Tribun Pekanbaru - Sabtu, 24 November 2012 12:18 WIB
"Seperti bola biliard. Bola putih itu Century. Setidaknya ingin memantulkan kemana," ujar Hanta Yudha dalam dialog Polemik bertajuk 'Efek Domino Century Boediono' yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (24/11/2012).
Hanta mengungkapkan, apabila bola putih itu memantul ke Bola yang dinamakan politik relasi centrimental, maka implikasinya yakni menjadikan Century untuk menekan dengan harapan mendapatkan insentif.
Lalu bola kedua, yakni bola negosiasi. Hanta mengungkapkan, apabila bola putih menghantam bola ini, maka situasinya seperti adanya pengalihan isu atau negosiasi dengan kasus-kasus yang sekarang ini sedang booming, layaknya kasus Pemerasan BUMN baik dari DPR maupun Kementerian.
"Sebelumnya ada serangkaian laporan Dahlan Iskan soal pemerasan BUMN dan Dipo Alam itu seolah-olah ada barter dan politik negosiasi. Jadi century sangat mungkin layu sebelum berkembang," kata Hanta.
Hanta melanjutkan, bola ketiga adalah bola eleksi. Dalam konteks elektoral, Century bukan untuk diselesaikan dan dibiarkan mengambang.
"Ujungnya Centur dan Hambalang mempengaruhi Demokrat, kinerja pemerintah dan figur SBY," kata Hanta.
Kemudian, bola keempat. Menurut Hanta, bola ini apabila ditabrak oleh bola putih, maka terungkap adanya perpecahan internal di tubuh partai berlambang mercy ini, yang menabrakkan kasus Century dengan Hambalang.
Terakhir, bola aspirassi. Hanta mengungkapkan, bola ini digunakan oleh sejumlah politisi partai untuk mengumpulkan aspirasi masyarakat bagaimana duduk perkara kasus Century. Namun dapat menjadi pencitraan juga.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Kasus Century Ibarat Bola Biliard
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2012/11/kasus-century-ibarat-bola-biliard.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kasus Century Ibarat Bola Biliard
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kasus Century Ibarat Bola Biliard
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar