Tribun Pekanbaru - Minggu, 14 Oktober 2012 11:45 WIB
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Instruksi Presiden mengenai penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) kedelai untuk petani dan perajin tahu tempe akan diteken Presiden pada bulan November mendatang.
Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri dan Teknologi (Ekuintek) Sohibul Iman menyatakan dukungannya terhadap terbitnya Instruksi Presiden tersebut. "Kami mendukung terbitnya Instruksi mengenai penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) kedelai", ujar Iman di Jakarta, Minggu (14/10/2012).
Iman mengatakan berharap harga kedelai bisa lebih stabil sehingga lonjakan harga kedelai seperti beberapa waktu lalu tidak terjadi lagi.
Diketahui, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri kementerian Perdagangan Dedy Saleh mengatakan bahwa besarnya HPP kedelai yang diusulkan adalah Rp 7.000 per kilogram. Instruksi Presiden ini berisi kebijakan pengadaan kedelai di dalam negeri dan impor ketika komoditas itu kekurangan.
Di dalam Inpres ini akan ada dua HPP yaitu Harga Pemerintah Beli dan Harga Pemerintah Jual. Harga pemerintah Beli adalah harga pembelian pemerintah, yaitu patokan harga minimal saat Bulog membeli kedelai dari petani, sedangkan Harga pemerintah Jual adalah patokan harga minimal saat Bulog menjual kedelai ke perajin tahu-tempe.
Sohibul Iman menuturkan, Indonesia pada tahun 1992 pernah melakukan swasembada kedelai dengan produksi 1,8 juta ton/tahun. Namun kini produktivitas kedelai mengalami penurunan dari tahun ke tahun. "Pada tahun 2011, terjadi penurunan produktivitas kedelai sebesar 6% dan pada tahun 2012 turun sebesar 8%," lanjutnya.
Saat ini, produksi kedelai dalam negeri adalah sebesar 800.000 ton per tahun dengan kebutuhan konsumsi kedelai nasional sebesar 2,6 juta ton per tahun.Pada bulan Januari 2012, harga kedelai hanya Rp 5.500 hingga Rp 5.600 per kilogram.
Namun pada bulan Juli 2012 mencapai Rp 8000 per kg. Penyebab kenaikan harga kedelai ini adalah tingkat produksi kedelai di Amerika Serikat yang mengalami penurunan karena kekeringan. Produksi kedelai turun dari 81,25 juta ton menjadi 76,25 juta ton. Berkurangnya pasokan kedelai impor dari Amerika Serikat diperkirakan menyebabkan harga kedelai membumbung tinggi.
Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Pertama, kebijakan yang aada tidak hanya dapat melindungi petani lokal, namun juga mengatur keberadaan pangan strategis. Kedua, peningkatan produktivitas kedelai melalui pemberian insentif kepada petani yang menanam kedelai.
Saat ini terjadi penurunan produksi kedelai yang disebabkan oleh keengganan petani menanam komoditas ini. Selain margin keuntungannya kecil, kedelai juga mudah terserang penyakit. Sistem tumpang sari bisa diterapkan untuk meningkatkan produksi kedelai.
"Ketiga, penyediaan lahan yang memadai. Untuk mencapai swasembada kedelai 2014 diperlukan lahan minimal 500 ribu hektare dengan produksi mencapai 2,7 juta ton," tukasnya. (Tribunnews.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
PKS Dukung Inpres HPP Kedelai Segera Diterbitkan
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2012/10/pks-dukung-inpres-hpp-kedelai-segera.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
PKS Dukung Inpres HPP Kedelai Segera Diterbitkan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
PKS Dukung Inpres HPP Kedelai Segera Diterbitkan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar