Tribun Pekanbaru - Senin, 18 Maret 2013 11:58 WIB
Namun terlepas prestasi yang telah dicapai, Didi juga tetap miris dan bertanya-tanya dengan kejadian tersebut.
"Apakah terhadap pelaku-pelaku itu harus dihabisi dengan ditembak mati? Tidakkah ada jalan lain dengan tidak harus ditembak mati, mengingat bahwa dilihat kecanggihan senjata dan juga jumlah personel secara real pastilah polisi lebih canggih dan kuat?" tanyanya kepada Tribunnews.com, di Jakarta, Senin (18/3/2013).
Oleh karenanya tentu, dia tegaskan, harus ada penjelasan dari Polri sehubungan hilangnya beberapa nyawa pelaku kejahatan belakangan ini. Menurutnya, haruslah publik diyakinkan bahwa itu benar-benar karena nyawa para aparat yang hendak membekuk perampok memang sungguh sangat terancam!
Lanjut dia, karena bagaimanapun tembakan mematikan yang dilakukan haruslah benar-benar merupakan jalan terakhir.
Lagipula, menurutnya, dengan menangkap hidup-hidup pelaku kejahatan, tentunya, polisi bisa mengungkap mata rantai di balik kejahatan tersebut..
"Apalagi terkait terorisme. Info dan data harus digali untuk menangkap gembong atau siapa pelaku besarnya!" Tegas Didi.
Karenanya, sekali lagi Didi tegaskan, menembak mati perampok hendaknya benar-benar upaya terakhir Polisi.
Diberitakan sebelumnya, polisi berhasil membekuk tujuh orang pelaku perampokan bersenjata api di Kampung Mustika Jaya RT 02/03, Bekasi dan di kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara. Tiga orang di antaranya terpaksa ditembak mati dalam penggerebekan tersebut.
Tersangka yang meninggal dunia dalam penggerebekan tersebut berinisial M (ditangkap di Teluk Gong) serta A dan H alias P (ditangkap di Bekasi).
Sementara empat tersangka lain yang berhasil ditangkap hidup-hidup berinisial H (ditangkap di Teluk Gong), S, T, dan K (ditangkap di Bekasi).
Para tersangka sendiri merupakan pelaku tindak pidana pencurian emas di kawasan Tubagus Angke RT 8/10, Tambora Jakarta Barat Minggu (10/3/2013) lalu.
Dalam penggerebekan tersebut polisi menyita 5 senjata api rakitan jenis Scorpion, 14 bom pipa aktif berdaya ledak rendah, 34 butir peluru kaliber 9 mm, 2 sepeda motor serta emas hasil rampokan.
Mengenai penemuan bom rakitan tersebut, disinyalir kelompok teroris ini akan beraksi di wilayah Jakarta dalam waktu dekat. "Melihat seperti itu, kemungkinan mereka akan beraksi di Jakarta," ucapnya. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
DPR: Meski Teroris Kenapa Harus Ditembak Mati?
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/03/dpr-meski-teroris-kenapa-harus-ditembak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
DPR: Meski Teroris Kenapa Harus Ditembak Mati?
namun jangan lupa untuk meletakkan link
DPR: Meski Teroris Kenapa Harus Ditembak Mati?
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar