Tribun Pekanbaru - Senin, 10 Desember 2012 11:56 WIB
Pantauan Tribun di Mapolda Riau, hingga pukul 11.30 Said Nurjaya masih diperiksa oleh penyidik. Dalam penyidikannya, penyidik sudah memeriksa 7 orang saksi yang terdiri dari 3 orang guru, 3 orang murid dan satu orang pedagang sate di areal sekolah.
Said Nurjaya dilaporkan oleh Guru SDN 081 Nurbaiti, Selasa (27/11) sore lalu. Karena telah menampar dan mengancam Nurbaiti dengan menunjukan senjata api yang dibawanya. Saat melaporkan itu Nurbaiti didampingi suaminya beserta Kepala Sekolah dan rekan seprofesinya.
Kasus pemukulan guru yang dilakukan Said Nurjaya alias Gepeng, kepada guru SDN 081, Nurbaiti, Senin (26/11) lalu di ruang kelas 5 A. Saat itu Nurbaiti memberikan tugas kepada muridnya Muhammad Rifki (anak Said) untuk mata pelajaran PPKN, namun murid tersebut tidak mengidahkannya dan terus bercerita dengan temannya.
Lalu, Nurbaiti menegur Rifki, namun tetap ia bercerita dengan teman yang berada disampingnya. Setelah ditegur beberapa kali, Nurbaiti mendekati si murid dan langsung memarahinya dan memegang kepala sang anak sambil menyuruh anak tersebut pulang jika tidak mau belajar. Si anak tersebut kepada Nurbaiti mengatakan 'jangan pegang kepala saya' selanjutnya meninggalkan ruangan belajar.
Tidak lama berselang, Ketika Nurbaiti berada didalam ruangan kelas saat jam istiriahat, wali murid dari Muhammad Rifki, yakni Said Nurjaya langsung mendatangi Nurbaiti tanpa banyak cerita langsung menampar pipi Nurbaiti sembari mengancam dengan pistol yang dipegang wali murid itu.
"Dia tampar pipi saya, kemudian dia mengancam akan membunuh saya dan suami serta tujuh keturunan kami sambil mengeluarkan pistol yang berada dipinggangnya. Saya benar-benar takut, meskipun cuma dikeluarkan,"ujar Nurbaiti
Kepala Sekolah Dasar Negeri 081 H Yapril Ayub didampingi penasihat hukum Wirlisman SH kepada wartawan, ketika itu mengatakan, awalnya ia dan Nurbaiti tidak ada niat untuk melapor ke polisi. Karena sore itu ada usaha perdamaian, tapi yang datang itu istri Said Nurjaya dan ada beberapa organisasi baik itu organisasi kepemudaan dan ada juga dari Polisi Kehutanan yang jumlahnya mencapai sekitar 40 orang lebih untuk minta jalan perdamaian.
"Karena yang hadir itu bukan yang bersangkutan makanya sore itu tidak ada solusi. Akhirnya saya mengadu ke Dinas Pendidikan Pekanbaru. Saat itu Dinas akan memberikan perlindungan, jadi Karena sudah dijamin dan ada perlindungan oleh Dinas makanya kami sepakat melapor ke Polda Riau," katanya.
Dalam kesempatan itu rekan-rekan seprovesi korban yang juga guru SDN 081 sangat mendukung dan ingin kasus tersebut dilaporkan ke polisi, dan berharap agar pihak kepolisian mengusut dengan serius. "Sebab kalau tidak dilaporkan, kami sebagai Guru tidak dihargai oleh masyarakat. Jadi motivasi kami untuk mengajar tidak ada lagi," ujar seorang guru didampingi rekan-rekannya yang tidak mau menyebutkan namanya.
Menurutnya, apa yang dilakukan ini adalah bentuk memperjuangkan nasib guru. "Kami ini sepakat melapor adalah untuk memperjuang nasib guru kedepannya karena guru selalu dipojokan. Apalagi sejak pengancaman itu kami merasa trauma dan takut jika terulang lagi," kata semua para guru yang hadir saat itu. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Said Nurjaya Diperiksa Penyidik Polda Riau
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2012/12/said-nurjaya-diperiksa-penyidik-polda.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Said Nurjaya Diperiksa Penyidik Polda Riau
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Said Nurjaya Diperiksa Penyidik Polda Riau
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar