TRIBUNPEKANBARU.COM, KEDIRI - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengerahkan para kepala sekolah mulai tingkat sekolah dasar hingga sekolah atas untuk turut memerangi demam berdarah. Hal tersebut menyusul ditetapkannya Kediri sebagai wilayah Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti akhir Januari lalu itu.
Peranan pemimpin sekolah itu diharap menjadi contoh nyata bagi para peserta didiknya dalam memberantas penyakit yang selama Januari kemarin telah merenggut dua nyawa ini.
"Bupati telah menginstruksikan kepada para kepala sekolah untuk aktif membantu pemberantasan DBD," kata Haris Setiawan, Kepala Bagian Humas Pemkab Kediri, Kamis (5/2/2015).
Selain pemimpin sekolah, Haris menambahkan, instruksi juga disampaikan kepada jajaran pemerintahan mulai camat hingga kepala rukun tetangga dalam upaya yang sama. Namun hal yang paling signifkan menurut dia adalah peran masyarakat.
Penyakit demam berdarah di Kabupaten yang mempunyai 26 wilayah kecamatan itu mulai Januari hingga saat ini telah menyebabkan 150 warga menjadi korban. Jumlah tersebut meningkat signifikan daripada periode yang sama tahun lalu yang hanya 9 kasus.
Sementara itu, wilayah tetangga, Kota Kediri, juga turut menjadi wilayah KLB demam berdarah sebagaimana ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur awal Februari ini. Rumah sakit daerah Gambiran hingga saat ini telah merawat 42 penderita DBD dengan rincian Januari ada 35 kasus dan Februari ini ada 7 kasus.
"Untuk kasus DBD meninggal, hingga saat ini belum ada," kata Nitrasari juru bicara RSUD Gambiran. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Kepala Sekolah Dikerahkan Hadapi Wabah Demam Berdarah
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2015/02/kepala-sekolah-dikerahkan-hadapi-wabah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kepala Sekolah Dikerahkan Hadapi Wabah Demam Berdarah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kepala Sekolah Dikerahkan Hadapi Wabah Demam Berdarah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar