Laporan: David Tobing
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK- Keresahan masyarakat terkait sering habisnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di beberapa SPBU yang ada di Kabupaten Siak, ternyata juga turut di rasakan oleh salah seorang Anggota DPRD Kabupaten Siak, Marudut Pakpahan. Ia menyayangkan persoalan ini dibiarkan berlarut-larut tanpa ada solusi yang kongkrit dari dinas terkait guna mengatasi persoalan ini.
" Lihat saja SPBU yang ada di Kilo 11 itu, dari dulu SPBU itu selalu tutupnya cepat. Saya tidak pernah melihat ada BBM disana, karena lebih sering tutup. Kalau memang lebih sering gak ada minyak, buat apa, bila perlu dinas terkait harus mengevaluasi ijinnya," Ujar Anggota DPRD Siak ini.
Lanjutnya, Ia juga menerima laporan dari masyarakat mengenai adanya permainan yang dilakukan oleh pihak SPBU dengan pengecer. Meski secara kuantitatif jumlah pengecer itu sedikit, namun jika dikumpulkan maka akan menjadi banyak, tentunya pasokan BBM di SPBU itu juga akan semakin cepat habis.
" Jika memang persoalannya habisnya BBM di SPBU itu dikarena SPBU dan pengecer yang bermain, maka seharusnya Disperindag dan Pihak Kepolisian bisa melakukan koordinasi dalam mengawasi penjualan BBM ini. Disperindag juga harus membuat aturan, dimana jarak antara pengecer dengan SPBU itu minimal 1 Kilo meter," Ujar Anggota Komisi II DPRD Siak ini kepada tribun, Selasa (1/10).
Meskipun demikian, Marudut menilai permasalahan sering habisnya BBM di beberapa SPBU itu tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi saja. Namun demikian, seharusnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Siak tidak membiarkan persoalan ini berlarut-larut. Disperindag Kabupaten Siak harus memanggil pemilik SPBU ini untuk mencari akar permasalahan apa yang sebenarnya yang menyebabkan BBM di beberapa SPBU yang ada di Kabupaten Siak ini sering habis.
Selain ditenggarai karena aksi main mata anatar pihak SPBU kepada pihak pengecer yang menjual BBM tersebut, Anggota DPRD Siak dari Frkasi PDI- Perjuangan ini menilai ada beberapa faktor lain yang mungkin menjadi penyebab sering habisnya BBM di beberapa SPBU. Pertama Apakah jumlah pasokan BBM yang dikirim pertamina kepada pihak SPBU telah sesuai dengan pasokan yang diminta oleh SPBU.
Kedua, keterlambatan itu mungkin juga dikarenakan jarak antara Depot Pertamina dengan SPBU itu cukup jauh, sehingga sering terjadi keterlambatan dalam melakukan pengisian.
" Disinilah peran Pemerintah dalam hal ini Disperindag, Contoh SPBU Bunga Raya, seharusnya mereka mencari solusi dari permasalahan itu, " Kata Marudut.
Ditanya apakah sering habisnya BBM di beberapa SPBU itu karena jumlah SPBU yang tidak sebanding dengan Jumlah Penduduk Siak, Ia menilai jumlah SPBU di Siak sudah cukup memadai, karena pembangunan SPBU itu juga dilakukan dengan melalui pertimbangan dari data statistik yang ada.
Dilain pihak kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Siak, Wan Bukhari menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera memanggil pemilik SPBU yang ada di Kabupaten Siak guna membicarakan kembali perihal sering habisnya minyak di beberapa SPBU tersebut.
" Kita akan mengadakan rapat dengan para pemilik SPBU. Selain itu, kita juga akan melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian dalam melakukan pemantauan di beberapa SPBU terkait penjulan BBM yang dilakukan pihak SPBU," Ujar Kadisperindag Kabupaten Siak, Wan Bukhari kepada tribun.
Terkiat adanya laporan warga terkait pembelian BBM Yang dilakukan oleh pengecer dengan melakukan modifikasi pada kendaraan bermotornya, khususnya pada tanki minyak kendaraannya, Wan Bukhari berharap, Kapolres Siak yang baru bisa membantu dalam melakukan penindakan kepada pemilik kedaraan yang melakukan modifikasi tersebut.
" Modifikasi itu kan ada aturannya, jadi modifikasi itu bukan semabarangan, saya berharap kepada Pihak Kepolisian, khususnya Kapolres Siak bisa menindak pelaku tersebut," Jelas Kadisperindag Kabupaten Siak ini.
Namun Wan Bukhari menilai, selain permasalah itu, permasalahan krusial yang menjadi penyebab sering habisnya BBM di SPBU itu adalah terkait kesulitan modal yang dialami oleh pemilik SPBU. Hal itu terjadi sejak terjadinya kenaikan harga BBM. Ditambah lagi beberapa pembeli tetap di SPBU itu sering Bon atau mengutang. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Kadisperindag Siak Akan Panggil Pemilik SPBU
Dengan url
http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/10/kadisperindag-siak-akan-panggil-pemilik.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kadisperindag Siak Akan Panggil Pemilik SPBU
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kadisperindag Siak Akan Panggil Pemilik SPBU
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar