Mabuk, Pelajar SMA Gantung Diri Gara-gara tak Diberi Uang

Written By Unknown on Minggu, 24 November 2013 | 12.47

Laporan Wartawan Surya Sudarmawan
TRIBUNPEKANBARU.COM, NGAWI - Seorang pelajar kelas 10 SMA Negeri I Kedunggalar, DS (16), tewas mengenaskan. Pelajar warga asal Desa Soko, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi ini tewas gantung diri di bangunan belakang rumahnya menggunakan seutas tali tampar.

Padahal, korban awalnya yang diduga dalam kondisi mabuk berat itu, hanya mengancam dan menakut-nakuti ibu kandung dan keluarganya dengan ancaman bakal gantung diri, jika tak dituruti permintaannya. Menurut informasi yang dihimpun Surya, korban meminta uang untuk tambahan membeli minuman keras.

Salah seorang saksi, Harto (45) mengatakan jika korban dalam kesehariannya suka mabuk-mabukan. Setiap mabuk kerapkali marah-marah kepada ibu kandungnya dan keluarganya. Kalau keinginan dan permintaannya tak dituruti, korban kerap mengancam akan bunuh diri di depan ibu dan keluarganya. Selain itu, beberapa hari sebelumnya, korban sudah mengancam menggunakan pisau kepada ibu kandungnya karena minta uang tak dituruti.

"Beberapa hari sebelumnya, ibunya sempat diamuk dan dihantam batu paving dan sempat mau dibacok. Kalau minta sesuatu tidak dituruti, dia selalu mengancam bunuh diri," terang saksi kepada Surya, Sabtu (23/11/2013) malam saat evakuasi.

Aksi bunuh diri korban bermula, saat korban dalam kondisi mabuk berat pulang ke rumah. Selanjutnya korban marah-marah pada ibunya karena minta uang tidak dituruti. Saat itu, korban mengancam gantung diri dan disaksikan paman dan sejumlah warga lainnya. "Karena keluarga sudah hafal korban sering menakut-nakuti akan bunuh diri maka ancaman gantung diri itu dibiarkan. Namun, korban justru gantung diri beneran," ungkapnya.

Mengetahui korban terjerat tali tampar, maka keluarga yang mengetahui aksi bunuh diri ini langsung berusaha menolong. Namun, nyawa korban tak dapat tertolong saat dilarikan ke UGD Puskesmas Gemarang, Kecamatan Kedunggalar. "Korban tewas dengan seutas tali tampar yang diikatkan pada kayu rusuk bangunan belakang rumahnya. Saat itu korban masih bernyawa saat diturunkan. Tetapi, akhirnya korban meninggal saat dibawa ke puskesmas," paparnya.

Selama ini, kata Harto, korban memang seringkali mabuk dan marah-marah kepada ibu dan keluarganya karena menganggap kurang diperhatikan dan kurang kasih sayang. "Padahal, dalam keseharian ibu korban memberikan kasih sayang yang sama kepada korban dan saudara-saudaranya," ungkap kerabat korban ini.

Kapolsek Kedunggalar Ajun Komisaris Didik Supriyanto menegaskan, seusai diotopsi dan diperiksa tim medis dan identifikasi Polres Ngawi dan Polsek Kedunggalar, korban dipastikan meninggal karena gantung diri. Menurutnya, korban masih sempat bisa diselamatkan ketika awal terjerat seutas tali yang digunakan mengancam ibu dan keluarganya.

"Saat itu korban memang sempat diselamatkan pamannya. Tetapi, akhirnya nyawa korban tak bisa diselamatkan," pungkasnya.

Seusai diotopsi, anak kedua dari 3 bersaudara pasangan suami istri Suyati (46) dan Suwardi (50) itu, rencananya bakal dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat. (Surya)   


Anda sedang membaca artikel tentang

Mabuk, Pelajar SMA Gantung Diri Gara-gara tak Diberi Uang

Dengan url

http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/11/mabuk-pelajar-sma-gantung-diri-gara.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Mabuk, Pelajar SMA Gantung Diri Gara-gara tak Diberi Uang

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Mabuk, Pelajar SMA Gantung Diri Gara-gara tak Diberi Uang

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger