Laporan: Raya Desmawanto Nainggolan
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sistem perparkiran di tepi jalan wilayah Kota Pekanbaru kerap jadi sorotan. Warga pun mulai memprotes mekanisme pembayaran tarif parkir yang dinilai memberatkan. Soalnya, tiap kali kendaraan berhenti, petugas parkir langsung menghampiri dan meminta uang biaya parkir.
"Saya pagi ini tiga kali berhenti di Jalan Nangka. Pertama ambil uang di ATM, terus ke kantor leasing dan terakhir beli rokok di kios. Tiap kali saya berhenti, petugas parkir langsung datang minta uang parkir. Terpaksa saya kasih, daripada ribut. Lumayan juga," kata Anto, warga Pekanbaru kepada Tribun, Rabu (21/8).
Anto mengaku, pola pemungutan retribusi parkir di Pekanbaru sangat sembrawut. Petugas parkir bisa seenak-enaknya saja meminta uang parkir.
"Sekarang, di warung pecal lele dan warung kopi pun petugas parkir sudah nunggu. Entah bagaimana pengaturannya," kata Anto.
Ramdani, karyawan swasta juga mengeluhkan mekanisme pembayaran parkir saat ini.
"Tiap kita berhenti di pinggir jalan, selalu saja dimintai uang parkir. Pernah saya menunggu teman beli rokok di kios, saya pun dimintai uang parkir ini kelewatan," tegas Ramdani.
Anto dan Ramdani berharap ada kebijakan pemerintah untuk menata mekanisme pungutan uang parkir di pinggiran jalan yang saat ini sudah sangat merewelkan. "Maunya adalah ide pemerintah kita ini. Masak gak tahu kondisi di lapangan soal parkir," tegas Ramdani. (
Anda sedang membaca artikel tentang
Tiap Berhenti Dimintai Uang Parkir
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/08/tiap-berhenti-dimintai-uang-parkir.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tiap Berhenti Dimintai Uang Parkir
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tiap Berhenti Dimintai Uang Parkir
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar