Tribun Pekanbaru - Jumat, 18 Januari 2013 11:55 WIB
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-
Wakil Ketua Komisi D, Ruslan Jaya mengaku gamang jika nantinya harus menduduki posisi ketua komisi. Politisi Golkar ini beralasan terlalu beratnya kerja yang harus diselesaikan.Seperti diketahui, sejak penahanan Adrian Ali, praktis posisi ketua
komisi mengalami kekosongan. Tidak hanya itu, sebelumnya kursi
sekretaris komisi telah lebih dulu ditinggalkan M Dunir. Keduanya
harus menjalani proses hukum karena kasus suap PON Riau.
"Kerja ketua itu berat. Jadi saya maunya pada posisi wakil saja. Tapi
kita lihat nantilah bagaimana kesepakatan dalam rapat pimpinan dan
fraksi, " ujarnya, disela-sela rapat paripurna dewan, Kamis
(17/1/2013) kemarin.
Menurut Ruslan, Selasa depan Komisi D sudah memulai melakukan
pertemuan dergan mitra kerja. Panitia ISG serta PB PON akan dipanggil
terlebih dahulu terkait klarifikasi serta evaluasi kerja tahun 2012.
Sejak terkuaknya suap PON Riau, komisi D memang menjadi komisi yang
dibuat ketar-ketir oleh KPK. Pasalnya pembahasan persiapan pelaksanaan
PON dilakukan di komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat tersebut.
Terbukti, empat orang anggota dewan yang ditahan KPK terkait korupsi
PON, empat orang diantaranya berasal dari komisi D- sebelum dilakukan
rolling komisi- Mereka adalah
Syarif Hidayat saat itu menjabat Ketua Komisi, Adrian Ali yang saat itu duduk di kursi wakil ketua, Toerichan Asyari, M Dunir serta T Muhazza menduduki kursi anggota. Keempatnya juga tergabung dalam pansus 06 tahun 2010 (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Ruslan Gamang Duduki Kursi Ketua Komisi D
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/01/ruslan-gamang-duduki-kursi-ketua-komisi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ruslan Gamang Duduki Kursi Ketua Komisi D
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ruslan Gamang Duduki Kursi Ketua Komisi D
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar