Pedagang Kecil Mulai Sesak Nafas

Written By Unknown on Jumat, 07 Desember 2012 | 12.47

Tribun Pekanbaru - Jumat, 7 Desember 2012 11:07 WIB

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-Nasib pedagang kecil di Pekanbaru sepertinya sudah hampir sama dengan nasib para pedagang di kota-kota besar lainnya ditanah air.

Para pedagang dengan modal pas-pasan ini mulai terpinggirkan dan tidak sedikit juga yang gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan harga di swalayan dan pusat-pusat perbelanjaan. Ini disebabkan, menjamurnya pusat perbelanjaan saat ini di Pekanbaru.

Arbi misalnya, pedagang kecil yang sudah lebih 20 tahun berjualan di Jalan Soebrantas ini mengaku saat ini kesulitan karena barang dagangannya kalah bersaing dengan swalayan dan pusat perbelanjaan yang ada dijalan Soebrantas.

"Dulu warung saya itu ramai sebelum menjamurnya Swalayan dan supermarket di sini (Jalan Soebrantas), tapi sekarang nggak ada yang melirik lagi dagangan kami,"ujar Arbi kepada Tribun Kamis (6/12/12).

Menurut Arbi, dalam hal ini Pemerintah setempat harus mampu menyeimbangkan antara pedagang kecil dengan pedagang pemilik besar. Karena jika tidak diberikan ruang kepada pedagang kecil tersebut banyak dampak negatifnya dikemudian hari.

"Kami juga cari makan untuk berjualan ini. Jadi jangan seenaknya saja mendirikan pusat-pusat perbelanjaan gitu dong,"ujarnya.

Tidak hanya Arbi, warga lainnya Utami, juga mengaku kecewa dengan banyaknya swalayan dan pusat perbelanjaan yang berdiri di Pekanbaru. Dia tidak mengerti konsep apa yang diterapkan pemerintah tersebut, sehingga tega menyengsarakan dan merampas mata pencaharian masyarakat kecil.

"Sekarang kalau jualan barang harian susah. Masalahnya Swalayan dan Pusat perbelanjaan sudah ada dimana-mana, harga jelas mereka lebih murah, jadi sekarang untuk makan saja sudah susah dari jualan ini,"ujarnya.

Menurut Utami saat ini banyak dari teman-temannya yang dulu berjualan memilih untuk pindah profesi karena sudah tidak ada jaminan lagi, akibat banyaknya swalayan dan pusat perbelanjaan itu.

"Ditahun 2006 masih banyak kedai-kedai harian milik masyarakat kecil di Jalan Soebrantas, sekarang hanya tinggal swalayan, pusat perbelanjaan, pokoknya pedagang dan pengusaha yang punya modal besarlah,"ujar Utami dengan wajah kesal.

Hal senada juga terucap dari mulut warga lainnya yang kebetulan memiliki usaha dagang kecil-kecilan disejumlah jalan di Pekanbaru. Mereka mengharapkan agar hak mereka sebagai pedagang kecil dan masyarakat kecil diperhatikan.

"Makanya banyak pasar-pasar jongkok, karena kami sudah tidak ada uang lagi untuk berdagang, itu semua dikalahkan banyaknya swalayan dan pusat perbelanjaan,"ujar Rafi warga Sukajadi.

Namun dilain pihak, banyaknya swalayan dan pusat perbelanjaan  yang berdiri di Pekanbaru ini membuat sebagian warga mudah mendapatkan keinginannya dan kebutuhannya. Misalnya saja, dulu sebelum ada berdiri pusat perbelanjaan di daerah Panam, semua warga tersebut harus berbelanja ke arah Jalan Arengka, terutama bagi kalangan mahasiswa.

"Sekarangkan lebih asik, dimana-mana ada Mall dan swalayan, harganya juga sedikit miring, jadi nggak mesti jauh lagi kalau belanja,"ujar Risna Mahasiswi salah satu kampus di Panam.

Intinya dibalik itu semua hanya peran pemerintah kota dalam mengatur dan melakukan pengawasan terhadap pemilik modal besar dan pemilik modal kecil. Seperti halnya di Kota Solo, pedagang kecil tetap dirangkul oleh pemerintah begitu juga pemilik modal besarnya.(*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Pedagang Kecil Mulai Sesak Nafas

Dengan url

http://pakanbarupos.blogspot.com/2012/12/pedagang-kecil-mulai-sesak-nafas.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pedagang Kecil Mulai Sesak Nafas

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pedagang Kecil Mulai Sesak Nafas

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger