Dwi: Kami Tak Pernah Mengeluarkan Siswa

Written By Unknown on Sabtu, 16 November 2013 | 12.47

Laporan: Hendra Efivanias

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepala SMKN 2 Pekanbaru, Dwi Gusneli membantah ada siswanya yang dikeluarkan karena tak mampu membayar SPP. Bahkan, dirinya mewanti-wanti wali kelas agar memberi kemudahan pada siswa miskin untuk tetap bersekolah.

"Kami tidak ada mengeluarkan siswa. Malah saat ini kami sedang mendata berapa orang siswa yang memang ekonomi keluarganya tergolong kurang mampu," ungkap Dwi kepada Tribun, Jumat (15/11). Ia menegaskan, jangan sampai ada siswa yang berhenti sekolah karena masalah ekonomi.

Jika ada siswa yang terindikasi kurang mampu, wali kelas diminta melakukan home visit untuk memberikan dana bantuan. "Jadi bukan dikeluarkan dari sekolah," tegasnya. Dengan home visit, pihak sekolah dapat melihat langsung bagaiman kemampuan keluarganya. Apakah memang tidak mampu sama sekali atau masih bisa bayar SPP dengan jumlah tidak penuh.

Dwi menegaskan, selama ini pihaknya sangat peduli pada siswa yang kuang mampu. Buktinya, ada beberapa siswa yang diperbolehkan tidur di mushola sekolah karena memang keluarganya tidak mampu menyewa tempat tinggal. Setiap masalah siswa yang berkaitan dengan SPP juga biasanya dicari jalan keluar terbaik dengan tetap mengedepankan hak mereka mengenyam pendidikan. "Karena itu menyuruh siswa pulang saja kami tidak pernah," tegasnya.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal MPd juga menekankan perhatian pemerintah pada pendidikan warganya. Jamal pun menegaskan bahwa sekolah dilarang memberhentikan siswa hanya gara-gara masalah tidak mampu membayar SPP.

Jika ada kendala SPP, siswa atau orangtuanya bisa menyampaikan langsung ke sekolah. Dengan keterbukaan itu, pihak sekolah dapat membantu dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau Bantuan Siswa Miskin (BSM).

Tak hanya itu, jika belum ada solusi dari sekolah, siswa maupun orangtuanya dipersilahkan mengadu ke Disdik. "Silahkan datang. Kami dengan tangan terbuka menerima dan mencari solusinya," kata Jamal. Meski tidak ada anggaran khusus untuk menyelesaikan masalah ini, Disdik dapat mendorong tercapainya kesepakatan yang membantu siswa. Misalnya dengan menggratiskan SPP. Bahkan, Jamal tak menutup kemungkinan adanya bantuan dari Disdik.

Menurutnya, Disdik tidak pernah menginginkan ada anak yang putus sekolah. Bahkan, jika terkendala dengan masalah uang seragampun, Disdik akan berupaya mencari solusi. Namun, perlu diketahui bahwa pemerintah tidak menganggarkan dana khusus untuk uang seragam. Siswapun tidak diwajibkan membeli seragam lewat koordinasi pihak sekolah. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Dwi: Kami Tak Pernah Mengeluarkan Siswa

Dengan url

http://pakanbarupos.blogspot.com/2013/11/dwi-kami-tak-pernah-mengeluarkan-siswa.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Dwi: Kami Tak Pernah Mengeluarkan Siswa

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Dwi: Kami Tak Pernah Mengeluarkan Siswa

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger