TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif mengapresiasi keterlibatan seluruh elemen masyarakat yang turut terlibat di dalam upaya mengatasi kebakaran hutan dan kabut di Riau.
Berbagai usaha keras yang dilakukan semua pihak, masalah asap sudah bisa teratasi. BNPB sudah menilai kualitas udara di Riau sudah membaik.
"Status tanggap darurat asap Riau telah berakhir dan kini komando proses rehabilitasi dari satuan tugas operasi dikembalikan padaa Gubernur Riau," katanya saaat Apel Pengalihan Pengendalian Karhutla dan Pelepasan Pasukan di Pekanbaru (4/4).
Data satgas operasi terpadu mencatat sejak Januari 2014, hutan yang terbakar mencapai 21.900 hektar. Saat ini tidak nampak lagi titik-titik api dari pencitraan satelit.
Satuan Tugas Penanggulangan Kabut Asap yang dibentuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Riau berakhir masa kerjanya pada tanggal 4 April 2014.
Syamsul berharap ke depan, pemerintah daerah bisa melakukan pencegahan terjadinya bencana kebakaran hutan ini karena dampaknya sangat besar. Apalagi kebakaran hutan ini ulah manusia.
Sementara itu, Direktur Asia Pulp and Paper (APP) Suhendra Wiriadinata menyatakan, siap kembali memberikan dukungan jika suatu saat terjadi musibah kabut asap karena terjadi pembakaran hutan.Tapi ia berharap, jangan sampai terjadi lagi mengingat banyak yang dirugikan akibat kebakaran hutan.
"Kami menyadari tugas mengatasi kabut asap tidaklah ringan, karenanya APP terpanggil untuk mengatasi bencana kabut asap bersama pemangku kepentingan lain," katanya.
Dalam peran sertanya mengatasi kebakaran APP telah mengarahkan 520 tim fire fighting ditambah 350 karyawan PT Indah Kiat Pulp & Paper dalam upaya memadamkan kebakaran. Jumlah itu ditambah dengan kekuatan 1.164 Masyarakat Peduli Api.
Perlengkapan pendukung yang disediakan antara lain dua helikopter untuk water bombing, 128 pompa air lengkap, tiga air boat yang bisa beroperasi di udara, darat dan rawa, 16 firetruck, 10 unit pompa induk terapung berkekuatan 30 nozle, 107 unit mini striker pump, dan 23 waterous floto pump.
"Kami bersyukur upaya yang kami lakukan bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya telah dapat mengurangi kebakaran hutan secara signifikan," ujar Suhendra.
Sinar Mas Group juga melaksanakan program "Pengobatan Gratis Peduli Kabut Asap". Kegiatan ini semula dilaksanakan di empat titik pada tanggal 20-26 Maret. Adapun lokasi pengobatan gratis itu adalah Rumah Pintar Perawang dan Desa Sungai Limau di Kabupaten Siak, Desa Api-api Kabupaten Bengkalis, dan Desa Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan.
Di masing-masing titik dibangun pos pelayanan dengan dua dokter dan dua perawat serta petugas farmasi. Selama program tercatat 2000-an pasien yang berobat. Keluhan yang paling banyak dijumpai adalah infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), pneumonia, asma, penyakit mata dan kulit.
Melihat program ini berjalan baik dan memberi manfaat kegiatan ini kemudian dilanjutkan di Desa Bukit Krikil, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis dari 28-30 Maret 2014. "Kami berharap program ini bermanfaat dan dapat meringankan beban mereka yang terkena dampak dari kabut asap," ujar Suhendra. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
BNPB Apresiasi Swasta Membantu Atasi Karhutla
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2014/04/bnpb-apresiasi-swasta-membantu-atasi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
BNPB Apresiasi Swasta Membantu Atasi Karhutla
namun jangan lupa untuk meletakkan link
BNPB Apresiasi Swasta Membantu Atasi Karhutla
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar