TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Anda ingin mengenal bagaimana sosok pemuda Muslim di Australia? Ini adalah cerita Alexander Husseini yang masih berusia 22 tahun. Meski tinggal di negara barat dengan kebudayaan yang bebas, Alex ingin terus teguh memegang keimanannya, sambil berharap bisa membantu orang lain.
Australia bukanlah negara Islam. Kebudayaan Barat yang dianut Australia kerap bertolak belakang dengan ajaran agama Islam.
Tetapi bagi Alexander Husseini, atau akrab dipanggil Alex, masalah ini tidak membuatnya membatasi pergaulan. Alex memiliki banyak teman, termasuk mereka yang non-Muslim.
"Islam mengajarkan pemeluknya untuk memiliki karakter yang kuat. Sebagai Muslim, harus tunjukkan kepada siapapun bahwa kita bertingkah laku yang beradab," ujarnya.
Menurutnya, jika kita mampu berperilaku sesuai ajaran Islam, maka orang lain akan semakin menghormati kita. Bahkan, bisa menjadi panutan bagi yang lain.
Alex sehari-harinya bekerja membantu bisnis keluarganya, sebuah toko keju yang selalu ramai dikunjungi di pasar terkemuka, Queen Victoria Market di Melbourne.
Meski pemberitaan soal Islam di Australia kerap terdengar miring dan dipojokkan, tetapi dalam kesehariannya, Alex tidak segan untuk mengakui dirinya adalah seorang Muslim.
"Saya jelaskan kepada teman yang lain, jika shalat bertujuan untuk rileksasi setelah berbagai kesibukan. Shalat juga menjadi tempat kita berharap dan berdoa pada Sang Pencipta," kata Alex.
"Sementara, puasa adalah untuk ikut merasakan apa yang dialami oleh mereka yang tidak mampu."
"Bulan Ramadan juga adalah saat yang tepat untuk berbagi. Bayangkan jika kita semua umat Islam memberikan sumbangan kepada mereka yang membutuhkan, mungkin masalah kemiskinan bisa diatasi," tambahnya. (ABC Australia)
Anda sedang membaca artikel tentang
Kehidupan Seorang Pemuda Muslim dari Australia
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/07/kehidupan-seorang-pemuda-muslim-dari.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kehidupan Seorang Pemuda Muslim dari Australia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kehidupan Seorang Pemuda Muslim dari Australia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar