Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com: Rino Syahril
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Penipuan dengan modus menelepon seseorang sambil mengabari anak maupun pihak keluarganya sakit dan minta segera dikirim biaya perawatan kembali marak terjadi di Pekanbaru. Hal ini harus diwaspadai bagi warga Pekanbaru, kalau tidak akan mengalami nasib serupa dengan Mirwati (61) seorang pensiunan PNS warga jalan Hangtuah, Kampung Kelapa nomor 78 Kelurahan Sukamulya, Sail, Pekanbaru.
Wanita paruh baya itu menjadi korban penipuan melalui telepon oleh orang yang tak dikenalnya (OTK) dengan modus mengabari anaknya tiba-tiba pingsan disekolah dan minta dikirim biaya perawatan. Tanpa pikir panjang Mirwati mengirim uang Rp 15 juta melalui ATM ke nomor rekening yang disuruh pelaku. Namun saat dicek ke rumah sakit ternyata tidak ada anaknya di rawat.
Tidak terima dengan peristiwa itu Mirwati melaporkannya ke kantor polisi. Menurut cerita Mirwanti dalam laporannya, saat itu, Senin (17/3) ia menerima telepon dari nomor 085263557090 yang mengaku guru SMP Yayasan Dwi Sejahtera Pekanbaru dan menyampaikan anaknya Dwi Oktaviani tiba-tiba sakit (pingsan). Sekarang Dwi sudah dibawa ke RS Awal Bros oleh guru lain.
Selanjutnya si penelepon yang mengaku guru tempat anaknya bersekolah meminta Mirwati menghubungi orang farmasi an. Dr Handoko sambil memberikan nomor hp 085208529239.
Karena merasa panik mendapat kabar anaknya dirawat tanpa pikir panjang Mirwati bergegas menghubung idr Handoko. Dalam percakapan M itu dr Handoko menyampaikan, bahwa pihak RS Awal Bros telah menyediakan alat pencegahan pendarahan otak dengan harga Rp 21 juta. Tapi untuk memasangnya ke pasien harus mengirim uang terlebih dahulu seraya mengirimkan nomor rekening 130012910322 atas nama Raka Firmansyah ke Mirwati.
Kabar tersebut membuat Mirwati bertambah panik dan tanpa melakukan kroscek ke sekolah anaknya, Mirwati bergegas pergi mentransfer uang Rp 15 juta ke rekening tersebut di ATM Bank Mandiri jalan Hangtuah Pekanbaru. Setelah mentransfer uang, barulah Mirwati bergegas menuju RS Awal Bros untuk mengecek anaknya, namun pihak rumah sakit menyatakan tidak ada pasien atas nama anaknya.
Merasa kurang yakin, Mirwati bergegas mengecek ke sekolah anaknya dan ternyata anaknya sedang belajar disekolah. Sejak itulah korban baru menyadari ia telah tertipu dan mengalami kerugian sebesar Rp 15 juta
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (18/3) membenarkan ada laporan korban penipuan melalui ATM itu masuk kepihaknya secara tertulis dari jajaran Polresta Pekanbaru.
" Laporannya sudah diterima, saat ini kasusnya sedang dalam penyilidikan Polresta Pekanbaru dan korban sudah diperiksa untuk dimintai keterangan," ujar Guntur.
Atas peristiwa itu Guntur menghimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih hati-hati dan waspada saat menerima telepon ada orang mengabari anak atau pihak keluarganya sakit. Kemudian si penelepon minta uang. "Untuk memastikannya terlebih dahulu kroscek kebenarannya dengan cara cek langsung kesekolah atau kerumah sakit dan sebagainya," ucap Guntur. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Mirwati Tertipu Oleh OTK yang Mengabari Anaknya Sakit
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2014/03/mirwati-tertipu-oleh-otk-yang-mengabari.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mirwati Tertipu Oleh OTK yang Mengabari Anaknya Sakit
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mirwati Tertipu Oleh OTK yang Mengabari Anaknya Sakit
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar