TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Kairo Mesir masih bertahan di rumah masing-masing. Kedutaan besar Indonesia di Mesir melarang warga Indonesia untuk keluar rumah. Jika tetap keluar rumah maka harus bawa Visa dan Paspor.
"Himbauan kedutaan kepada WNI untuk tidak mendekati tempat-tempat demosntrasi. Mereka meminta dirumah saja. Jika ada keperluan keluar diharapkan membawa identitas PASPOR,"ujar Warga negara Indonesia di Mesir Muhammad Arzil kepada Tribun melalui telepon Jumat (16/8).
Arzil mengaku dari tempat mereka tinggal itu di hay tasi' (H-9) berjarak kurang lebih 10 menit perjalanan menaiki bis ke lokasi konflik. Sehingga dikhawatirkan konflik yang berada di kawasan rob'ah Al adaweyah tersebut berdampak ke daerah tinggal mereka.
"Saya dapat informasi habis solat jumat disini rakyat Mesir akan turun ke jalan-jalan mengutuk Aksi militer kemaren. Hari ini mereka namakan dengan jumat ghodob ( jumat marah). Makanya kami tetap akan bertahan di rumah masing-masing,"ujar Arzil.
Sementara itu, untuk stok makanan di daerah pemukiman mahasiwa Indonesia dan wni lainnya saat ini masih bertahan dengan makanan di warung-warung siap saji. Karena masih banyak pasar penjual sayur-sayuran yang tetap tutup akibat konflik itu.
"Untuk makanan. Memang pasar yang menjual sayur seperti cabe Dan lain-lain masih banyak yang tutup karena lebaran di Mesir ditambah konflik itu. Semua pada pulang kampung. Tapi kedai-kedai menjual kebutuhan sehari-hari masih banyak yang buka. Jadi belum terkendala makanan,"ujar Arzil
Sementara itu, untuk aktifitas kuliah mahasiswa di Mesir saat ini, masih dalam kondisi libur.
"Mengenai jadwal kuliah belum tahu kapan. Karena minggu ini proses keluarnya hasil ujian. Dan ujian untuk strata 2. Tapi ujian strata 2 nya di undur sampai minggu depan,"ujar Arzil.
Sementara itu, pada Jumat siang, ribuan masyarakat yang tergabung dalam Forum Solidaritas Masyarakat Riau Peduli Mesir melakukan aksi damai di bundaran tugu Silais Pekanbaru.
Ribuan massa yang terdiri dari mahasiswa, ibu-ibu dan anak-anak ini melakukan orasi di bundaran Silais dan menampilkan sejumlah poto bertuliskan kecaman terhadap kekejaman militer Mesir terhadap masyarakatnya.
Massa ini juga meminta kepada pemerintah Republik Indonesia untuk bertindak meminta dihentikan aksi kekejaman militer Mesir tersebut. Karena dianggap Mesir merupakan saudara dekat dari tanah air Indonesia.
Aksi solidaritas ini juga serentak dilakukan diberbagai Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. Dalam aksi solidaritas itu juga dilakukan pengumpulan dana untuk perlengkapan massa dan pembelian spanduk.
"Ini aksi benar-benar dari hati kami yang merasa terketuk dengan derita saudara-saudara kita di Mesir. Kepada SBY kami meminta untuk memberikan tanggapan dan meminta kepada PBB agar dihentikan aksi militer ini,"ujar Aprizul chan peserta demonstran kepada Tribun.
Setelah melakukan aksi didepan tugu Silais, ribuan massa ini kemudian melaksanakan solat Jamaah di Mesjid Arrahman dan selanjutnya membubarkan diri.
"kita berharap Mesir jadi damai, PBB juga bisa turun tangan. Terbebas dari kudeta militer yang menyengsarakan rakyat,"ujarnya.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
WNI di Mesir Dilarang Keluar Rumah
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/08/wni-di-mesir-dilarang-keluar-rumah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
WNI di Mesir Dilarang Keluar Rumah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
WNI di Mesir Dilarang Keluar Rumah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar