Tribun Pekanbaru - Kamis, 22 November 2012 12:11 WIB
Tetapi, pada suatu masa, di dunia berbeda, mimpi itu benar-benar nyata. Sutradara Andi Bachtiar Yusuf meracik kondisi Timnas Indonesia sedemikian rupa dalam film berjudul "Hari Ini Pasti Menang". Ia membuat zaman di mana persepakbolaan Indonesia mengalami kemajuan pesat seperti Korea Selatan dan Jepang.
Dalam teaser yang diputar di Tribun Building, di kawasan Palmerah Selatan itu, Timnas Indonesia menembus babak final Piala Dunia 2014. Pertandingan akbar itu kemudian menjadi pusat perhatian seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang kelas sosial.
Timnas Indonesia berhadapan dengan kesebelasan Brazil, Juara Piala Dunia sebanyak lima kali itu. Masyarakat menghentikan aktivitasnya. Jutaan pasang mata tertuju ke layar kaca. Mereka tak melepaskan pandangannya. Komentator sepak bola membuat suasana makin tegang.
Kedudukan skor sementara berimbang, 1-1. Sampai akhirnya, seorang bintang sepak bola muda Indonesia mencetak gol kemenangan sekaligus mengubah skor 2-1. Nama pencetak gol itu adalah Gabriel Omar. Masyarakat Indonesia sontak bersorak kegirangan. Akhirnya, timnas berhasil mengalahkan Brazil di ajang paling bergengsi sejagad raya itu.
Khayalan Yusuf melesat jauh ke depan. Ia mendobrak realitas yang ada. Di saat sepak bola Indonesia mengalami kemerosotan sehingga membuat timnas tidak pernah mendapatkan gelar selama 20 tahun lamanya. Ditambah lagi adanya dualisme organisasi sepak bola yang sama-sama mengklaim paling benar,
Yusuh membuat Indonesia dalam film itu berada di dunia berbeda. Indonesia bukan lagi negara dunia ketiga dalam urusan sepak bola. Industrinya kompetisinya maju pesat. Hal itu juga dibarengi dengan aturan Ibukota yang tak pernah dibayangkan sebelumnya: Sudirman, jalan protokol itu, sudah berbayar seperti halnya jalan tol, untuk mengatasi kemacetan.
"Uang kertas pun gambarnya Gusdur, pecahan Rp 200 ribu," ucap produser film, Mega Setiawati, dalam sebuah obrolan santai di Tribun Building, Palmerah Selatan Rabu (21/11/2012).
Film itu sengaja dibuat setting yang dekat, yakni Piala Dunia 2014, untuk mengantisipasi pembengkakan biaya produksi. Mereka sadar membuat setting tahun 2022 tidak gampang dan tentunya akan sangat mahal.
Dalam film besutannya itu, Yusuf seperti menjawab kegelisahannya sendiri terhadap Timnas Garuda yang tidak pernah lagi menunjukkan pretasi sejak 1992. Tampaknya, ia bukanlah tipikal orang yang sabar menunggu timnas mengangkat trofi juara.
Tetapi, Yusuf enggan untuk menyimpulkan bahwa film tersebut sebagai sebagai kritik terhadap ketidakberesan kepengurusan organisasi persepakbolaan Indonesia, yang membuat prestasi timnas melempem.
"Hari Ini Pasti Menang", menurut Yusuf hanyalah anekdot propaganda seperti halnya film-film Hollywood yang menyajikan American Dream: jagoan pasti menang. Dan, ia kemudian melakukan cara serupa dengan meletakkan mimpi Indonesia yang tak pernah kesampaian.
Film itu dibintangi Mathias Muchus, Ray Sahetapy, Tika Putri, Ramon Y Tungka, dan aktor pendatang baru Zendhy Zaen. Sejumlah pemain sepak bola profesional dari Liga Super Indonesia (ISL) dan Indonesian Premiere League (IPL) juga dilibatkan. Salah satunya Rocky Putiray, pemain Indonesia satu-satunya yang membobol gawang AC Milan.
Rencananya, film "Hari Ini Pasti Menang" dijadwalkan rilis sekitar Februari tahun depan. Yusuf percaya film itu punya kekuatan mendatangkan banyak penonton ke bioskop. Seperti saat Timnas Garuda bermain di Stadion Glora Bung Karno, Senayan, Jakarta. "Kita pengin memindahkan penonton di stadion ke bioskop," tandasnya.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Film Hari Ini Pasti Menang, Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2014
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2012/11/film-hari-ini-pasti-menang-bawa.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Film Hari Ini Pasti Menang, Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2014
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Film Hari Ini Pasti Menang, Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2014
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar