TRIBUNPEKANBARU.COM - Penyakit tekanan darah tinggi pada umumnya memang diderita oleh mereka yang berusia paruh baya atau di atas 40 tahun. Tetapi tak sedikit orang muda yang gaya hidupnya sehat tetap menderita penyakit ini. Adakah pengaruh keturunan?
Penelitian menunjukkan, sekitar 95 persen kasus tekanan darah tinggi tidak diketahui penyebabnya. Kondisi ini disebut juga dengan hipertensi esensial.
"Penyebab hipertensi itu banyak faktor. Ada karena faktor gaya hidup tidak sehat, tapi memang ada juga kecenderungan genetis. Tidak bisa disebut karena keturunan, karena kalau keturunan berarti jika ayah atau ibu hipertensi maka anaknya sudah pasti," kata dr.Siska S.Danny, spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS.Harapan Kita Jakarta.
Faktor gaya hidup yang bisa meningkatkan kemungkinan menderita tekanan darah tinggi antara lain adalah kurangnya aktivitas fisik sehingga kelebihan berat badan, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, stres, dan penyakit kronis, seperti gangguan tidur, diabetes, dan gagal jantung.
Gaya hidup tidak sehat merupakan faktor risiko hipertensi yang bisa kita ubah. Dengan kata lain, meski kita memiliki kecenderungan genetis untuk menderita hipertensi, namun jika kita mau menjaga pola hidup sehat maka kemungkinan menderita hipertensi pun bisa ditekan. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Apakah Hipertensi Itu Faktor Keturunan?
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2015/04/apakah-hipertensi-itu-faktor-keturunan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Apakah Hipertensi Itu Faktor Keturunan?
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Apakah Hipertensi Itu Faktor Keturunan?
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar