Tribun Pekanbaru - Selasa, 13 November 2012 11:54 WIB
Wapres Myanmar Sai Mauk Hkam meninjau lokasi-lokasi yang rusak, Senin (12/11), sementara pihak berwenang terus mencari empat pekerja yang dilaporkan hilang dekat jembatan runtuh di atas Sungai Irrawady di Kyaukmyaung.
Myanmar memiliki sistem penanganan bencana yang buruk dan sebanyak 140.000 orang tewas akibat topan dahsyat tahun 2008.
Gempa tadi terjadi 60 kilometer (37 mil) barat laut dari Mandalay, kota kedua terbesar Myanmar, dekat Shwebo.
Gempa tersebut dirasakan hingga ke Thailand dan negara tetangga lainnya, Minggu.
Beberapa gempa besar susulan dirasakan selama sehari dan televisi pemerintah mengatakan gempa terjadi sekitar 5,7 skala richter pada lewat tengah malam.
"Kami dapat mengkonfirmasi total korban meninggal adalah 12 orang, sementara lebih 50 orang terluka dan empat lainnya hilang," kata seorang pejabat senior di Depantemen Bantuan dan Pemukiran kepada media.
Kerusakan akibat gempa bumi tidak begitu serius dan menakutkan, namun kota-kota kecil di dekat pusat gempa menderita.
Sekitar 100 rumah, empat sekolah dan 21 tempat ibadah Agama Budha dilaporkan rusak.
Televisi pemerintah, corong bagi Pemerintah Myanmar, melaporkan bahwa 15 pekerja di lokasi proyek belum ditemukan.
Bagian utara Mandalay memiliki tambang emas dan mineral. Setidaknya 10 orang dilaporkan terperangkap di tempat penambangan emas. Namun polisi dan pihak berwenang lainnya di daerah tersebut belum dapat mengkonfirmasi hal tersebut, Senin.
Myanmar merupakan salah satu negara termiskin di Asia.(AP)
Anda sedang membaca artikel tentang
Gempa Runtuhkan Jembatan dan Pagoda di Myamar
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2012/11/gempa-runtuhkan-jembatan-dan-pagoda-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Gempa Runtuhkan Jembatan dan Pagoda di Myamar
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Gempa Runtuhkan Jembatan dan Pagoda di Myamar
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar