TRIBUNPEKANBARU.COM, NUNUKAN - Meski sudah berjam-jam terombang ambing di laut, Stefanus (29) merasa yakin akan selamat. Papan yang berasal dari kapal, dijadikannya sebagai pelampung untuk menyelamatkan diri.
Stefanus merupakan salah seorang korban KM Tajrul Fallah, kapal sewaan yang mengangkut tiang beton jaringan listrik dari Kandang Babi, Pulau Nunukan tujuan Sungai Nyamuk, Pulau Sebatik, yang tenggelam, Selasa (30/7/2013) subuh sekitar pukul 02.00 di Perairan Batu Lamampu, perbatasan Republik Indonesia-Malaysia.
Stefanus menceritakan, pagi hari ia melihat banyak sekali perahu nelayan yang melintas di sekitarnya.
"Mereka tidak dengar. Suara mesin, bunyinya nyaring sekali," kata pria asal Nusa Tenggara Timur ini.
Selama mengapung di laut, rasa lapar juga menghinggapinya. Iapun memakan hewan laut yang kebetulan berada di sekitarnya.
"Malam kalau ada arus, di situ berkumpul daun, ada kayu terkumpul semua. Jadi di atasnya saya lihat ada ikan kecil, ada kepiting kecil. Saya ambil satu kepiting yang kecil, saya makan," ujarnya.
Meskipun dalam kondisi bahaya, Stefanus tetap optimistis bisa selamat dari musibah tersebut. Ia berfikir, harus bisa menjangkau bagan agar selamat.
Ia sempat bingung, harus berenang ke arah mana? Saat subuh, ia melihat daratan dengan lampu yang menyala, namun saat ia berupaya meraih, daratan tak juga didapati.
"Lihat lagi lampu di sana, kembali lagi kenapa tidak sampai sampai? Kita terombang ambing. Pagi jauh sekali, nanti siangnya kena ombak dekat bagan lagi," ujarnya.
Keyakinannya benar saja, Selasa (31/7/2013) siang ia berhasil ditemukan. Tim Badan SAR Nasional yang dibantu TNI AL, Polisi, masyarakat dan pihak perusahaan berhasil menemukannya persis pada posisi 04 02' 03.92" utara dan 118 01' 25.20" timur. Ia ditemukan bersama Said (32) dan Noval (27). Tiga korban lainnya Asdar, Anton dan Samsul sudah lebih dulu ditemukan dalam keadaan selamat.
Gufron selaku kontraktor jaringan listrik tempat Stefanus bekerja mengatakan, Samsul diselamatkan kapal nelayan.
"Kalau yang tiga ini kita selamatkan. Kalau Samsul saya suruh istirahat di Sebatik. Hari ini saya jemput," ujarnya.
Sementara itu pencarian terhadap korban Hendra (23) kembali dilanjutkan Basarnas, Rabu (31/7/2013) pagi ini.
Kepala Badan SAR Nasional Nunukan Oktavianto menerangkan, pencarian korban dimulai pukul 05.50 dengan pencarian ke arah timur laut pada posisi ditemukannya tiga korban terakhir.
"Pencarian hari ini ditargetkan bisa tuntas mengingat informasi dari BMKG, cuaca hingga beberapa hari kedepan semakin kurang bersahabat," ujarnya.
Jika hari ini pencarian korban tak membuahkan hasil, pencarian akan tetap dilakukan pada hari ketiga Kamis (1/8/2013) besok. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Bertahan Hidup Stefanus Makan Kepiting Kecil di Laut
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/07/bertahan-hidup-stefanus-makan-kepiting.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Bertahan Hidup Stefanus Makan Kepiting Kecil di Laut
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Bertahan Hidup Stefanus Makan Kepiting Kecil di Laut
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar