TRIBUNPEKANBARU.COM, ACEH - Jalan tanah dan berbatu ini memang membuat kondisi tubuh tak nyaman. Untung saja ini musim kemarau, tak terbayang jika musim penghujan, sepeti apa bentuk jalanan yang sedang kami lalui ini. Setengah jam berlalu dengan guncangan-guncangan, sontak mata kami langsung disuguhi pemandangan indah plus udara yang segar luar biasa. Nuansa hijau dari aneka pepohonan dan air kolam asli pegunungan melenyapkan semua letih dan pegal yang tadi menjalari tubuh.
"Assalamualaikum, selamat datang, jika ingin menikmati pemandangan air dan goa, silakan naik ke atas sebelah kiri, di sana ada pemandangan indah," sambut seorang pemuda tanggung, saat kami masih terbengong-bengong dengan suasana yang ada.
Tanpa menunggu lama, kami pun langsung menyusuri jalur yang ditunjukkan sang pemuda tanggung tadi. Ternyata dia adalah satu di antara beberapa pemuda yang bertugas mengawasi lokasi kolam pemandian yang bernama Pucok Krueng tersebut. Pucok Krueng adalah lokasi wisata pemandian kolam pegunungan yang terletak di Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Secara umum, Lhoknga dikenal sebagai kawasan wisata pantai dengan pasir putih yang indah dan kuliner yang mengasyikkan. Tapi, di balik semua itu, ternyata Lhoknga menyimpan satu pesona yang mulai memancarkan sinarnya ke permukaan. Yakni sinar pesona pegunungan Pucok Krueng. Disebut Pucok Krueng dalam bahasa Aceh, karena lokasi ini benar-benar terletak di sudut gunung di kawasan ketinggian di atas pemukiman penduduk. Lokasi ini baru saja dikenal sejak tiga tahun lalu.
Awalnya tak banyak yang tahu keberadaan tempat ini selain warga kampung setempat, yang datang berkebun dan bersawah di kawasan Pucok Krueng. Lama kelamaan kawasan ini mulai dikenal di kalangan anak-anak muda pencinta alam dan backpacker, yang akhirnya berkembang dari mulut ke mulut. "Karena sudah mulai banyak datang orang, makanya kami memutuskan untuk mengawasi lokasi ini, agar lokasi tetap terjaga keasriannya dan kebersihannya, serta mengawasi pula agar lokasi ini tidak digunakan untuk hal-hal yang maksiat," jelas Agam, pengawas kolam Pucok Krueng.
Sesaat menjajaki kaki di kawasan ini, mata kita akan langsung dimanjakan dengan hijaunya kolam air yang mata airnya langsung bersumber dari gunung. "Di sebelah sini kolam dengan goa yang kalau ditelusuri maka ujung goa ini akan berakhir di sebuah sungai pegunungan di Lamno, Aceh Jaya," jelas sang pemuda tanggung yang menyambut kedatangan kami tadi.
Fakta yang cukup mengejutkan. Karena jika ditempuh dengan jalur darat, maka jarak dari Lhoknga menuju Lamno, Aceh Jaya adalah 75 kilometer. Sejurus dia pun meninggalkan kami dan membiarkan kami menikmati udara bersih dan angin yang semilir. Di kolam utama dengan warna air yang kehijauan, para pengunjung terlihat sibuk mengabadikan suasana, dan sebagian lainnya asyik berenang menikmati segarnya air.