Tribun Pekanbaru - Selasa, 9 Oktober 2012 11:41 WIB
Sebanyak 49,2 persen warga menyatakan bahwa perlunya visi misi dan program kerja Jokowi-Basuki diawasi. Sementara 40,2 persen menilai tidak perlu diawasi.
"Belum terbangunnya mekanisme pengawasan pasca pemilukada oleh warga terhadap kepala daerah terpilih yang berbasis pada isu atau masalah prioritas yang dikampanyekan, menjadi salah saatu faktor pentingnya kontrol politik warga,"kata Direktur Eksekuif Puskapol UI, Sri Budi Eko Wardhani di Hotel Akmani, Jakarta, Selasa(9/10/2012).
Lebih lanjut ia menjelaskan pentingnya kontrol publik terhadap visi dan misi gubernur terpilih disebabkan sebagian besar pemilih berkeinginan untuk memilih berdasarkan program kampanye pasangan calon, tetapi ruang komunikasi tidak terjalin dengan intens. Akhirnya digantikan oleh popularitas dan mobilisasi (isu primordialisme, politik uang).
Ia menjelaskan survei yang dilakukan oleh Puskapol UI kepada warga Jakarta, pada bulan Juni dan September 2012, warga paham betul dengan masalah-masalah Jakarta yang harus segera diselesaikan.
"Bahkan warga bisa menawarkan solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut,"ujarnya.
Sri Budi menambahkan, dari permasalahan-permasalahan yang telah diterjemahkan oleh gubernur terpilih ke dalam visi misi dan program kerja itulah yang perlu dibangun ruang atau mekanisme kontrol politik warga.
"Perlu dibangunnya ruang/mekanisme kontrol politik warga berbasis isu/masalah, perlibatan dalam proses kebijakan, akses pada data pemerintah daerah, transparansi proses anggaran daerah, track record terukur untuk pemilu berikutnya,"katanya.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Puskapol UI: 49,2 Persen Warga Ingin Jokowi-Basuki Diawasi
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2012/10/puskapol-ui-492-persen-warga-ingin.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Puskapol UI: 49,2 Persen Warga Ingin Jokowi-Basuki Diawasi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Puskapol UI: 49,2 Persen Warga Ingin Jokowi-Basuki Diawasi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar