TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Sutarman menegaskan pihaknya sudah sejak lama memantau adanya pemerasan TKI di Bandara Soekarno-Hatta. KPK bersama kepolisian dan UKP4 menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk menemukan praktek tersebut di bandara internasional.
"Sidak bersama dengan kita. Karena kita sudah monitor lama terjadinya pemerasan-pemerasan TKI," kata Sutarman di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Senin (28/7/2014).
Dalam sidak tersebut terjaring 18 orang diantaranya dua oknum polisi dan satu oknum TNI. Sutarman mengatakan saat masa mudik menjelang lebaran, TKI banyak yang kembali ke Indonesia.
"Makanya kita temukan dan melakukan penangkapan terhadap belasan orang disana yang akan kita proses untuk dilakukan penyidikan," ujarnya.
Sutarman mengungkapkan kekesalannya terhadap kasus tersebut. Pasalnya TKI yang telah bekerja keras di luar negeri malah diperas ketika kembali ke Indonesia. "Jadi kita mulai tertib karena mereka bekerja keras di negara lain. Bekerja keras untuk menghidupi keluarganya, dirinya tapi malah diperas orang-orang ini. Ini tidak manusiawi. Sehingga ini menimbulkan masalah yang harus di selesaikan dalam aspek penegakan hukum," ungkapnya.
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibantu Kepolisian mendampingi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) dan Angkasa Pura II melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap pelayanan kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Bandara Soekarno Hatta.
Sidak dilakukan Jumat (25/7) malam hingga Sabtu (26/7) dinihari. "Sidak dilakukan terhadap sistem, prosedur dan sumber daya dalam pelaksanaan pelayanan publik oleh BNP2TKI serta terhadap pengelolaan sistem keamanan di Bandara Soekarno Hatta," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi.
Dalam pelaksanaannya, terang Johan, sidak diharapkan dapat memperbaiki sistem pada pelayanan publik terkait penempatan TKI, dapat membersihkan daerah terbatas bandara dari oknum aparat yang disinyalisasi melakukan praktik tercela kepada para TKI, penertiban area publik dari pihak-pihak yang diduga memeras dengan modus memberi tumpangan pada TKI serta adanya praktik gratifikasi terhadap pejabat atau pegawai negeri di lingkungan pelayanan TKI.
"Sejak 2006, KPK telah menaruh perhatian khusus pada sistem penempatan TKI melalui kegiatan kajian dan pemantauan. Hasil kajian KPK telah disampaikan pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan BNP2TKI," kata Johan.(tribunnews.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Kapolri Tegaskan Pemeras TKI Tidak Manusiawi
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2014/07/kapolri-tegaskan-pemeras-tki-tidak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kapolri Tegaskan Pemeras TKI Tidak Manusiawi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kapolri Tegaskan Pemeras TKI Tidak Manusiawi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar