Tribun Pekanbaru - Rabu, 19 Juni 2013 11:52 WIB
"Kasihan anak kecil karena asap sudah masuk ke rumah dan bisa mengancam kesehatan. Kita harapkan asap ini secepatnya diatasi agar tidak ada anak-anak yang sakit," kata Nova, ibu dua anak, warga Jalan Teladan, Dumai Timur.
Seperti Nova, kaum kaum perempuan khawatir bayi dan anak di bawah lima tahun terserang infeksi saluran pernafasan atas.
Warga mendesak pemerintah secepatnya melakukan penanggulangan kabut asap yang semakin tebal dan membahayakan kesehatan manusia serta ekosistem kehidupan lainnya.
Agar mengurangi asap di dalam rumah, Nova menghidupkan kipas angin dengan kecepatan tinggi serta menutup rapat-rapat pintu dan jendela.
Ia menilai cemaran asap berpotensi besar mengancam kesehatan buah hatinya, dan anak-anak warga lain.
Hal senada juga disampaikan Anastasia, ibu seorang anak warga di Jalan Murni, Dumai Barat
Asap, katanya, sudah memasuki rumah sejak kemarin, ditambah lagi abu sisa kebakaran hutan dan lahan yang diterbangkan angin.
"Kemarin siang hingga sore keadaan cuaca Dumai sangat buruk, dan seisi penghuni rumah sudah mulai batuk pilek dan sesak nafas. Kami sangat khawatir kalau asap ini tidak secepatnya diatasi," ujar Anas.
Pemerintah Kota Dumai pada Selasa kemarin menyatakan kondisi asap sudah kategori membahayakan kesehatan masyarakat.
Sejauh ini, selain Dinkes yang telah menyebarkan masker gratis, sejumlah perusahaan swasta dan PMI setempat juga telah membagikan masker ke masyarakat pengguna jalan raya. (ant)
Anda sedang membaca artikel tentang
Asap Kebakaran Hutan di Dumai Masuki Rumah Warga
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/06/asap-kebakaran-hutan-di-dumai-masuki.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Asap Kebakaran Hutan di Dumai Masuki Rumah Warga
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Asap Kebakaran Hutan di Dumai Masuki Rumah Warga
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar