Marzuki Diseret 5 KM di Tapal Batas Dumai-Rohil

Written By Unknown on Senin, 09 September 2013 | 12.47

Laporan: Mayonal Putra

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Konflik tapal batas Dumai-Rokan Hilir (Rohil), tepatnya di dusun Mekar Sari, Kelurahan Batu Teritip, Sungai Sembilan, Dumai kembali menyeruak pascapemungutan suara Pilgubri 4 September lalu. Insiden adu fisik di tapal batas itu luput dari pantauan pihak keamanan sehingga menjatuhkan korban.

Ketua RT 09 Dusun Mekar Sari, Umar menceritakan kepada Tribun, bahwa tiga orang warganya menjadi korban atas serangan brutal dari warga desa tetangga, Senaboi, Rohil. Dua orang mengalami luka memar dan luka dalam sedangkan satu orang diciduk setelah diseret sepanjang 5 Km.

"Januar Sinurat dan Zainal berhasil selamat dari gempuran pemuda asal Sinaboi. Sementara Marzuki dihajar babak belur, diseret di jalan tanah sepanjang lima kilometer. Marzuki yang diseret itu tidak jelas nasibnya sampai kini, apakah masih hidup atau ditahan di Kecamatan Sinaboi," cerita Umar kepada Tribun, sambil meneteskan air mata saat ditemui di Polres Dumai, Sabtu (7/9) kemarin.

Dijelaskannya, konflik tapal batas sudah merupakan permasalahan klasik yang tak kunjung selesai. Konflik kali itu berawal dari pendirian dua TPS, yakni TPS di Teluk Dalam, RT 7, dan TPS di Sinepis  Batu Tritip, Dumai. TPS itu tidak terdaftar dari daftar TPS di Bukit Sembilan. Sementara yang mendirikan TPS itupun adalah warga tetangga, yakni warga Kecamatan Sinaboi, Rokan Hilir.

"Kami menggap itu TPS Siluman, yang didirikan oleh warga Sinaboi, Rohil. TPS ini tak terlihat aktivitas warga mencoblos, lalu suara ada di sana 500 suara. Sementara, itu wilayah Dumai, bukan Rohil," ujarnya.

Saat itu, kata dia, warga mempertanyakan apa motif pendirian TPS di kelurahannya. Sehingga terjadi perdebatan yang membuat suasana menjadi tegang. Warga Sinaboi yang sengaja datang menggunakan speedboat mengklaim bahwa wilayah itu merupakan daerah kepenghuluan Darussalam, Sinaboi Rohil. Sedangkan warga Kelurahan Batu Teritip masih membantah, bahwa titik koordinat perbatasan daerah sudah jelas, sementara dusun Mekar Sari tercatat dibawah kelurahan Batu Teritip.

"Tidak lama kemudian, datang segerombolan pemuda yang mempersenjatai diri mereka dengan balok. Sedangkan warga Batu Teritip dalam keadaan tidak siap diri, sehingga terjadi pemukulan, penyeratan dan penculikan. Hingga saat ini, warga kami masih dalam tekanan, bahwa warga tetangga itu akan menyerang kembali," katanya.

Selama tiga hari belakangan, kata dia, warga Batu Teritip tidak bisa keluar rumah karena kondisi semakin mencekam. Sejumlah pemuda harus berjaga-jaga kalau datang serangan secara tiba-tiba. Sementara, Batu Teritip tidak mempunyai akses darat menuju pusat Kota Dumai. Biasanya, warga menempuh perjalanan dengan melewati Sinaboi, menuju Bagan Siapi-api, ibu Kota Rohil untuk mencapai pusat Kota Dumai, via Ujung Tanjung. Selain itu, satu-satunya akses adalah akses laut menggunakan speedboat, menempuh perjalanan sedikitnya tiga jam untuk menepi di pelabuhan TPI Kota Dumai.

"Khawatir dengan tekanan yang kian menakutkan ibuk-ibuk dan anak-anak di desa kami. Saya berinisiatif dengan dua korban dan kawan lainnya mencari speedboat untuk menginformasikan ini ke Polres Dumai. Lalu, tengah malam buta, jam 12.00 berangkat, dan sampai subuh menjelang pagi. Jam 10 kami langsung kesini (Polres)," ceritanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kedatangannya ke Polres Dumai sekaligus meminta suaka keamanan supaya warganya tidak hidup dalam keadaan tertekan. Namun, Januar Sinurat dan Zainal, yang ikut dalam rombongan itu masih terlihat memar-memar. Di bawah pelipis Sinurat masih membekas pukulan, begitupun di wajah Zainal, masih terlihat penyak-penyok.

Ia langsung membuat laporan dengan Laporan Polisi (LP) nomor: TBL/360/IX/2013/RIAU/RESOR DUMAI, tentang tindak pidana penganiayayaan secara bersama-sama. Sementara sebagai terlapor Ali Ridha Dusun Darussalam, Kecamatan Sinaboi, Rohil.

Selain itu, rombongan Umar juga mendatangi rumah kediaman Wakil Wali Kota Dumai, Agus Widayat. Zainal dan Sinurat tak mampu membendung air matanya saat mengadu kepada Agus Widayat. Ia tersimpuh di lantai, dan mengatakan bahwa anak-istrinya dalam keadaan tekanan psikologis akibat konflik tersebut.

"Kita akan tindaklanjuti, laporan mereka sudah kita terima. Tentu kita akan adakan perundingan, terutama meminta kepada Kapolres, camat dan polsek setempat untuk menuntaskan persoalan itu," katanya.

Dikonfirmasi kepada Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Bayu Wicaksono, Minggu kemarin, ia membenarkan warga tersebut sudah melaporkan kejadian tersebut. Ia mengatakan akan memanggil saksi-saksi tersebut.

Bertepatan pula dengan kunjungan Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono, ke Kota Dumai, kemarin. Saat itu, Kapolda Riau masih mengatakan tahapan dan proses Pilgubri hingga saat ini masih dalam kondisi yang kondusif, tanpa gangguan dan tidak ada persoalan.

"Dumai bagus, kondusif, solid, untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Tahapan pemilu masih berjalan di tingkat PPK. Walaupun di Dumai sudah selesai, namun di PPK harus di amankan. Alhamdulillah, mulai dari kampanye, pencoblosan, penghitungan, berjalan kondusif, termasuk Dumai," ujarnya yang didampingi Kapolres Dumai AKP Yudi Kurniawan dan Wali Kota Dumai, Khairul Anwar.

Saat ditanya ada konflik fisik di daerah tapal batas Dumai-Rohil akibat pemungutan suara di TPS yang dianggap 'siluman', Kapolda menjawab itu urusan Panwaslu. Karena, itu termasuk pelanggaran pemilu.

Itu masuk kategori pelanggaran pemilu, itu ke panwas saja. Kalau masalah konflik fisik, harapan kita ke Kapolres diproses secara hukum.
Masalah kondusifitas harus dilaksanakan," katanya.

Sedangkan Wali Kota Dumai, Khairul Anwar juga mengklaim bahwa Dumai secara keseluruhan aman dan terkendali. Saat ditanya kondisi tapal batas ia baru nengatakan akan mengkoordinasikan kasus itu dengan mempertemukan Polsek dan Camat dua daerah yang berbatasan.

"Saya sudah koordinasi, kita akan pertemukan, polsek dan camat setempat. Kita juga bisa bertemu dengan pemerintahan Rohil, lalu membicarakan bagaimana baiknya," ujarnya. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Marzuki Diseret 5 KM di Tapal Batas Dumai-Rohil

Dengan url

http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/09/marzuki-diseret-5-km-di-tapal-batas.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Marzuki Diseret 5 KM di Tapal Batas Dumai-Rohil

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Marzuki Diseret 5 KM di Tapal Batas Dumai-Rohil

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger