Widiya Nurul Sabina, Dari Hobi Jadi Butik Humaira The Spiritual Line

Written By Unknown on Minggu, 17 Maret 2013 | 12.47

Tribun Pekanbaru - Minggu, 17 Maret 2013 12:06 WIB

Laporan Vina
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU
- Widiya Nurul Sabina tak mau hanya berdiam diri di rumah saja. Statusnya sebagai ibu rumah tangga  justru membuat dirinya 'kreatif', dalam artian menghasilkan sesuatu yang positif. Apalagi di zaman yang serba canggih ini, kreatifitas, usaha atau bisnis juga bisa dilakukan dari rumah.
    
Ibu rumah tangga yang cantik ini kini memiliki usaha sendiri yakni menjadi distributor mukena dan fashion. Butiknya ia beri nama Humaira The Spiritual Line Jalan Borobudur no 11 Pekanbaru. "Menurut saya perempuan harus bisa mengaktualisasikan diri, bisa berbuat lebih, jangan hanya mau di zona nyaman," ujar wanita yang disapa Nurul ini kepada Tribun beberapa waktu lalu.
    
Dengan prinsip giat dalam melakukan usahanya, ia pernah menjadi agen yang memiliki angka penjualan tertingi se Indonesia. "Awalnya saya cuma reseller, kemudian menjadi agen, dan dinobatkan menjadi agen platinum. Karena yang terbesar penjualannya di Indonesia. Kemudian ditawari jadi distributor. Kini menjadi satu-satunya distributor di luar Jawa," kata Nurul.
    
Perkembangan pesat yang dijalani Nurul dalam dua tahun belakangan ini tidak ia kecap semudah itu saja. "Dari awal saya hanya menjual selusin mukena, kemudian berkembang terus hingga sekarang sekali beli bisa sampai jutaan rupiah. Hingga kini distribusi sudah mencapai Makasar, Papua, Bali, Kalimantan dan wilayah lainnya di Indonesia," katanya.
    
Diakui wanita kelahiran Bandung, 27 April 1970 ini, kebiasaannya berjualan memang sudah menjadi hobi. Bukan hanya setelah menikah ia mulai berjualan, tetapi jauh sebelum itu sejak masih duduk di bangku SMA. "Sejak SMA, kuliah saya sudah biasa berjualan apa aja. Kemudian setelah selesai kuliahpun begitu. Pernah waktu di Jawa jualan baju anak door to door, dari pakaiannya hanya satu plastik, jadi segudang," katanya.
    
Diakui Nurul pada masa dulu, tidak semudah sekarang. Dulu, belum ada yang namanya jualan on line, blackberry dan teknologi canggih lainnya. Sehingga karena mengikuti suami yang berpindah tugas, ia pun harus rela melepaskan usaha yang telah ia bangun.
    
"Di Pekanbaru inilah yang paling lama. Hampir tujuh tahun. Dan kebetulan, sudah ada teknologi yang bisa mengembangkan usaha kita lewat dunia elektronik, dunia maya. Sehingga jika  suatu saat saya dan keluarga mesti pindah lagi, saya tidak khawatir meninggalkan usaha yang telah saya bangun, karena semuanya sudah tersistim," sebut Nurul.
    
Dan tentunya, lanjut Nurul dalam berkarya tersebut, harus ada dukungan dari suami dan anak-anak. Tanpa dukungan dari mereka tidak bisa bebas berkarya. Hal ini, menurut Nurul bisa didapatkan dengan menyeimbangkan antara tugas sebagai ibu dan istri. "Seperti halnya saya membuka usaha ini di rumah, selain bisa bekerja, juga bisa memberes rumah dan mengontrol anak-anak," katanya.
    
Bagi Nurul ibu adalah yang menjadi inspirasinya dalam menjalani kehidupan. "Ibu adalah inspirasi saya. Ibu sebagai single parent yang menjaga kami tujuh bersaudara. Sejak kecil sudah diajarkan untuk mandiri. Ibu selalu berpesan semua yang dilakukan harus hasil usaha sendiri, jangan curang, jangan pakai jalan pintas atau instan," sebutnya.
    
Ya, diakui Nurul sebagai orangtua memang harus berprestasi dalam kehidupan, sebelum menginginkan anak-anaknya berprestasi. "Berprestasi yang saya maksud, bukan hanya berpatok kepada kesuksesan materil, tetapi lebih dari itu, bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anak," katanya.
    
Sementara itu, tidak hanya berkutat di duniawi saja, ada saja pertemuan yang ia laksanakan kepada konsumennya. "Tiap bulan costomer saya ajak untuk ikut pengajian. Begitu juga dengan karyawan, karyawan juga terkadang saya kirimkan mereka ke pengajian, seminar dan lain-lain yang menambah pengetahuan. Intinya sejahtera bersama, beriman bersama," sebutnya.
    
Menurut Nurul dengan bergaul seluas-luasnya dengan banyak orang, selain menambah saudara, kita akan selalu mendapatkan ilmu dari orang yang kita kenal. "Banyak hikmah dan kebaikan yang bisa kita ambil. Tidak melihat siapapun mereka, bahkan tukang urutpun bisa kita ambil hikmah dan kebaikan darinya," pungkas Nurul. (Vin)

Anda sedang membaca artikel tentang

Widiya Nurul Sabina, Dari Hobi Jadi Butik Humaira The Spiritual Line

Dengan url

http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/03/widiya-nurul-sabina-dari-hobi-jadi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Widiya Nurul Sabina, Dari Hobi Jadi Butik Humaira The Spiritual Line

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Widiya Nurul Sabina, Dari Hobi Jadi Butik Humaira The Spiritual Line

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger