Komisi II Sidak ke Danau Buatan

Written By Unknown on Kamis, 28 Maret 2013 | 12.47

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU  - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru kecewa dengan tidak adanya perkembangan objek wisata Danau Buatan yang jalan di tempat. Meski suntikan dana untuk penataan kawasan itu sudah diberikan, namun keberadaan Danau Wisata justru makin tak bergairah. Destini wisata alam itu sepi pengunjung dan pengelolaan potensi yang ada tak pernah disentuh sehingga tak mampu memancing daya tarik pengunjung. Jauh dari kondisi sebelumnya yang kerap ramai dikunjungi masyarakat.

"Duh, sayang sekali tak dikelola dengan baik. Padahal, kondisinya sudah ideal dan sangat potensial dikembangkan. Kreativitas pengelola amat minim," kata Sekretaris Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Syamsul Bahri saat baru turun dari mobilnya dalam inspeksi mendadak ke Danau Wisata Buatan, Rumbai Pesisir, Rabu (27/3) siang.

Ikut dalam sidak tersebut anggota Komisi II, Zulkarnain, Afrizal Usman, Herry Fredy Simanjuntak, anggota Komisi I, Samsul Bahri, SPd dan disambut jajaran manajemen PD Pembangunan, minus Direktur PD, Heri Susanto.

"Tadi dikontak, katanya Direktur PD Pembangunan lagi di Jakarta," kata Syamsul.

Menurut Syamsul, dengan potensi yang dimiliki Danau Wisata, seharusnya banyak masyarakat yang berkunjung. Jalan akses aspal yang sudah baik serta view pemandangan yang mempesona bisa memikat pengunjung.

"Promosinya sangat minim. Hampir tak pernah ada promosi secara meluas. Sehingga warga Pekanbaru tak tahu kalau di kotanya ada objek wisata yang menarik. Ini amat disayangkan," jelasnya.

Ia meminta agar Dinas Pariwisata dan PD Pembangunan serius untuk mengelola kawasan tersebut. Terlebih, kepada manajemen PD Pembangunan untuk melakukan gebrakan nyata selaku badan usaha yang ditunjuk sebagai pengelola.

"Sudah setahun manajemen baru PD Pembangunan, tapi tak ada perubahan sama sekali di Danau Wisata. Jalan di tempat, bahkan makin mundur," tegasnya.

Ia pun mempertanyakan, kinerja Direktur PD Pembangunan Heri Susanto yang tak kunjung produktif dalam mengembangkan kawasan tersebut.

"Yang kami ketahui, Direktur PD Pembangunan banyak jalan-jalan, alasannya studi banding, cari investor. Tapi, sampai sekarang tak ada investor yang dapat. Ke mana walikota pergi, Direktur selalu ikut.
Harusnya, dia fokus dulu membenahi potensi ini," tegas Syamsul.

Pantauan Tribun, jalan menuju Danau Wisata sudah mulus dan beraspal permanen. Sejumlah fasilitas juga sudah dibangun. Namun, sama sekali belum ada fasilitas permainan air di dalam danau. Pada beberapa area, terlihat rumput meninggi. Saat Tribun berada di lokasi, tak satu pun pengunjung yang datang, meski pengelola belum memungut biaya masuk.

Anggota Komisi II, Afrizal Usman menjelaskan, masalah belum jelasnya pihak pengelola Danau Wisata sampai saat ini harus segera dituntaskan. Setidaknya ada tiga institusi yang terlibat yakni Dinas Pariwisata, Dinas Pemuda dan Olahraga dan PD Pembangunan.

"Ketidakjelasan siapa pengelolanya membuat kawasan ini jadi lambat dikembangkan. Pemko harus segera mempercepat serah terima kawasan secara total, siapa sebenarnya yang berwenang.

Kepala Operasional PD Pembangunan, Panzi Barza menyatakan, ada dua area objek wisata di Danau Buatan yang ada saat ini. Lahan wisata
Danau Buatan Lembah Sari (Danau Buatan Lama) seluas sekitar satu hektar sudah dikelola oleh PD Pembangunan. Di kawasan itu, ada venue sky air yang digunakan dalam PON tahun lalu yang pengelolaannya dikendalikan Dispora.

Sementara, Danau Wisata Bandar Khayangan seluas 16 hektar milik pemerintah Kota Pekanbaru saat ini masih dalam proses transisi pengelolaan dari Dinas Pariwisata ke PD Pembangunan.
Panzi menjelaskan, meski akses masuk ke kawasan itu sudah baik, namun fasilitas pendukung wisatanya masih belum memadai.

"Keterbatasan sarana pendukung itu yang mungkin menjadi kendala, sehingga pengunjung belum banyak," jelas Panzi.

Sementara, untuk penataan kawasan Danau Buatan Lembah Sari (Danau Buatan Lama), kini mengalami kendala lantaran pemilik lahan memblokade jalan dengan memasang pagar kayu. Memang, lahan tersebut menurut Panzi belum dibebaskan oleh pemerintah.

"Tapi, sejak pemerintahan Gubernur Soeripto, bangunan-bangunan yang ada di lahan masyarakat itu dibiayai oleh pemerintah," tegasnya.

Akibat blokade jalan tersebut, membuat pengunjung hanya bisa menggunakan satu jalur jalan.

"Harusnya, kendaraan yang keluar lewat dari jalan masyarakat. Sekarang sudah ditutup, sehingga jalan masuk dan keluar hanya satu jalur saja," tegas Panzi.

Di sisi lain, imej Danau Wisata yang dinilai tidak aman, turut membuat objek wisata ini menjadi sepi peminat. Masih terjadi aksi pemerasan yang dilakukan terhadap pengunjung.

"Yang pasti, secara bertahap kami akan terus melakukan pembenahan," kata Panzi. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Komisi II Sidak ke Danau Buatan

Dengan url

http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/03/komisi-ii-sidak-ke-danau-buatan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Komisi II Sidak ke Danau Buatan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Komisi II Sidak ke Danau Buatan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger