Laporan Nasuha
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Selain Ispa, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau menyebabkan iritasi kulit bagi sejumlah warga. Saat ini Dinkes sudah mencatat penderita iritasi kulit mencapai 538 orang.
Penderita iritasi kulit terparah ini ditemukan di daerah Kabupaten Rokanhilir dan Bengkalis. Karena dua daerah ini menjadi lokasi terparah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Iritasi kulit ini bukan infeksi kulit seperti yang diberitakan sebagian media. Tapi hanya penyakit ringan saja dan biasa kalau terjadi kebakaran dan asap,"ujar Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan penyehatan Lingkungan Dinkes Riau, Tengku Zul Efendi saat ditemui di Lanud Roesmin Nurjadin di Lanud Senin pagi.
Menurut Zul Efendi, penyebab terjadinya iritasi kulit ini bisa disebabkan karena kualitas air yang tercemar karena kebakaran lahan."Namun tidak tertutup kemungkinan juga iritasi kulit ini bisa menjadi infeksi kalau tidak ditangani secepatnya,"ujarnya.
Langkah yang mesti dilakukan penderita iritasi kulit ini hanya dengan membiasakan hidup bersih dan menghindari mengkonsumsi dan memakai air yang sudah tercemar akibat kebakaran."Selain itu bisa juga mengambil obat anti biotik di Puskesmas terdekat,"ujar Zul Efendi.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Akibat Kabut Asap, Warga Riau Diserang Iritasi Kulit
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/07/akibat-kabut-asap-warga-riau-diserang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Akibat Kabut Asap, Warga Riau Diserang Iritasi Kulit
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Akibat Kabut Asap, Warga Riau Diserang Iritasi Kulit
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar