang kecil dalam desain bergelombang.

"Meja tradisional akan segera berakhir, sedikit staf yang menggunakan kertas dan pada dasarnya hanya membutuhkan tempat untuk meletakkan laptop mereka," katanya. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Lantik Kades, Achmad Kampanyekan Istri

Written By Unknown on Minggu, 02 Februari 2014 | 12.47

Laporan Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.COM, ROHUL- Tampuk kekuasaan yang dipegang oleh Kepala Daerah di negeri seribu satu suluk ini, membuat dirinya menjadi semena-mena melakukan apa yang dikehendakinya. Bayangkan saja, Achmad Bupati Rohul ini menyempatkan dirinya berkampanye saat melantik kepala desa di Rambah Jaya Kecamatan Kecamatan Bangun Purba, Rokan Hulu.

Achmad membagi-bagikan tas bergambar istrinya yang maju dalam Pemilihan Legislatif DPRD Provinsi Riau. Di dalam tas berwarna biru partai demokrat itu berisi kalender, dan stiker istrinya.

Tidak hanya itu, menurut keterangan dari warga yang hadir saat pelantikan kepala Desa itu, Achmad juga secara terang-terangan mengajak masyarakat untuk memilih orang yang dekat dengan dirinya agar pembangunan terus berlanjut.

"Jadi pak Achmad itu sudah kayak acara kampanye, pilihlah istri saya yang selalu bersama saya agar pembangunan di Rohul ini tetap kita lanjutkan,"ujar warga yang meminta namanya disamarkan itu, menirukan ucapan Achmad didepan ratusan hadirin Kamis lalu. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Harimau Agam Juara Liga SSB U-16 Dumai

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Fernando

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI- SSB Harimau Agam berhasil menjadi pemuncak dalam Kompetisi U-16 Liga SSB Kota Dumai 2014. Harimau Agam memastikannya usai mencatat hasil memuaskan dalam sembilan laga yang ada.

Bahkan Harimau Agam berhasil menysihkan sembilan SSB lainnya di Dumai. Tentunya dengan torehan memuaskan yakni tujug kali menang dan dua kali seri.

Pelatih Kepala Harimau Agam, Edi Tando mengaku puas dengan hasil yang diraih anak didiknya. Saat ditemui di Lapangan Jacolin, Edi mengatakan bahwa dalam kompetisi itu, tim mereka tak cuma jadi juara.

Terbukti satu pemainnya yakni Wira berhasil menjadi top skorer dengan mencetak 12 gol. Namun sayang Wira kini didera cidera.  Sehingga tidak bisa bermain dalam laga terakhir. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Paripurna Multiyears, DPRD Minta Wako Yang Hadir

Laporan Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Pihak DPRD Pekanbaru segera menjadwal ulang rapat paripurna multiyears, yang sempat batal pekan lalu. Namun dewan belum bisa memastikan jadwal pastinya. Yang jelas, DPRD berusaha melaksanakannya dalam pekan ini.

Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Dian Sukheri SIp, Minggu (2/2) menjelaskan, dalam paripurna nanti, pihaknya mengharapkan Walikota Pekanbaru Firdaus MT yang hadir. "Pembahasan multiyears sangat riskan. Anggarannya mencapai Rp 1,4 triliun, jadi sewajarnya Wako yang hadir. Bukannya kita tidak percaya Sekko (Syukri Harto),"sebutnya.

Seperti diketahui, pada paripurna multiyears yang batal kemarin, Pemko mengutus Sekko Syukri Harto yang datang. Kabarnya, karena kurang harmonisnya hubungan dewan dengan sosok Sekko, yang menyebabkan paripurna tersebut batal. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Gepeng Makin Marak di Pekanbaru

Laporan Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Meski pihak Satpol PP Pekanbaru sudah menertibkan gelandang dan pengemis beberapa waktu lalu, namun keberadaan mereka hingga kini masih ada. Bahkan diyakini makin marak. Terutama di beberapa simpang lampu merah (traffic light) di Pekanbaru.

Seperti halnya di simpang SKA. Di simpang Jalan Sudirman-Tuanku Tambusai, depan Kantor Gubernur, simpang Harapan Raya dan lainnya. Terkait hal ini, anggota DPRD Pekanbaru Ade Hartati meminta Dinas Sosial lebih menggiatkan penertiban.

Setelah mereka ditertibkan, langsung dipulangkan ke kampung halamannya. "Jika tertangkap lagi, ambil hasil ngemisnya. Tapi yang perlu lagi, ungkap aktor gepeng (ketua). Jika perlu ditangkap," katanya, Minggu (2/2). (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Daniel Alves: Aneh Barcelona Kalah dari Valencia

TRIBUNPEKANBARU.COM, BARCELONA - Bek Barcelona, Daniel Alves mengakui jika timnya bermain buruk saat ditaklukan Valencia 2-3 di Camp Nou (1/2/2014). Ia sendiri heran mengapa penampilan Los Cules bisa berubah 180 derajat usai turun minum.

Sempat unggul cepat, Barcelona justru harus tertinggal di menit-menit awal babak kedua setelah gol Pablo Piatti. Meski Lionel Messi menyamakan skor menjadi 2-2 lewat titik putih, Victor Valdes justru harus kembali memungut bola dari jalanya beberapa saat kemudian.

"Ini pertandingan yang aneh. Kami bermain gemilang di babak pertama, tetapi kemudian permainan kami bisa dibaca oleh lawan," tutur Alves.

"Kami punya kesempatan untuk mengakhiri permainan lebih cepat, tetapi tidak melakukannya," sambungnya.

Kekalahan ini membuat posisi Barcelona rawan disalip oleh dua pesaing terdekatnya, Real Madrid dan Atletico Madrid yang masing-masing mengumpulkan 53 dan 54 poin. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Susahnya Mencari Pemain Lokal Nasional

Written By Unknown on Sabtu, 01 Februari 2014 | 12.47

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- PSPS saat ini masih membutuhkan pemain. Pencarian pemain masih dilakukan jajaran manajemen dan pelatih walau diakui saat ini agak sulit mencari pemain lokal, terutama lokal nasional.

Yang dibutuhkan saat ini adalah pemain lokal untuk mengisi beberapa posisi. Pelatih kepala PSPS Philep Hansen mengatakan yang paling penting untuk di isi untuk pemain lokal yakni striker, gelandang dan bek kanan.

Telah lama Philep mengungkapkan masih membutuhkan pemain tersebut. Namun hingga kini belum didapat juga.

Philep mengaku untuk saat ini memnag agak susah untuk mencari pemain lokal terutama lokal nasional. Faktor PSPS bermain di Devisi Utama menjadi salah satu penyebabnya.

Diakuinya, saat ini, para pemain lokal nasional masih mengutamakan bermain di klub - klub ISL. Karena transfer pemain untuk klub ISL belum tutup, para pemain pun masih mengutamakan klub ISL.

"Tapi saya yakin, setelah transfer pemain ISL ditutup, akan banyak pemain lokal nasional yang mencari klub. Kita bisa memilih di situ nanti," kata Philep, Jumat (31/1/2014).

Diakuinya, jajaran pelatih dan manajemen memang tidak serta merta menerima para pemain yang seleksi di PSPs. Terbukti beberapa pemain lokal nasional dan lokal Riau dicoret dari seleksi. Alasannya, ya, karena tidak sesuai harapan pelatih.

Pelatih PSPS memang menarapkan standart yang agak tinggi dalam merekrut pemain. Maklum, target yang akan dicapai musim ini agak tinggi yakni "Back to ISL."

Mencapi target tersebut tidak mudah namun bisa tercapai. Sayartnya, kualitas pemain PSPS harus setera dengan pemain ISL, bukan setera dengan pemain Devisi Utama.

"Kita boleh bermain di Devisi Utama. Tapi cara permainan kita dan kualitas, harus sama dengan ISL. Dengan seperti itu kita bisa menembus ISL musim depan," ujarnya.

Saat ini ada sebanyak 25 pemain yang sedang mengiuti seleksi di PSPS. Dari jumlah tersebut 3 pemain asing dan sisanya pemain lokal Riau dan lokal nasional.

Jumat sendiri PSPs kedatangan dua pemain lokal nasional. Kedua pemain tersebut saat ini berada di mess PSPS. Namun sayang kedatangan kedua peain ini tidak diketahui manajemen dan pelatih.

"Saya tidak tau itu. Mungkin pelatih yang bawa," kata manajer PSPS Deni. Pelatih saat dikonfirmasi juga tidak tau. "Kabarnya ada dua pemain. Tapi saya tidak tau namanya," ucap Philep yang mengaku berada di Jakarta. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Area Parkir jadi Lapak Jualan Pedagang

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pihak DPRD Pekanbaru kini menyorot pengalihanfungsi basement Pasar Bawah Pekanbaru. Dalam fungsi awalnya, basement tersebut seharusnya menjadi parkir kendaraan. Namun realitanya hingga kini basement tersebut dijadikan sebagai lapak jualan pedagang.

Ketua Komisi I DPRD Pekanbaru Drs Wahyudianto, Jumat (31/1) menjelaskan, persoalan ini sudah lama dilaporkan warga dan pedagang ke dewan. Namun dewan mengharapkan permasalahan ini bisa dilakukan secara kekeluargaan.

Sebab, pengelolaannya Pasar Bawah ini sekarang ditangani pihak swasta (PT Lipuri Indonesia). Namun kondisi ini belum tuntas sampai sekarang, bahkan warga masih ada yang melapor, karenanya dewan terpaksa mengambil sikap.

"Basement itu kan untuk lahan parkir. Tapi sekarang, hampir seluruh basement jadi lapak jualan. Hanya beberapa persen saja yang tinggal untuk parkir. Laporan warga itu memang benar, hanya beberapa mobil saja. Sementara sepeda motor juga demikian," kata Wahyudianto kepada Tribun.
 
Terkait kondisi ini, investor atau perusahaan yang mengelolanya hanya mengembalikan kepada fungsi awalnya. Lebih dari itu, kata politisi Golkar ini, dinas terkait, yakni Dinas Pasar Pekanbaru dan Disperindag harus turun tangan.

Sebab, ini sudah menjadi keluhan utama masyarakat. Apalagi Pasar Bawah ini menjadi icon Pekanbaru. Jika tidak ditindaklanjuti, maka dikawatirkan bisa menjadi persoalan baru di tengah masyarakat. Terutama masyarakat yang merasa tidak nyaman jika berkunjung ke sana.

"Kita harapkan Dinas Pasar dan Disperindag bisa memanggil pengelolanya. Kok bisa seperti ini, apalagi sudah berlangsung lama," tegas Wahyudianto lagi.

Selain masalah basement, DPRD juga melihat pengelolaan Pasar Bawah ini dinilai belum maksimal. Dari semua gedung yang ada, lantai tiga juga tidak difungsikan. Padahal jika pengelolaannya lebih bagus, dipastikan daya tarik Pasar Bawah semakin bagus.

"Itu tadi, kita minta Pemerintah mengevaluasi pengelolanya. Jangan dibiarkan begitu saja. Sesuaikan peruntukkannya. Kita sangat sayangkan itu," paparnya. Sementara itu, Kadis Pasar Pekanbaru Sadri yang dihubungi Tribun, HP-nya tak kunjung aktif. Begitu juga dengan Kadisperindag Pekanbaru El Syabrina, meski HP-nya aktif, tak kunjung diangkat. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Pelantikan Pejabat Eselon Pemko Pekanbaru Awal Februari

Laporan: Hendra Efivanias

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sekretaris Kota Pekanbaru, Syukri Harto belum mengetahui kapan jadwal pasti pelantikan struktur organisasi tata kota (SOTK) di lingkungan Pemko. Tapi saat ini badan pertimbangan kinerja dan pangkat (Baperjakat) sudah berjalan.

"Kami belum tahu kapan. Mungkin awal bulan Februari," kata dia kepada Tribun, Kamis (30/1) kemarin. Kini Baperjakat sudah menilai dan menyusun jabatan-jabatan yang akan diisi.

Menurut dia, semua aspek dinilai. Kalau yang bersangkutan masih menjabat sekarang, Baperjakat melihat bagaimana evaluasi kinerjanya selama ini. Sementara, pegawai yang akan dipromosikan dinilai kenapa mereka bisa dinyatakan layak mengemban amanah. "Itu ada catatannya," kata Syukri.

Dijelaskannya, yang dilantik nantinya adalah pejabat eselon II, III dan IV. Kalau ada satuan kerja yang mengalami perubahan nomenklatur jabatan, kewenangan, tugas dan fungsi juga mesti dilantik. "Jika empat unsur ini berubah maka pejabat terkait akan dilantik," tegasnya.

Sebelumnya, Walikota Pekanbaru, Firdaus MT juga menyampaikan bahwa akan ada pelantikan pejabat eselon di lingkungan Pemko dalam waktu dekat. Namun, dia memastikan pelantikan tidak dapat dilakukan di akhir bulan Januari karena fokus Pemko saat ini adalah pada pengesahan APBD 2014.

"Kita upayakan di awal bulan Februari. Saat ini Baperjakat masih berjalan menilai orang," papar Firdaus kepada wartawan. Menurut dia, pelantikan diperkirakan dua kali. Pertama untuk pejabat eselon II dan III. Lalu untuk pejabat eselon IV. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Khawatir Trayek Sama dengan Bus TMP

TRIBUNPEKANBARUCOM, PEKANBARU- PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP), sudah memastikan menambah 25 unit armada bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) ukuran sedang tahun 2014 ini. Jumlah bus TMP ukuran sedang yang lama 50 unit. Dengan demikian, jumlah bus yang akan dikelola PT SPP nantinya menjadi 75 unit, plus 20 unit bus TMP besar, hibah Pemko Pekanbaru.

Bertambahnya bus TMP ini nanti, sudah dipastikan akan berdampak pada kepadatan lalulintas di Pekanbaru. Bukan itu saja, sisi lainnya, kekhawatiran justru datang dari pengusaha angkutan kota (angkot), dengan kehadiran bus TMP yang semakin banyak.

Untuk itu, DPRD Kota Pekanbaru menyarankan agar Pemko Pekanbaru segera mencari jalan keluar, sebagai solusi bagi supir angkot tersebut. Terutama mengenai trayek yang sama dengan yang dilalui bus TMP.

"Memang keberadaan Bus TMP ini dibutuhkan masyarakat, namun hak masyarakat kita yang berprofesi sebagai sopir angkut, tentu perlu dihormati juga. Maka kita minta kehadiran TMP ini tidak sampai mengenyampingkan pengusaha angkot jenis oplet," kata Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Sigit Yuwono, Jumat (31/1).

Seperti aksi para supir jurusan Pasar Pusat-Kulim yang sempat menggelar aksi ke Dishubkominfo beberapa waktu lalu, karena trayeknya sama dengan bus TMP. Karenanya, dia menawarkan solusi yang bisa dilakukan Pemko saat ini, dengan mengatur jalur Bus TMP, dengan tidak mengambil jalur angkot. Karena jelas Bus TMP tidak diperbolehkan masuk ke badan jalan kecil, maka oplet bisa juga diarahkan untuk angkutan jalan dalam kota yang tidak dilalui Bus TMP.

Sebenarnya, tambah politisi Demokrat ini, permasalahan terletak di pengaturan saja. Sehingga tidak akan menjadikan permasalahan serius bagi supir angkot. "Atau bisa saja dengan merekrut sebagian supir angkot ini sebagai pramudi Bus TMP. Sehingga, para supir tetap bisa menafkahi keluarganya," pinta Sigit.

Ditambahkannya, penambahan 25 unit Bus TMP yang dikelola PT SPP, di satu sisi program ini cukup memihak kepada masyarakat.
Sebab, kondisi jalanan di dalam Kota Pekanbaru saat ini sudah macet. Maka keberadaan bus ini nantinya diharapkan dapat menekan angka pengguna kendaraan pribadi dengan gencar melakukan sosialisasi hematnya menggunakan bus TMP.

"Ini program yang bagus namun seperti yang saya bilang tadi, hanya perlu pengaturan saja. Istilahnya jangan sampailah teman-teman yang profesinya sebagai supir oplet kehilangan mata pencaharian," harapnya. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More

Kebakaran Lahan di Bengkalis Meluas

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Kebakaran lahan yang berlangsung sepekan ini di Kabupaten Bengkalis, Riau, terus meluas hingga menghanguskan ratusan hektare kawasan lahan hutan dan perkebunan.
         
"Kondisinya semakin parah karena hujan tidak pernah turun sejak satu pekan ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis, Mohammad Jalal kepada wartawan lewat telekomunikasi, Jumat malam.
         
Ia menjelaskan, pihaknya telah mengirimkan sejumlah petugas pemadam kebakaran ke sejumlah titik kebakaran lahan di Bengkalis.
         
Beberapa diantaranya kata dia, telah berhasil dipadamkan dengan menggunakan fasilitas pendukung lewat jalur alternatif darat.
         
"Namun sebagian titik lagi sampai sekarang dilaporkan masih terus meluas karena cuaca yang tidak mendukung. Selain itu juga karena lokasinya yang jauh hingga tidak dapat ditempuh petugas dengan mobil operasional," kata dia.
         
Ia mengatakan, hingga saat ini BPBD Bengkalis masih mengupayakan untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi peristiwa kebakaran lahan tersebut.
         
Salah satunya, kata dia, yakni dengan menggalang bantuan sukarelawan dari masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat pecinta lingkungan.
         
"Kami bekerja tak mengenal waktu, siang malam," katanya.
         
Kondisi cuaca dengan minim hujan saat ini, menurut dia, membuat pertumbuhan titik api begitu subur hingga terus bermunculan "hotspot" baru di lokasi terpisah bahkan terisolasi.
         
"Seperti tadi, ada warga yang melaporkan bahwa muncul satu titik api di Dusun Kelebuk, Desa Temeran. Nah ini lokasinya sangat jauh, sementara petugas masih berusaha memadamkan titik api lainnya. Kami berharap masyarakat di sekitar lokasi itu dapat membantu," katanya. (*)


12.47 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger