TRIBUNPEKANBARU.COM, GIANYAR - Ito (32) termenung di bibir pantai. Pandangannya kosong. Ia dan belasan teman yang lain masih menaruh harapan pada penemuan sosok Adi Satriyo (34), warga asal Klampis Ngasem, Sukolilo, Surabaya yang tenggelam di Pantai Lebih Gianyar, dalam kondisi hidup maupun sudah meninggal.
"Kami mau menunggu sampai besok (hari ini). Kami mau nginap di sini," ujar Ito dengan lirih saat ditemui Tribun Bali (Tribunnews.com Network), Jumat (7/11/2014) malam.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali, peristiwa tenggelamnya Adi terjadi sekitar pukul 18.30 Wita, saat matahari belum tenggelam sempurna. Awalnya, ia beserta tiga kawannya (Arif dan Aci), sekitar pukul 17.30 Wita jalan-jalan ke Pantai Lebih.
Namun waktu itu, hanya Adi yang memberanikan diri mandi di sisi barat Pantai Lebih. Tak lama berselang, Adi yang kesehariannya bekerja melukis relief di Bali Marine Safari Park, meminta pertolongan.
Namun Ito dan teman-teman yang lain hanya berdiam diri seraya tertawa, mengira Adi yang terkenal sebagai sosok yang humoris, sedang bercanda.
"Saya kira bercanda, ternyata beneran tenggelam," kata Ito.
Beberapa saat kemudian, kejadian yang awalnya dianggap candaan berubah menjadi kekhawatiran. Ito dan dua temannya mulai panik setelah yakin bahwa Adi benar-benar tenggelam.
Karena lokasi Adi yang sudah agak ke tengah dan jauh dari bibir pantai, Ito dan teman-teman yang lain tidak bisa berbuat banyak saat tahu temannya tenggelam.
"Kami hanya tertegun. Ada lima anak kecil belajar selancar yang berusaha menolong Adi. Tapi nggak kuat dan akhirnya dilepaskan," ujar warga asal Yosowilangun, Lumajang ini. (tribun bali)
Anda sedang membaca artikel tentang
'Saya Kira Bercanda, Ternyata Beneran Tenggelam'
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2014/11/saya-kira-bercanda-ternyata-beneran.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
'Saya Kira Bercanda, Ternyata Beneran Tenggelam'
namun jangan lupa untuk meletakkan link
'Saya Kira Bercanda, Ternyata Beneran Tenggelam'
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar