TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Laju nilai tukar rupiah kembali terperosok setelah pelaku pasar merespon hasil rilis meeting Federal Office Meeting Committe (FOMC) yang mensinyalkan akan adanya pengurangan stimulus ketika kondisi AS mulai pulih.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities menilai dengan adanya opsi pengurangan stimulus maka ekspetasi investor terhadap pasar keuangan emerging market kembali berkurang.
Akibatnya, mata uang dollar AS semakin kuat. Sebaliknya mata uang rupiah yang masih terbenam di jurang pelemahan.
"Akibatnya, rupiah berada di Rp 11.717 per dollar AS pada penutupan kemarin kembali melemah dari posisi sebelumnya yang berada di Rp 11.631 per dollar AS," kata Reza, di Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Depresiasi rupiah juga terimbas oleh melemahnya mata uang Yen yang juga mempengaruhi mata uang Asia Pasifik lainnya. Pelemahan Yen diiringi dengan naiknya indeks Nikkei.
Meskipun ada opsi Tappering Off, Reza melihat investor masih wait and see karena The Fed juga mengatakan masih akan melakukan kebijakan moneter yang akomodatif hingga tercapai target pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja sesuai target.
"Dengan melihat market maka pada hari ini nilai tukar rupiah diperkirakan di bawah target support Rp 11.625. Rupiah akan berada di kisaran Rp 11.738-11.692 (kurs tengah BI)," katanya.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Rupiah Kian Melemah di Bawah Rp 11.625
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/11/rupiah-kian-melemah-di-bawah-rp-11625.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Rupiah Kian Melemah di Bawah Rp 11.625
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Rupiah Kian Melemah di Bawah Rp 11.625
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar