Tribun Pekanbaru - Sabtu, 24 November 2012 11:25 WIB
Dari hasil peninjauan tim ISG beberapa waktu lalu, venue tersebut sudah merupakan standar untuk pertandingan level internasional. Tidak ada perlu perbaikan secara signifikan. Hal itu diakui Sekum Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Riau, Yudi, Rabu (21/11) belum lama ini.
"Tidak perlu renovasi lagi. Tapi ada beberapa penambahan yang akan dilakukan untuk ISG nanti," tutur Yudi saat berbincang dengan Tribun. Penambahan yang dimaksudkam Yudi, hanya untuk ruangan pemanasan (warming up) dan tribun VIP.
Namun penambahan ini, tidak menganggu venue yang ada. Untuk ruangan pemanasan kemungkinan akan dibangun berdekatan dengan sekretariat. Sementara untuk tribun VIP, hanya perlu menambah dan membuat batasan pada tribun yang ada sekarang.
"Ini tidak sulit, karena desain untuk penambahan itu tinggal mengerjakan. Kemungkinan akan dikerjakan pada 2013 mendatang," katanya. Mengenai anggaran untuk renovasi, Yudi tidak menjelaskan secara rinci. Namun untuk renovasi semua venue yang akan digunakan pada ISG nanti, akan menggunakan anggaran APBD Riau tahun 2013.
Seperti diketahui, venue panjat tebing yang dibangun di depan Kampus Fisipol Universitas Riau Panam, sudah merupakan standar internasional. Venue tersebut dilengkapi semua dinding untuk pertandingan di semua nomor. Venue tersebut dibangun sejak 2010 lalu itu, dam bisa digunakan untuk kejuaraan dunia.
Pada pembangunan venue tersebut, sudah didesain dengan konsep modern dan termegah serta terbaik di Indonesia. Selain itu venue tersebut merupakan terlengkap, karena dilengkapi semua dinding untuk pertandingan di semua nomor.Mulai dari nomor speed track, nomor lead, nomor bolder dan nomor speed record.
Dinding-dinding yang dibangun hingga saat ini sudah sesuai dengan standar internasional. Yang menjadi keunggulan venue panjat tebing Riau, terletak pada konsep dan desain dinding. Untuk daerah-daerah yang ada di Indonesia, termasuk tuan rumah PON sebelumnya, di Surabaya tahun 2000, Sumsel tahun 2004 dan terakhir di Kaltim tahun 2008 lalu, membangun dinding-dinding dengan konsep biasa.
Sehingga dinding-dinding tersebut terkesan apa adanya dan mudah rusak. Berbeda dengan venue pada PON XVIII di Riau. Selain dibangun dengan konsep yang matang dan mengadopsi standar internasional, Riau juga membangun dinding baru untuk speed track.
Nomor speed track ini sama sekali belum pernah dipertandingkan pada PON sebelumnya di Indonesia. Nomor ini baru dipertandingkan pada SEA Games 2011 kemarin. Selain itu, yang membedakan venue panjat tebing tersebut, pakai tribun penonton kapasitas 500-an. Di daerah lain tidak ada, hanya pakai tenda. Pembangunan venue tersebut menghabiskan anggaran Rp 10 miliar. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Hanya Ruang Pemanasan dan Tribun VIP
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2012/11/hanya-ruang-pemanasan-dan-tribun-vip.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Hanya Ruang Pemanasan dan Tribun VIP
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Hanya Ruang Pemanasan dan Tribun VIP
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar