Tribun Pekanbaru - Senin, 15 April 2013 12:20 WIB
Mengapa demikian? Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan itu karena baru kali ini dalam sejarah pelaksaan Ujian Nasional (UN), terjadi penundaan waktu ujian di beberapa Propinsi. Dan itu terjadi hanya karena persoalan teknis yang terkait dengan percetakan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengumumkan penundaan jadwal Ujian Nasional (UN) 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C di 11 provinsi. Penundaan ini terkait kendala teknis dalam pengepakan naskah soal di percetakan.
"Hal ini sangat memalukan dan mencoreng dunia pendidikan nasional. Kejadian ini sekaligus membuktikan bahwa sistem manajemen, fungsi kontrol dan pengawasan, sikap profesional yang ada di kemendikbud patut dipertanyakan," tegas dia kepada Tribunnews.com, Jakarta, Senin (15/4/2013).
Menurutnya, bisa jadi kasus tertundanya UN merupakan klimaks dari berbagai kebijakan Mendikbud yang tidak pernah terncana dengan baik serta selalu menafikan etika profesi akademik.
"Oleh karenanya, sebagai bentuk tanggung jawab moral, akademik, etik dan profesi, sudah sepantasnya Presiden SBY untuk segera mengganti Mendikbud sebelum wajah pendidikan nasional semakin terpuruk dititik nol," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud, Ibnu Hamad, di Jakarta, menyebutkan ke-11 propinsi yang mengalami pergeseran jadwal UN tersebut adalah: Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
"Untuk provinsi lain tidak ada perubahan, dilaksanakan sesuai jadwal semula, yakni Senin, 15 April", tegas Ibnu Hamad, di Jakarta, Sabtu (13/4/2013), sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari situs Setkab.
Ibu Hamid menjelaskan, penundaan ini hanya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia saja. Adapun jadwal UN mata pelajaran lain akan berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. "Jadwal UN mata pelajaran lain berlangsung sesuai jadwal atau tidak mengalami perubahan jadwal," tegas Ibnu Hamad.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud itu meyakini, pergeseran jadwal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak akan mempengaruhi konsentrasi siswa dalam menghadapi UN. "Perubahan jadwal ini tidak akan berpengaruh terhadap siswa, sebab bagi siswa yang sudah mempersiapkan diri dengan baik, masalah waktu pelaksanaan tidak akan jadi kendala", tuturnya.
Mengenai pendistribusian naskah soal UN, menurut Ibnu Hamid, berlangsung dengan baik, tanpa kendala berarti. Saat ini, naskah soal UN sudah sampai di dinas pendidikan kabupaten/kota, dan selanjutnya didistribusikan ke rayon dan sekolah tempat penyelenggaraan UN.
Ibnu Hamad menghimbau agar siswa tetap berkonsentrasi dan mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi UN 2013, yang berlangsung pada tanggal 15 - 18 April untuk jenjang SMA/MA/SMALB dan Paket C dan tanggal 15 - 17 April untuk jenjang SMK. Sedangkan jenjang SMP/MTs/SMLB dan Paket B pada tanggal 22 - 25 April, dan jenjang SD/MI dan Paket A pada tanggal 6 - 8 Mei.
"Persiapkan diri dengan baik, pelajari dan pahami kisi-kisi soal yang telah ditetapkan. Abaikan isu-isu tentang kebocoran soal dan kunci jawaban. Sebab dengan diterapkannya 20 variasi soal dan ditambah dengan pemakaian kode bar pada setiap naskah dan lembar jawaban UN, mustahil kebocoran soal akan terjadi," imbau Ibnu Hamad. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Sepantasnya Presiden SBY Copot Mendikbud
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/04/sepantasnya-presiden-sby-copot-mendikbud.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sepantasnya Presiden SBY Copot Mendikbud
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sepantasnya Presiden SBY Copot Mendikbud
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar