Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, KUALALUMPUR- Pencarian pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 yang belum juga menemukan titik terang membuat keluarga penumpang makin gusar. Sebagian dari mereka tak tahan lagi menunjukkan emosi dalam konferensi pers yang digelar di sebuah ruang pertemuan di Malaysia, Rabu (19/3).
Seorang wanita paruh baya berteriak: "Mereka hanya bilang tunggu saja informasinya. Tunggu saja informasinya. Kami tak tahu berapa lama harus menunggu. Mengapa mereka tidak memberikan kami penjelasan? Puteraku. Ini sudah 12 hari. Saya sudah berada di sini 10 hari... setiap kali kami bertanya, mereka tidak memberikan jawaban," katanya dikutip Daily Mirror.
Melihatnya histeris, polisi segera menenangkan dan membawanya pergi menuju ruangan lain. Wanita kedua yang memakai kacamata dan masker juga mengalami hal yang sama.
"Kami menghimbau pemerintah Malaysia untuk memberikan informasi sesegera mungkin. Tak ada informasi, hanya pencarian yang tak kunjung berakhir. Kami tidak puas dengan apa yang dilakukan pemerintah Malaysia. Kami tidak butuh pemerintah Malaysia menjaga kami. Kami hanya butuh kebenaran. Kami ingin tahu dimana pesawat itu," katanya.
"Kemana mereka? Kemana mereka?" jerit wanita itu saat polisi membawanya pergi seperti diberitakan Daily Mirror.
"Kalian penghianat.. Kalian biarkan kami sedih. Katakan yang sebenarnya! Kami ingin kebenaran!" kata seorang wanita dikutip Dailymail.
Meskipun keberadaan pesawat tersebut berikut nasib para penumpangnya belum diketahui, anggota keluarga tetap berharap orang terkasih selamat. Mereka berharap kepada tuhan keselamatan itu. Contohnya ayah dari seorang penumpang yang yakin puteranya masih hidup.
"Kami serahkan ke tangan tuhan. Saya secara pribadi merasa dia (sang putera) masih hidup. Kami percaya mereka berada di suatu tempat," kata Aubrey Wood, ayah dari Philip Wood pada USA Today.
Saat konferensi pers, beberapa orang membentangkan spanduk menyalahkan pemerintah tidak berbuat apa-apa. Sementara itu Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan para pejabat sudah menerima data radar lebih lanjut.
Namun data-data dari negara lain itu belum bisa disampaikan secara bebas. Ia juga meminta negara-negara lain tersebut untuk membantu merilis data radar yang mereka punya demi membantu pencarian pesawat MH370.
Selasa sebelumnya (18/3), keluarga penumpang yang putus asa juga mengancam akan mogok makan saat menuntut otoritas Malaysia memberikan jawaban tentang nasib pesawat dan kerabat mereka.
"Sekarang kita tidak punya berita, dan semua orang khawatir. Para kerabat mengatakan mereka akan pergi ke keduataan (Malaysia) untuk mencari duta besar," kata Wen Wancheng. Puteranya adalah penumpang pesawat MH370.
"Duta besar Malaysia harus muncul. Tapi dia tidak (muncul)," kata Wen, setelah pertemuan rutin antara pejabat Malaysia Airlines dan anggota keluarga penumpang di sebuah hotel di Beijing, seperti dikutip AFP.
"Anda mendengar mereka mengatakan 'mogok makan'," imbuh Wen, warga asal Provinsi Shandong timur, China. Di luar gedung pertemuan, sejumlah warga China yang merupakan kerabat dari para penumpang pesawat berdemo. Mereka juga menyatakan akan terus mogok makan, sampai ada kejelasan dari pihak Malaysia.
Sebagian besar penumpang MAS MH370 merupakan warga China. Pihak Beijing telah kritis terhadap Malaysia yang dianggap tak terbuka dalam berbagi informasi. (Mirror)
Anda sedang membaca artikel tentang
Keluarga Penumpang Pesawat MH370 Histeris
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2014/03/keluarga-penumpang-pesawat-mh370.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Keluarga Penumpang Pesawat MH370 Histeris
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Keluarga Penumpang Pesawat MH370 Histeris
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar