TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA -
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan membuka pameran Indogreen Forestry Expo ke-5 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (4/4). Dalam kesempatan itu menyatakan setuju moratorium izin penebangan hutan dilanjutkan.Pameran kehutanan di JCC diikuti kementerian, instansi, pelaku usaha
kehutanan, tambang dan migas, pemerintah daerah, serta organisasi
pemerhati kehutanan. Beberapa perusahaan dan instansi yang ikut
berpartisipasi antara lain PT Pertamina, Chevron, Total, SKK Migas,
BATAN, dan PT Riau Pulp and Paper (RAPP). Tahun ini stan berjumlah 225 atau meningkat 30 persen dibanding tahun lalu.
Dari ratusan peserta, PT RAPP mendapat penghargaan setelah terpilih
sebagai perusahaan teraktif di ajang Indogreen Forestry Expo. Penghargaan itu langsung diterima Presiden Direktur PT RAPP Kusnan
Rahmin dari Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, pameran merupakan sarana promosi, edukasi, dan informasi kepada masyarakat. Selain itu, wadah bertemunya pelaku bisnis dalam suasana saling menguntungkan.
Usai acara pembukaan, Zulkifli Hasan berkeliling stan. Saat
mengunjungi stan PT RAPP, ia disambut Presiden Direktur PT RAPP Kusnan Rahmin. Ia memuji upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan warga binaan PT RAPP di Desa Penyengat, Sungai Apit, Kabupaten Siak, dengan menanam ribuan pohon mangrove (bakau).
Di stannya itu, selain memaparkan konsep pengelolaan hutan tanaman
industri, PT RAPP membawa nilai-nilai lokal di Riau untuk dipamerkan kepada khalayak di ibu kota negara, seperti Batik Melayu, Batik Bono, serta madu putih, madu hutan, dan sirup mangrove.
Sirup itu merupakan produksi kelompok tani pelestari lingkungan dengan menanam mangrove di Desa Penyengat. "Rasanya seperti buah leci," ujar seorang jurnalis ketika mencicipi sirup.
Kelompok tani yang dipimpin Kehong tersebut mulai menanam mangrove sejak Januari 2011, dengan bantuan 10 ribu bibit dari PT RAPP.
Berkembang bersama Presiden Direktur PT RAPP Kusnan Rahmin mengatakan, banyak manfaat yang diperoleh dengan mengikuti pameran yang ditaja Kementerian Kehutanan tersebut. Terutama untuk mengedukasi publik mengenai aktifitas perusahaan yang dipimpinnya.
"Banyak tudingan perusahaan melakukan deforestasi. Nah, di sini publik bisa mencari tahu apa saja yang kami lakukan," ujarnya.
Dia menjelaskan, dalam operasinya, PT RAPP sangat memperhatikan
lingkungan. Salah satunya proses pengolahan lahan tanpa membakar
hutan. "Namun begitu masih saja ada tudingan kami membakar lahan
gara-gara hotspot (titik panas) terpantau satelit dari lahan yang
berdekatan dengan lahan kami. Kami disangka ikut membakar lahan,"
paparnya.
Dia kemudian menyebut buffer zone di areal perkebunan akasia milik
RAPP, yang berfungsi untuk menjaga flora dan fauna asli Riau.
Pembuatan kanal-kanal yang berfungsi untuk mencegah terjadinya
kebakaran lahan.
Selain itu pembuatan kanal yang mengelilingi areal perkebunan.
"Sehingga air tidak mengalir kemana-mana, tapi tetap mengairi kawasan
tersebut," jelasnya.
Kusnan Rahmin menambahkan, dalam operasinya, PT RAPP menggandeng masyarakat sekitar untuk berkembang dan maju bersama-sama. Mereka diberi pelatihan sesuai dengan potensinya, seperti pertanian, perbengkelan, dan lain sebagainya. "Baru-baru ini kami juga memberikan pelatihan kepada para guru," ujarnya.
Dia mengatakan, mengajak masyarakat ikut serta merupakan visi dari
pemegang saham PT RAPP. "Perusahaan ingin berkembang dan maju bersama masyarakat," ucapnya.
Moratorium
Dalam pidato singkatnya saat membuka pameran, Menteri Kehutanan
Zulkifli Hasan menyinggung moratorium izin tebang hutan yang akan
berakhir Mei 2013. Ia mengatakan, kebijakan yang diterapkan sejak 2011 itu tidak untuk mematikan dunia usaha di bidang kehutanan.
Moratorium untuk menjaga konservasi hutan dan menahan laju deforetasi.
Ia menegaskan, moratorium tidak untuk mematikan bisnis pelaku usaha
kehutanan, tapi menata kawasan hutan. Hutan tidak boleh lagi
dieksploitasi secara berlebihan. Investasi di bidang kehutanan tetap
dibolehkan, tapi diarahkan pada lahan-lahan kritis. "Yang tak boleh
itu merusak hutan alam primer dan lahan gambut," ujarnya.
Meski awalnya diprotes keras para pelaku usaha kehutanan, moratorium
tidak menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di atas 6 persen, nomor dua tertinggi di dunia.
Dengan berbagai manfaat di atas, Menhut Zulkifli Hasan setuju
moratorium izin penebangan hutan diperpanjang. "Saya setuju untuk
tetap dilanjutkan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menhut juga mengingatkan perusahaan-perusahaan tambang terhadap dampak lingkungan dari kegiatan usaha mereka. "Pemerintah berharap perusahaan tambang memperhatikan reklamasi dan rehabilitasi pascatambang," ujarnya.
Acara pembukaan pameran di JCC kemarin dimeriahkan ratusan sahabat
Alam, yang merupakan anak-anak SD di Jakarta dengan membawa bibit
pohon, serta tarian Mentawai dan Reog Ponorogo. Sedangkan Miss
Indonesia Vania Larissa ikut berpartisipasi, menyerahkan bibit pohon
kepada Menteri Kehutanan sebagai tanda kawula muda peduli lingkungan. Pameran akan berlangsung hingga 7 April mendatang. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
PT RAPP Raih Penghargaan di Ajang Indogreen Forestry Expo
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/04/pt-rapp-raih-penghargaan-di-ajang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
PT RAPP Raih Penghargaan di Ajang Indogreen Forestry Expo
namun jangan lupa untuk meletakkan link
PT RAPP Raih Penghargaan di Ajang Indogreen Forestry Expo
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar