Herfan Nur Adopsi Pendidikan Singapura

Written By Unknown on Minggu, 13 Januari 2013 | 12.47

Tribun Pekanbaru - Minggu, 13 Januari 2013 11:17 WIB

Laporan Syahrul
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU
- Inspirasi untuk melahirkan ide positif kadang harus dijemput ke negeri orang. Setidaknya hal inilah yang dirasakan sosok Good Citizen edisi kali ini, Herfan Nur, pemilik sekaligus pengelola Rumah Pintar Tuah Negeri.

Konsep rumah pintar ini pertama kali dikenal Bi, panggilan Herfan Nur, ketika berkunjung ke Singapura dalam rangka studi banding Pendidikan Anak usia Dini (PAUD), tahun 2011 lalu.

Di sana ia mendapati sebuah model sekolah yang memberikan pendidikan bagi anak-anak secara seimbang. Kombinasi antara konsep bermain dan konsep belajar nan apik yang diterapkan sejak dini.

"Bagi saya, memberi pendidikan bagi anak-anak harus seimbang antara pelajaran dan bermain, dan itu penting untuk dikenalkan sejak dini," kata Bi, meski konsep rumah pintar ini juga bisa diikuti semua golongan umur.

Mendirikan rumah pintar bagi Bi tak hanya berkaitan dengan bidang pekerjaannya di Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Kiprah mengelola rumah pintar ini juga sebagai bentuk sumbangsih dirinya terhadap dunia pendidikan secara umum.

Hal inilah yang mendasarinya untuk berani mengembangkan konsep pendidikan adopsi negeri singa di Rumah Pintar Tuah Negeri yang beralamat di Jalan Jambu, Tampan. Lelaki kelahiran 17 September 1969 ini kemudian mulai merancang konsep pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi di Pekanbaru. Butuh waktu lenih kurang satu tahun, lahirlah Rumah Pintar Tuah Negeri yang berada dibawah Yayasan BI Production medio September 2012 lalu.

Di dalam BI Production ini ada 8 sentra pendidikan yang dibuat tak hanya untuk anak-anak, tapi juga menampung kegiatan kreatif bagi para ibu. Di antaranya adalah sentra kriya, sentra hasil kriya, sentra buku, sentra komputer, sentra musik, sentra pertunjukan, dan sentra audio visual.

"Sampai saat ini, kami sudah mengembangkan delapan sentra yang digunakan untuk pengembangan masyarakat, terutama anak-anak," ujar Bi.

Di Rumah Pintar Tuah Negeri, BI juga mengedukasi ibu-ibu setempat dengan pelatihan kerajinan rumah tangga yang bisa mendukung perekonomian secara sederhana. Kegiatan tersebut ditampung di dalam sentra kriya. Para ibu diajak berkarya membuat sesuatu yang kemudian dapat dijual untuk mendukung ekonomi masing-masing.

"Pada dasarnya keberadaan Rumah Pintar Tuah Negeri untuk kegiatan sosial yang diakses oleh masyarakat sekitar tanpa biaya," tuturnya.

Sebelum lahirnya Rumah Pintar Tuah Negeri, Bi sudah memiliki sanggar BI Production yang berada di dalam yayasan yang sama. Bersama sanggar tersebut, ia pernah meraih penghargaan rekor Indonesia dari Museum Rekor Indonesia (MuRI) untuk kategori jumlah pagelaran tari terbanyak dalam satu hari.

Rekor tersebut ia buat pada saat persiapan penyambutan tamu undangan pada event Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau. Rekor yang ia buat adalah prosesi penyambutan tamu adat tradisi Melayu Riau lengkap terbanyak 18 kali dalam sehari.

"Rekor itu belum ada sebelumnya, ketika diusulkan ke panitia MuRI mereka menyambut baik  dan akhirnya kita garap," ungkapnya.

Selain berkegiatan di bidang seni budaya dan pendidikan, BI juga masih tercatat sebagai pengawas sekolah menengah bidang studi bahasa Inggris di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Ia juga masih aktif mengajar sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi. Mulai dari Univesitas Lancang Kuning, Akademi Kesenian Melayu Riau dan Universitas Islam Riau.

Ada pengalaman menarik ketika ia berdinamika di bidang pertunjukan bersama sanggar BI Production. Suatu ketika, ia didatangi oleh kenalannya yang ingin menikahkan anaknya namun terkendala masalah biaya untuk menyewa pelaminan.

Tergerak dari persoalan tersebut, Bi kemudian meminjamkan pelaminan miliknya lengkap dengan asesoris dan make up pengantin secara cuma-cuma. Sejak itu, ia kemudian sering dimintai tolong oleh banyak orang, baik kenal ataupun tak kenal, yang membutuhkan jasa yang sama.

"Tak jadi masalah jika saya bisa membantu kenapa tak dibantu, selama dipergunakan oleh orang yang memang membutuhkan, kita wajib saling bantu," papar Bi. (cr13)


Anda sedang membaca artikel tentang

Herfan Nur Adopsi Pendidikan Singapura

Dengan url

http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/01/herfan-nur-adopsi-pendidikan-singapura.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Herfan Nur Adopsi Pendidikan Singapura

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Herfan Nur Adopsi Pendidikan Singapura

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger