Jangan Panik Hadapi Korsleting Listrik

Written By Unknown on Jumat, 21 Desember 2012 | 12.47

Tribun Pekanbaru - Jumat, 21 Desember 2012 10:22 WIB

Laporan: Hendra Efivanias


TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU
- Apa yang anda lakukan jika listrik di rumah anda mengalami korsleting? Panik. Mungkin itu jawaban yang paling banyak disebutkan masyarakat awam jika mengalami masalah tersebut. Tapi, korsleting ternyata tidak selamanya menjadi masalah besar. Karena jika diketahui sebab musababnya, orang awampun dapat mengatasinya.

Teknis-teknis mengatasi korsleting listrik itulah yang diangkat Ketua Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) Pekanbaru, Yosrizal ketika menjadi narasumber dalam seminar yang digelar di Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru (STTP), Kamis (20/12).

Kegiatan ini diikuti oleh 16 guru matematika dan sains dari SMP se Kecamatan Tampan. Disamping itu hadir pula sejumlah dosen FMIPA UR. Dalam acara yang digelar bersama FMIPA Universitas Riau itu, Yosrizal mengangkat tema mengetahui dan memahami instalasi listrik dalam rumah.

Menurut dia, seringkali ketika menghadapi korsleting listrik, masyarakat awam begitu panik. Bahkan, ada yang langsung memanggil orang yang ahli listrik. Padahal, jika sudah paham, masyarakat awam, bahkan kaum ibu pun sebenarnya bisa menghadapi masalah tersebut dengan santai.

Untuk mengatasi kerusakan-kerusakan ringan, misalnya, lampu putus yang dapat mengakibatkan korsleting, masyarakat awan dapat memulai penyelesaiannya dengan mematikan seluruh sambungan listrik. lalu semua perangkat dinyalakan satu persatu. "Kalau saat menyalakan perangkat terjadi korsleting, berarti ada masalah dengan perangkat itu," tuturnya. Korsleting itu juga bisa disebabkan oleh masalah sederhana. Misalnya, karena debu, basah dan hal lain yang luput dari perhatian.

Jika sudah paham dengan masalah yang dialami, setiap orang bisa memperbaikinya sendiri. Tapi jika kerusakannya dirasa cukup berat, barulah disarankan memanggil tenaga yang sudah ahli di bidang kelistrikan. Karena korsleting jika tak diatasi dengan benar bisa menyebabkan kebakaran.

Melihat masalah-masalah itu, AKLI merasa terpanggil untuk menyampaikan pentingnya memelihara instalasi listrik. "Jadi biar masyarakat tidak asal colok saja," ungkapnya. AKLI juga ingin, langkah-langkah ini dapat mengurangi angka kebakaran. Misalnya dengan memberi pemahaman akan bahayanya mencuri arus.

Disamping itu, Yosrizal mengaku ingin menyampaikan pada masyarakat tentang keberadaan AKLI. Bagaimana memberitahukan pentingnya listrik dini pada masyarakat. Guna mengurangi resiko kebakaran yang akhir-akhir ini sering terjadi karena kurang pahamnya masyarakat tentang kelistrikan.

Menurutnya, listrik sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat. Artinya, listrik tidak bisa lepas dari kehidupan siapapun. Karena itu, masyarakat perlu memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan listrik. "Kita memang fokus mensosialisasikan hal ini dengan lembaga pendidikan karena guru bisa membantu menyampaikan pada siswa. Lalu siswa menyampaikan ke keluarganya di rumah," kata Yosrizal.

Sementara itu, Ketua Pelaksana, Drs Natsir MSi menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan sains di kecamatan Tampan. "Ini sebagai wujud rasa tanggungjawab dari FMIPA UR dan komitmen AKLI. Terutama dalam upaya menjaga keselamatan pada penggunaan alat listrik rumah tangga," tutur dia.

Upaya ini diwujudkan lewat pemberdayaan pendidikan. Terutama di mata pelajaran matematika dan sains agar mutu pendidikan lebih baik. Karena itulah, peserta tak hanya dosen, tapi juga guru dari SMP se Kecamatan Tampan. Diharapkan, para guru dan dosen proaktif menyampaikan tips meningkatkan keselamatan pemakaian alat listrik. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Jangan Panik Hadapi Korsleting Listrik

Dengan url

http://pakanbarupos.blogspot.com/2012/12/jangan-panik-hadapi-korsleting-listrik.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Jangan Panik Hadapi Korsleting Listrik

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Jangan Panik Hadapi Korsleting Listrik

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger