Caleg Demokrat Ingin Jual Ginjal Rp420 Juta

Written By Unknown on Rabu, 14 Mei 2014 | 12.47

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Chandra Saputra (26), Warga Pekalongan, Jawa Tengah, sudah 10 hari berada di Jakarta. Lelaki yang gagal merebut kursi anggota legislatif dari partai Demokrat, ini tidur bersama puluhan Tunawisma di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.

Pria yang mencalonkan diri sebagai Caleg Dapil 4 Kabupaten Pekalongan ini gagal mendapat suara. Alhasil, kesempatan duduk kursi DPRD pun menguap. Diapun kabur dari kampungnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, karena dikejar-kejar penagih utang.

Kepergiannya ke Jakarta hanya untuk menjual ginjalnya dan rencananya uangnya nanti akan dipakai untuk melunasi utang-utangnya sekitar Rp420 juta. Uang sebesar itu dipergunakan untuk biaya kampanye pemilihan Caleg 2014 Dapil 4 Kabupaten Pekalongan.

"Saya dari tanggal 5 Mei sudah di Jakarta. Saya dari kampung di Kecamatan Cepu, naik kereta turun di stasiun Jatinegara," ujarnya saat diwawancarai Warta Kota, Selasa (13/05) kemarin, di Mesjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, tempat ia mengasingkan diri.

Ia mengaku hanya membawa delapan stel di tas koper berwarna cokelatnya. Selain itu tas hitam kecilnya untuk menyimpan satu charger untuk pengisian baterai gadget Samsung Mega dan BlackBerry Torch Hitamnya. Baju batik warna biru ala Parta Demokrat serta celana bahan berwarna hitam.

"Awalnya, saya didorong masyarakat Pekalongan untuk menjadi calon anggota Legislatif DPRD Kabupaten Pekalongan. Karena saya rajin bersosialisasi dengan masyarakat, dan kegiatan pemuda salah satunya karang taruna, masyarakat ingin saya mencalonkan diri," tutur pemuda yang sudah tiga tahun ini bekerja sebagai asisten pribadi anggota DPR dari Partai Demokrat.

Akhirnya Chandra langsung mendaftarkan dirinya. Ternyata Partai Demokrat di daerahnya hanya mendapat satu kursi dan itupun sisa suara. "Nggak sesuai harapan mas, karena partainya juga sedang di gonjang ganjing info tak sedap, harapan di sana mendapat 2 kursi untuk partai demokrat malahan hanya mendapat satu kursi. Itupun sisa suara," jelasnya.

Kedua orang tuanya, ayahnya pensiunan masinis PT KAI dan ibu Wiraswasta sekaligus jualan sayur, sempat memberikan dana juga kepadanya Rp180 Juta. Uang tersebut digunakan untuk biaya kampanye. Lantaran kalah dengan lawannya yang sama partainya, Chandra sudah mulai kehilangan akal. Banyak orang menyambangi kediamannya untuk menagih utang.

Chandra pun mencari cara untuk menutupi utang-utangnya. Ia pun meklakukan sistem tambal sulam, minjam sana untuk menutupi utang ke sini. "Saya saat ini berurusan dengan rentenir dan juga utang dengan saudara dan teman. Ditotal yang belum terbayar Rp420 juta. Minggu ini pun sudah jatuh tempo, tepatnya tanggal 9 Mei 2014," Jelasnya.

Chandra mengaku kedua orangtuanya tahu jika ia ke Jakarta mencari uang untuk menutupi utang atau mencari pertolongan. Chandra menceritakan tentang ibunya yang ingin menjual ginjalnya, namun di tolak mentah-mentah. "Awalnya ibu merelakan ginjalnya dijual untuk menutupi bayar hutang, namun saya menolak keras. Akhirnya saya rela ke Jakarta untuk menjual ginjal," katanya.

Ia mengaku akan menjual ginjalnya senilai Rp420 Juta senilai total utangnya. "Saya realistis harga ginjal sesuai dengan nominal utang Chandra senilai Rp420 Juta," ujarnya. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Caleg Demokrat Ingin Jual Ginjal Rp420 Juta

Dengan url

http://pakanbarupos.blogspot.com/2014/05/caleg-demokrat-ingin-jual-ginjal-rp420.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Caleg Demokrat Ingin Jual Ginjal Rp420 Juta

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Caleg Demokrat Ingin Jual Ginjal Rp420 Juta

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger