Oleh: Letkol Inf Denny Fardhany
Military Staff Indonesia di Lebanon
Bagaimana suasana Ramadan dan Idul Fitri di negeri orang sekaligus menjalankan tugas negara? Mantan Komandan Kodim (Dandim) 1207/Pontianak, Kalimantan Barat, Letnan Kolonel (Letkol) Inf Denny Fardany,saat ini bertugas sebagai Military Staff (Milstaf) UNIFIL HQ Indonesia di Lebanon melaporkan khusus bagi pembaca Tribun.
ALHAMDULILLAH. Kata itu pantas saya ucapkan karena mampu menjalani ibadah puasa Ramadan 1434 Hijriah di negeri orang dengan tetap menjalankan tugas negara sebagai MIlitary Staff (Milstaf) dalam misi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bernama UNIFIL di Lebanon. Pelaksanaan ibadah puasa kami kali ini, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ibadah puasa Ramadan di Lebanon jatuh pada Juli 2013, saat musim panas (summer). Waktu siang hari lebih panjang hingga pukul 19.00.
Sehingga azan maghrib pun dikumandangkan hampir mendekati pukul 20.00 waktu Lebanon. Sedangkan malam terasa begitu Lebihsingkat dan azan Salat Subuh pukul 04.15 sudah terdengar. Subhanallah sungguh pengalaman sangat berharga. Saat berbuka puasa biasanya kami menuju Dining Hall untuk makan di sana bersama Staff officer dari negara lain yang beragama Islam. Namun, menu makanan saat buka puasa di dining hall pun aroma dan rasanya tidak cocok dengan lidah orang Indonesia.
Ada rasa hambar sehingga kita semakin mengakui aneka masakan Indonesia tetap is the best lah. Terbersit rindu akan nasi padang dan bakwan bandung. Walaupun demikian, ibadah puasa di daerah penugasan dengan cuaca yang berbeda sama sekali tidak mengurangi semangat kami dalam pengabdian sesuai dengan tugas yang diemban. Semua tetap kami laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Alasannya, kami membawa misi Garuda dan Merah Putih di dada sebagai Peacekeepers (Pasukan Penjaga Perdamaian) dimana krisis di Mesir dan perbatasan Israel-Lebanon senantiasa diwarnai konflik sepanjang masa mengharuskan kita tetap mempelajari situasi dan waspada. Kendati tugas kami di UNIFIL sebagai military staff.
Beryukur, saya sebagai Milstaff tidak sendirian, karena ada rekan-rekan kami yang tergabung dalam Kontingen Garuda dibawah pimpinan Kolonel Inf Karmin Suharna, dengan memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda dengan kami. Alhamdulillah.
Komandan kontingen telah menyiapkan tenda besar yang disulap menjadi tempat Salat Jumat, Tarawih bersama. Bahkan tidak jarang kami diundang untuk buka bersama di sana. Seperti halnya Kamis (8/8/2013), kami melaksanakan takbiran dan Salat Idul Fitri di masjid/musholla kontingen Garuda bersama-sama pasukan TNI.
Bahkan dari kontingen negara lain yang beragama Islamjuga melaksanakan Salat. Sedangkan, bagi non-muslim membantu kegiatan penyiapan maupun dokumentasi ibadah. Usai Salat Idul Fitri, kami bersama-sama saling bersalaman, saling memaafkan satu sama lain, dilanjutkan jamuan makan lebaran dengan menu khas lebaran seperti lontong, opor ayam , sambel goreng kentang dan kerupuk.
Semua makanan khas lebaran itu dimasak oleh tangan-tangan terampil prajurit TNI yang bertugas di Lebanon. Ini sungguh mengobati kerinduan kami kepada Tanah Air tercinta, Indonesia. Termasuk terhadap istri dan anak-anak kami, dan anggota keluarga lainnya. Sejenak kami membayangkan sibuknya di Indonesia saat ini dengan tradisi saling berkunjung dan mudiknya.
Demikian sekilas pengalaman saya menjalani bulan Ramadan di daerah penugasan UNIFIL HQ Naqoura Lebanon. Kami sangat bangga menjadi Pasukan perdamaian (peacekeepers) dan tetap semangat dalam melaksanakan tugas negara. Kami juga mengucapkan Selamat Hari Raya IDUL FITRI 1434 H . Mohon Maaf Lahir dan Batin untuk keluarga kami dan Bangsa Indonesia yang kami cintai.
GARUDA !!
Salam hormat kami
Letkol Inf Denny Fardany
Unifil HQ LEBANON
Anda sedang membaca artikel tentang
Rindu Suasana dan Masakan Lebaran di Tanah Air
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/08/rindu-suasana-dan-masakan-lebaran-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Rindu Suasana dan Masakan Lebaran di Tanah Air
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Rindu Suasana dan Masakan Lebaran di Tanah Air
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar