Tribun Pekanbaru - Selasa, 13 November 2012 11:33 WIB
Hal itu disampaikan oleh Sekcam Dedi pada Tribun yang mengklarifikasi pemberitaan saat ditemui di rumahnya, Kompleks Perumahan Attaya Permai I, Desa Ridan Permai, Kecamatan Bangkinang, Senin (12/11/2012) siang. "Pernyataan yang menyebutkan istri saya menangis, berakibat buruk terhadap nama baik saya," ujarnya didampingi istrinya Novi.
Dedi menyebutkan, istrinya sama sekali tidak meneteskan air mata. Apalagi jika dikaitkan dengan kepanitiaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Kabupaten Kampar. "Saya tidak secengeng itu. Apalagi dibilang menangis sampai dua kali. Bisa dibuktikan, malah saya selalu tertawa dan bercanda ria," celetuk Novi menegaskan.
Dedi dan Novi meminta oknum yang sebelumnya menjadi sumber Tribun menyampaikan permohonan maaf. Mereka menilai, cara sumber meluapkan simpati terhadapnya tidak tepat dan justru akan menimbulkan pandangan publik yang tidak baik.
Pada Tribun, Dedi juga membantah keras dirinya mengejar honorarium. Seperti diberitakan, Camat Bangkinang Seberang Fakhri beralasan tidak melibatkannya dalam kepanitiaan MTQ lokal tingkat kecamatan adalah untuk menghindari ketumpangtindian honorarium. Disebutkan, Sekcam Dedi tidak bisa lagi masuk panitia lokal karena sebelumnya sudah tercatat dalam panitia Kalifah.
"Tentu kami sangat menyayangkan. Seakan-akan kami dianggap tidak mengerti aturan. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan honor," kata Dedi menanggapi soal pernyataan Camat Fakhri. Ia menjelaskan, panitia kafilah bekerja untuk mengurusi peserta MTQ seperti, qori dan qori'ah.
Menurut Dedi, keberadaan Sekcam dalam struktur panitia, hakekatnya melekat dengan jabatan. Pasalnya, kata dia, MTQ adalah perhelatan bernuansa Islam terakbar di Kabupaten Kampar dilaksanakan oleh Pemerintah, mulai dari dana sampai struktur kepanitiaan.
Namun, dia tidak mempersoalkan dan tidak akan menuntut jika dirinya tidak masuk dalam struktur kepanitiaan lokal. "Bagi saya, bagaimana supaya kegiatan ini sukses di kampung kami sendiri sebagai tuan rumah," tandasnya. "Yang penting, kalau ada perintah, saya akan laksanakan. Panitia kan hanya administrasi saja," tandas Dedi ketika ditanya sikap pribadinya jika tidak masuk dalam kepanitian lokal itu. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Sekcam Dedi : Tidak Ada Istri Saya Menangis
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2012/11/sekcam-dedi-tidak-ada-istri-saya.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sekcam Dedi : Tidak Ada Istri Saya Menangis
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sekcam Dedi : Tidak Ada Istri Saya Menangis
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar