Laporan: Nasuha Nasution
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman akhirnya memutuskan untuk tidak akan menandatangani Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPM) untuk honorer K2. Dengan demikian masa depan honorer KII yang lulus PNS makin tidak jelas alias ijal (indak jaleh).
"Bagi saya berat. Kepala SKPD saja tidak berani bertanggungjawab untuk menandatangani apalagi saya," ujar Andi Rachman sapaan akrabnya, Rabu (14/1/2015).
Sebelumnya Pemprov sudah mengajukan Surat Pertanggungjawaban Mutlak ke Badan Kepegawaian Negara dengan redaksi berbeda. Dimana dalam surat tersebut, dibuat yang bertanggungjawab sepenuhnya masing-masing individu honorer K2 yang lulus. Namun oleh BKN surat tersebut tidak diterima karena harus pertanggungjawaban mutlak dari kepala daerah.
"Kalau sekarang kita belum ada langkah, masih menunggu kebijakan baru," ujar Andi Rachman yang didampingi Kepala BKD Riau Muhammad Guntur.
Sebagaimana diketahui ada 100 orang honorer K2 yang lulus Pegawai Negeri Sipil. Namun masa depan mereka untuk jadi PNS terhambat akibat tidak adanya Surat Pertanggungjawaban mutlak dari Pemerintah Daerah. (*)
Mengapa Andi Rahman takut? Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com.
FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru
Anda sedang membaca artikel tentang
Andi Rahman Tak Bernyali, Nasib Honorer K2 Riau Makin 'Ijal'
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2015/01/andi-rahman-tak-bernyali-nasib-honorer.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Andi Rahman Tak Bernyali, Nasib Honorer K2 Riau Makin 'Ijal'
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Andi Rahman Tak Bernyali, Nasib Honorer K2 Riau Makin 'Ijal'
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar