Terlalu Fokus Berantas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Terlupakan

Written By Unknown on Sabtu, 22 Desember 2012 | 12.47

Tribun Pekanbaru - Sabtu, 22 Desember 2012 11:40 WIB

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA- Saat ini pemberantasan korupsi begitu kencang dihembuskan, sehingga Kolusi dan Nepotisme luput dari pengawasan.

Komisioner Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus menganggap bahwa awalnya bahwa yang harus diberantas itu Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

"Selama 10-12 tahun kebelakang fokus kita pada pemberantasan korupsi, sedang KN tidak, padahal dulu itu yang harus diberantas KKN. Padahal KN (Korupsi dan Nepotisme) lebih dahsyat dari K (Korupsi)," kata Jaja dalam Polemik Sindo Radio di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat dengan tema 'Setahun Wajah Hukum Indonesia', Sabtu (21/12/2012)

Persoalan perizinan akan lebih besar kerugian negaranya dibandingkan korupsi. Korupsi sebetulnya hanya dalam APBN atau APBD, bila yang dianggarkan Rp 1 triliun tentu yang dikorupsi tidak semuanya. Berbeda dengan Kolusi dan Nepotisme dalam bidang pertambangan yang dimulai dengan pengurusan perizinan yang berujung korupsi.

"Persoalan perizinan seperti lingkungan hidup, tambang, bermula izin, awalnya lancar, bila sudah ada KN (Kolusi dan Nepotisme unjungnya akan ada korupsi. Kalau korupsi atau suap hanya mengambil uang APBN itu pun tidak seluruhnya, bila yang dianggarkan Rp 1 trilun maka yang dikorupsi paling berapa miliar, tetapi dalam perizinan bisa mengakibatkan kerugian negara justru yang triliunnya, itu sebetulnua yang lebih besar," ungkap Jaja.

Kemudian, ada yang harus diubah saat ini adalah sistem politik. Apakah sistem politik sekarang sudah sesuai? Apakah sitem politik memmberi ruang untuk korupsi?.

Jaja menilai bahwa sitem politik berkorelasi pada perilaku korupsi. Apalagi dengan sistem politik sekarang dimana setiap orang yang ingin menjadi kepala daerah atau anggota legislatif tentu harus punya modal besar. Itu merupakan celah korupsi dengan jalan bantuan sosial kepada masyarakat pendukung.

"Dengan sistem politik sekarang pasti ada korupsi," ucapnya. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Terlalu Fokus Berantas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Terlupakan

Dengan url

http://pakanbarupos.blogspot.com/2012/12/terlalu-fokus-berantas-korupsi-kolusi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Terlalu Fokus Berantas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Terlupakan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Terlalu Fokus Berantas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Terlupakan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger